Monday, February 27, 2017

Jangan Khawatir dan Iri Dengan Rezeki Orang Lain - Khalid Basalamah

Jangan pernah berpikir jika kita sering gagal, kita beropini bahwa kita tidak bisa melakukan apa - apa. Faktanya sebenarnya jika anda melihat secara seksama dan melihat keberlangsungan hidup kita dari saat kita mulai mengingat kenangan untuk pertama kali, maka kita akan mendapati bahwa sebenarnya hidup setiap manusia sama saja.

Monoton, itulah yang terlintas di pikiran saya sendiri.  Dari bangun, bersih - bersih, mandi dan bekerja atau mengenyam pendidikan. Setelah itu pulang dari rutinitas dan menyempatkan diri untuk ibadah. Kemudian tidur lagi jika mengantuk. Sedikit dari kita mungkin belajar untuk pelajaran esok dan malah mungkin tidak ada yang mendapat pembelajaran yang seharusnya dari orang tua. Entah itu belajar mengaji ataupun belajar sholat.

Mungkin kalian berpikir bahwa kekayaan dan kemiskinan itu adalah hasil dari kemalasan kita. Dan memang hal itu memang benar. Tapi anda salah tentang satu hal tentang cara seseorang mendapatkan rezeki dari Allah yang berkuasa akan segala hal di dunia ini. Karena jika seseorang sudah ditakdirkan untuk kaya, maka meskipun sangat sedikit sekali hal yang dilakukannya, meskipun dia tidak sekolah atau dikeluarkan dari sekolah.

  Video di youtube telah dihapus

"Karena rezeki kita sudah dicatat dan ditentukan.""Tidak mungkin juga rezeki kita diambil atau dicuri oleh orang lain, mustahil, gak mungkin.""Kalau dia lebih baik dari saya sudah begitu Allah kasih, gak boleh kita cemburu.""Kita boleh minta sama Allah dikasih lebih, boleh"


Begitulah menurut pengertian Ustad khalid dalam penggalan Ceramah ini. Tapi saya mau menggarisbawahi kata - kata diatas bahwa kita boleh meminta lebih kepada Allah. Disinilah peran penting doa, senjata pamungkas umat muslim yang membedakan kita dari orang kafir. 

jangan pernah kita pesimis atau bahkan menganggap Allah tidak sayang dengan kita hanya karena Allah menempatkan kita menjadi orang yang bodoh dan miskin. Karena Allah memang tidak akan menempatkan manusia dan memberinya cobaan diluar batas kemampuan kita. Kita harus sanggup memikul hal itu.

Tapi yang juga perlu digarisbawahi adalah  bahwa cobaan yang diberikan oleh Allah bukan cuma kemiskinan, karena kekayaan juga bisa berarti cobaan Allah. Jadi awas saja, karena bisa jadi rasa nyaman dan kekayayaan atau bahkan keterpurukan dan kemiskinan, keduanya bisa jadi cobaan dari Allah karena Allah sayang sama kita, atau juga bisa berarti adzab yang lama - lama akan menutup mata hati kita selama - lamanya.

Jangan berkata Alhamdulillah jika kalian mendapatkan kerja di bank konvensional yang masih memakai sistem riba dengan gaji sampai 10 juta perbulan. Hati -hatilah karena jika sampai meninggal kita tidak bertobat, bisa - bisa kita malah akan nyemplung ke neraka. Selalu harus diingat bahwa dosa harta 1 dirham riba sama dengan dosa berzina 36 kali dan pintu riba yang paling kecil sama dengan berzina dengan ibu sendiri.

Berzina saja sudah dosa besar, apalagi jika harus melakukannya sebanyak 36 kali?

Jika dimarahi dengan menggunakan lisan saja sudah bisa menyakiti hati dan membuatnya keras selama bertahun - tahun, apalagi jika kita harus merasakan disiksa di neraka. Jika satu hari di neraka sama dengan seribu tahun, itu berarti kita sudah hidup 10 kali di dunia ini jika kita selalu hidup selama seratus tahun.

menurut saya, 23 tahun sudah merupakan waktu yang sangat lama, bagaimana anda bisa tahan dengan disiksa selama seribu tahun ukuran dunia? itu hanya satu hari, tapi kita tidak tahu berapa tahun kita akan mendapat siksaan neraka jika kita tidak kunjung bertobat. Sungguh hal ini akan sangat membuat sengsara diri kita di akherat kelak.


Kembali kepada bahasan. Menurut Ustad Khalid Basalamah sendiri, ada beberapa hadist dari nabi yang menunjukkan bahwa rezeki kita telah ditetapkan dan dicatat oleh Allah, antara lain sebagai berikut:


"tidak ada satu jiwapun yang meninggal dunia kecuali pasti akan disempurnakan rezeki yang telah Allah catatkan untuknya"

"Kalau seandainya seseorang lari dari rezekinya, sebagaimana dia lari dari kematian, maka rezekinya akan mengejar dia sebagaimana mati mengejar dia"

Beliau juga menjelaskan bahwa rezeki ibarat sebuah pohon. ada buah dari pohon yang berjatuhan dan bergeletakan, ada buah yang bergantungan. Udara yang dihirup, cahaya, air yang kita minum, warisan termasuk rezeki yang bergelatakan dan meskipun kita tidak berusaha pun kita akan dapat sendiri. Sedangkan buah di pohon yang bergelantungan yang mengharuskan kita untuk memiliki tangga untuk menjemputnya, Hal ini disebut ikhtiar dan baik orang kafir ataupun orang muslim akan dapat mengusahakannya.

Ikhtiar ini bisa berupa dengan kuliah untuk mendapatkan gaji yang lebih besar, membuka toko, bekerja ekstra dan lain sebagainya. Perbedaan mendasar antara kita orang beriman dan mereka yang kafir hanyalah bahwa orang beriman hanya boleh mengambil buah yang bagus dan berkualitas saja. Maksud dari "bagus" dan "berkualitas" disini rejeki yang halal. Sedangkan orang kafir main cabut saja buah yang bergelantungan di atas pohon, karena mereka tidak tahu mana halal dan mana yang haram.

jadi jika kita melihat ada tetangga yang beli mobil, jangan pernah merasa dirugikan. Iri, dengki, sakit hati, semua hal itu harus dibuang, karena memang mobil itu adalah rezeki milik orang itu, bukan milik kita.

Beliau menegaskan bahwa bila suatu barang atau suatu hal memang bukan merupakan rezekinya, maka dia tidak akan pernah mendapatkannya. Beberapa contoh yang beliau sampaikan adalah semisal kita ingin membeli makan untuk kita makan esok harinya. Kemudian kita taruh makanan itu di kulkas. Kemudian saat pagi hari menjelang, makanan itu tidak ada, mungkin di makan suami atau istrinya, mungkin mertuanya, anaknya atau bahkan pembantunya. Jadi jika kita mencoba menilai kita akan mendapatkan jawaban bahwa itu bukan rezeki kita.

Beliau juga pernah di surabaya setelah ceramah tablig akbar kemudian beliau membeli makanan khas surabaya. Kemudian di saat beliau duduk di bandara untuk menunggu jadwal penerbangan, beliau membuka laptop untuk mengetik ceramah agama sambil memakan beberapa biji dari makanan yang dibawanya. Tak terasa kemudian waktu penerbangan telah tiba dan kemudian beliau bergegas masuk pesawat. Ternyata beliau lupa membawa makanan khas kota surabaya tadi dan baru ingat setelah sampai di jakarta. Tapi karena sudah tahu ilmunya, beliau tetap tenang saja, karena tahu dengan itu bukan rezeki milik dia.

Apalagi bagi para blogger yang galalu masalah adsense, tenang dan jangan gusar. Nanti pasti ada waktunya. Permasalahan yang ada adalah kita selalu menargetkan ingin seperti mereka yang bisa dapat uang cepat. Padahal rezeki orang kan beda - beda. Mungkin ada yang satu bulan udah diterima adsense, mungkin ada yang 2 tahun, dan mungkin juga ada yang sampai menyerah. Padahal kita tidak tahu, bahwa mungkin Allah saat itu sedang membuat si admin adsense lagi ngantuk dan salah klik "yes" ke website kita tanpa kita sadari. Ingat, tetap positif saja. :D

Saturday, February 25, 2017

Perasaan Saat Mencicipi Kerja di Bank Riba

Banyak yang berpikir jika seorang muslim ditimpa musibah, berarti dia sedang mendapat teguran dari Allah, padahal tidak semuanya begitu. Kadang kala kita lupa untuk berpikir dan melihat hal yang benar dan salah di mata Allah, hanya karena masalah takut besok tidak bisa makan karena memaksakan pekerjaan yang sebetulnya haram disisinya.

Kaya bukan berarti mendapat rahmat dari Allah. Karena tidak semua orang kaya adalah rahmat dari Allah. Karena bisa jadi kekayaan yang kita miliki adalah sebuah adzab yang ditimpakan oleh Allah karena kita tidak mau berpikir soal amal kebaikan dan berlomba - lomba mencari jalan pintas agar bisa setidaknya terhindar masuk ke dalam api neraka.

Contoh sederhananya adalah orang - orang yang menggambar makhluk hidup, baik yang bekerja maupun yang memiliki hobi, ataupun orang - orang yang masuk dan bekerja di instansi ribawi, bekerja di bank konvensional, meminjam uang di sana, menabung di sana, adminnya, jajaran direksinya, satpamnya hanya karena ada yang mengatakan boleh.

Artinya: “Riba itu ada tujuh puluh tiga pintu dan yang paling ringan adalah seperti seorang laki-laki yang menikahi ibu kandungnya sendiri“. (HR. Ibnu Majah)

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melaknat orang yang memakan riba, memberi makan riba (orang yang memberi riba kepada pihak yang mengambil riba), juru tulisnya, dan dua saksinya. Beliau mengatakan: ‘Mereka itu sama’.” [HR. Muslim]


Dari dua Hadist diatas terlihat bahwa riba itu memiliki dosa yang tidak ringan. Coba lihat di hadist pertama, betapa bejatnya seseorang yang menikahi/ berzina dengan ibu sendiri. Kita tahu bahwa ibu adalah mahram kita, dan kita tahu bahwa dosa berzina itu adalah dosa yang sangat berat, bahkan ada hadist yang mengatakan bahwa dosa orang yang tertangkap sedang berzina, maka ia akan dihukum dengan cara di rajam sampai mati. Tidak perlu menjadi ahli tafsir untuk tahu bahwa berzina adalah haram, dan tidak ada ulama yang memperbolehkan kita berzina atau berhubungan intim kepada selain istri dan budak kita.

Kebanyakan orang jika mendengar seseorang yang keluar dari bank pasti dikatakan "goblok". Saya tahu alasan jelasnya, karena kerja di bank itu enak, tidak berkeringat, pakaian rapi dan dengan gaji dan  bonus yang tinggi. Selalu saja mereka yang pro dengan bank riba ini, baik BRI, Mandiri, BCA, dan instansi lainnya tidak melihat lebih jauh dosa yang akan di terima. Padahal kita tidak tahu apakah ibadah - ibadah yang kita kerjakan ini, baik sholat, zakat, puasa dan sedekah, semuanya akan diterima oleh Allah ataukah akan tertolak.

Satu dirham riba yang dimakan oleh seorang laki-laki, sementara ia tahu, lebih berat (dosanya) daripada berzina dengan 36 pelacur (HR Ahmad dan ath-Thabrani)

Kenapa takut susah dan tidak punya pekerjaan jika keluar dari riba? kenapa anda harus mematok bahwa ukuran mendapat pekerjaan yang baik minimal harus di gaji UMR/UMK?

Alhamdulillah saya bisa keluar dari riba, bertepatan setelah saya masuk ke instasi ribawi sesaat setelah masuk ke lembaga tersebut. Baru saja beberapa hari, saya merasa tidak betah dan beruntungnya saat itu saya memiliki kuota internet yang selalu saya pakai untuk main game online di HP(maen game juga tidak bermanfaat, tapi tidak akan saya bahas disini).

hal itu bermula dari saat saya kerja di pabrik sebagai karyawan outsourcing yang sebenarnya gajinya itu sudah bagus sekali di mata kebanyakan orang, dapet gaji UMR. Masalahnya adalah saat saat masuk di pabrik tersebut, saya dimasukkan di tempat dimana seharusnya orang seperti saya yang memakai kacamata tidak diperbolehkan untuk bekerja di sana. Alasannya sederhana, karena saya harus sering memanjat dan keluar masuk mesin pendingin yang membuat kacamata saya mengembun hingga tidak bisa melihat. Tapi karena saat saya masuk mendapat pertolongan ayah saya yang kerja di tempat tersebut yang berteman baik dengan manager pada saat itu, akhirnya saya masih bisa masuk sampai - sampai tidak ada orang yang berani memindahkan saya meskipun ayah saya meminta kepada teman baiknya yang bertanggungjawab di bagian tersebut dikarenakan yang menempatkan saya di tempat tersebut adalah manager sendiri.

Memang sungguh Allah maha pengasih dan penyayang. Saya diberi Allah sebuah fitrah, kelebihan untuk kritis terhadap sesuatu meskipun saya tidak memiliki ilmu yang cukup. Saya bisa rasakan bahwa saya tidak suka berbohong, bahkan selalu ada hal yang mengganjal di hati jika saya melakukannya baik secara langsung maupun tidak langsung karena alasan tidak berani berkomentar karena takut dibenci dan malu mengungkapkan pendapat. Padahal sholat saya sering bolong - bolong, cuma asal sholat, sering bermaksiat, pecandu game dan pecandu hal - hal yang buruk lainnya.

Ringkas cerita pada saat bekerja di tempat tersebut ada dua hal yang membuat saya akhirnya pindah bekerja ke bank. Yang pertama adalah karena orang - orang di tempat saya bekerja bekerja sama dalam hal keburukan. Jam istirahat yang seharusnya satu jam, mereka buat menjadi 2 jam. Padahal saat ada atasan dari direksi yang berparas china yang datang, apalagi jika ada kerusakan di mesin tempat kami bekerja, mereka berusaha terlihat rajin, tekun dan tepat waktu, namun tetap saja istirahat yang benar hanyalah satu jam.

Saat pertama kali bekerja di sana, saya memahami satu hal yang menurut saya baik, bahwa mereka membuat istirahat yang seharusnya satu jam menjadi dua jam di malam hari sebagai bagian dari langkah pencegahan agar operator mesin tidak ketiduran di saat jam jaga. Karena dibutuhkan kewaspadaan yang tinggi saat mesin beroperasi dan operator yang ada hanya bekerja sendiri di tempat yang sepi dan dingin. Tapi yang jelas saya malah menemukan bahwa hal tersebut ditemukan juga di siang hari dan sore hari. Ringkasnya hal ini menjadi kebiasaan yang mengakar.

Pada saat pertama kali bekerja, saya berusaha tetap pada prinsip saya,  bahwa istirahat di waktu kerja hanya satu jam. Tapi karena hati saya yang lemah, akhirnya saya lama - kelamaan jadi ikut - ikutan karena saya sendiri lelah harus bekerja tepat waktu, sedangkan setiap orang yang saya kenal tidak bekerja demikian.

Saya jadi ingat ada sebuah hadist yang sering saya dengar tentang pergaualan dan pertemanan,
"Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dengan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetapa mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapat bau asap yang tidak sedap."(HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628)

Yang saya tangkap dari hadist diatas adalah jika kita berteman dengan orang yang buruk, suka bermaksiat, lama - kelamaan kita akan menjadi seperti mereka. Apalagi jika kita tidak punya ilmu, suka ikut - ikutan dan mempunyai hati yang lemah, Itu juga yang saya alami pada saat saya masih SMP, kenal hal - hal buruk, dari film vulgar, pornografi, malas belajar dan kecanduan playstation. Saya sebenarnya tidak pernah tahu itu semua, kecuali playstation yang mungkin hanya sekali dua kali main dalam waktu setahun. Teman - teman sayalah yang mengajak dan memberi tahu.

Untung saja saya tidak kecanduan rokok. Dulu saya pernah mencicipi rokok karena disuruh oleh orang tua yang menjadi tetangga saya dulu. bagusnya, pada saat mencicipi rokok tersebut, ada ayaha saya yang lewat, akhirnya saya diseret dirumah dan dihajar habis - habisan, Alhamdulillah.

Sampai sekarang pun saat saya ditawari rokok dan mencoba menghisapnya, tidak ada hal yang dapat membuat saya menyukainya. Baunya juga tidak enak dan menyengat, kenapa juga saya harus merokok.

Sungguh jika saya tidak mengenal itu semua, saya berpendapat mungkin nilai - nilai saya di sekolah tidak akan hancur. Tapi itu semua sudah takdir dan alhamdulillah saya akhirnya tahu mana hal yang baik dan mana yang buruk meskipun saya belum bisa melakukan seratus persen.

Kembali ke topik utama, hal kedua yang membuat saya keluar dari pekerjaan saya adalah karena pernah pada suatu waktu saat mesin produksi macet, saya harus naik ke atas untuk memperbaiki kerusakan itu. Bersama rekan saya di sisi satunya, kita berusaha memperbaiki permasalahan yang ada di tempat tersebut. Tapi, kemudian rekan memberikan sebuah alat, melemparkannya ke atas tray tempat makanan di tengah mesin tersebut, dia bermaksud memberikan alat tersebut kepada saya untuk memperbaiki sisi satunya di tempat saya berdiri.

Berada sekitar 5 meter di atas tanah, saya mencoba meraba letak dimana alat tersebut di lemparkan. Saya merasa aneh, mengapa kabut di atas tempat pendingin ini begitu tebal, karena jika anda tahu bahwa tempat kerja saya berada di ruangan pendingin tertutup dan pendinginnya sedang mati. Dan sifat udara panas yang mengarah ke atas membuat tempat saya berdiri di ketinggian tersebut berkabut karena uap air. Kemudian teman saya menegur saya dalam bahasa jawa,"gus, kamu tidak kelihatan ?", sontak saya menjadi bingung karena saya hanya melihat warna putih, kemudian saya mencoba menggosok kacamata saya.

Akhirnya saya sadar bahwa itu adalah embun yang menempel di kaca mata saya sendiri. Tapi yang bikin runyam adalah semakin saya gosok, kacamata  saya semakin kotor. Saya baru sadar bahwa itu karena tempat yang basa bercampur dengan kotoran - kotoran di tempat itu. Yang membuat takut adalah, saya bekerja tanpa alat pengamanan, bergelantung dengan dua tangan dan kaki dan harus berpegang erat di tiang, di tempat yang licin dengan masalah kacamata membuat saya susah payah menyelesaikan pekerjaan itu.

Singkat cerita, setelah susah payah menyelesaikan pekerjaan dan pulang kerumah. Selama beberapa hari atau mungkin beberapa minggu, saya terus berpikir, jikalau saya sudah dilepas seratus persen dan tidak sedang di training, bagaimana saya harus menyelesaikan pekerjaan saya, dan bagaimana pula saya menghadapi "istirahat 2 jam" ini? Kadang saya harus menginjak bahan - bahan makanan yang dibekukan itu, kadang juga tertimpa dengan oli dan kotoran - kotoran lain.

Berbeda dengan gudang tempat ayah saya jadi supervisor yang diharuskan orang - orangnya harus disiplin dan bermental baja dan berotot kawat. Dan tidak ada namanya istirahat ilegal selama 2 jam, karena saya sendiri sudah bertanya pada ayah saya yang jadi supervisor di tempat tersebut. lain halnya di gudang tempat saya bekerja yang orang - orangnya bekerjasama dalam hal yang menurut saya buruk.

Rupanya tawaran kerja dari budhe saya dari salah seorang koneksinya tiba - tiba muncul untuk bekerja di Bank yang akhirnya saya terima. Memang lucu bagaimana saya bisa diterima bekerja di bank tersebut, padahal saya sendiri cuma lulusan SMK, sedangkan saya mendengar cerita dari budhe saya beberapa bulan saat saya keluar, bahwa semua orang yang tes wawancara, tes IQ dan tes tulis bersamaan dengan saya adalah lulusan S1. Mungkin itu yang disebut kekuatan koneksi.

Nama lembaganya adalah PNM Ulamm, dan setelah beberapa persetujuan seperti jika saya harus menyerahkan ijazah asli saya sebagai jaminan dan menandatangi perjanjian bilaman saya keluar sebelum satu tahun bekerja, akhirnya saya terima dengan senang hati. Harapannya adalah agar segera mendapat jodoh karena yang saya tahu saat itu, wanita hanya tertarik pada orang dengan pekerjaan yang menurut mereka bisa menjamin masa depan.

Akhirnya saya pun bekerja di bank tersebut, saya sendiri awalnya masih tidak tahu dan awam mengenai bank bunga dan keharamannya. Namun kemudian, karena tekanan pekerjaan yang berat dan mental saya yang waktu itu masih rapuh, membuat saya selalu saja ingin cepat pulang. Apalagi pekerjaan ini membuat saya harus selalu bertatap muka dan menagih nasabah lewat telfon, padahal saya sendiri mempunyai demam panggung akut. Ditambah jam kerja yang sangat panjang, dari jam 8 pagi sampai selesai (kadang jam 7 malam sampai jam 8 malam).

Kemudian di dalam kos - kosan, setelah beberapa hari di selah kecanduan game saya, setelah saya membuka game Clash of Clans, saya akhirnya tanpa sadar mencari tahu tentang hukum bekerja di bank. Maklum, sebelum mencari tahu tentang hukum bekerja di bank riba, yang saya tahu jika saya bekerja di debit, maka  gajinya halal, jika saya bekerja di kredit maka haram.


Kemudian pada saat browsing di google, saya mengetahui hal pahit, ternyata kerja di bank riba haram. Saya mencoba mencari pembenaran, memang ada beberapa sumber yang saya dapat mengatakan bahwa kerja di bank boleh.

Saya cari lagi dan lagi, yang sering saya temukan adalah hadist tentang riba yang intinya mengatakan yang nyatet dapat dosanya juga. Dalam hati saya cuma bisa bilang, "saya kan kerjanya juga nyatet, sebagai admin?". Saya terus mencari pembenaran, namun tidak ada yang membuat saya puas, bahkan orang tua saya tetep ngotot minta saya kerja di lembaga itu selama setahun baru kemudian mengundurkan diri.

ini baru seminggu kerja, badan jadi loyo, gak semangat, bingung mau nerusin, takut dosa. Akhirnya kondisi tubuh menurun dan saya tidak kerja selama beberapa hari sampai - sampai manager di tempat saya bekerja mendatangi rumah saya yang sangat jauh (+- 25 km) karena saya pulang kerumah orang tua dan tidak kerasan di tempat kerja.

Setelah itu saya kembali bekerja dengan perasaan was - was, baru juga 2 minggu kerja. Namun pada suatu waktu saya iseng melihat total tagihan yang harus dibayarkan nasabah yang akan membayar, padahal sebelumnya saya cuma melihat total tagihan di dampingi dengan karyawan yang sedang men-training saya.

Saya heran bukan kepalang, karena saya mendapati bahwa dari total hutang 80 juta yang diambil, nasabah ini punya total tagihan yang harus di bayarkan hampir 110 juta. Dalam hati saya jadi kaget dan merasa iba, "kenapa bunganya hampir 30 juta?" saya lihat di monitor banyak angka yang menunjukkan presentase dan bunga, saya berkeyakinan seratus persen bahwa ini riba.

Ada juga pada suatu waktu saya mendengar percakapan wakil manager dengan seorang calon nasabah yang ingin meminjam uang. Yang saya ingat, ada satu percakapan yang mereka yang mengatakan bahwa nasabah ini mendapatkan uang sebanyak sekian(misal 20 juta) tapi pada saat itu juga nasabah tersebut harus membayar cicilan pertama(jadi yang diterima tidak sampai 20 juta). (mungkin in benar atau juga salah, saya sudah agak lupa, karena kejadian sudah 2.5 tahun yang lalu).

Hal ini sangat tidak masuk akal, hutang tapi dipotong, bunganya gak masuk akal. Dan akhirnya saya memutuskan untuk berhenti meskipun banyak yang tidak terima. Bahkan ada seseorang dari keluarga besar dari silsilah buyut ibu saya yang tidak terima dengan keputusan saya, dan bahkan istrinya berkata bahwa bank syariah sama saya dengan bank konvensional. Mungkin karena kesuksesan dan kelebihan harta mereka dikarenakan mereka kerja di bank, tapi saya sudah punya pendirian sendiri.

Setelah itu saya menganggur selama beberapa bulan, dan akhirnya bekerja di tempat budhe saya yang lain dari silsilah buyut-nya ibu yang punya perusahaan sekelas CV di bedang percetakan sebagai kuli serabutan yang kadang angkat - angkat di truk(padahal sebelum kerja di pabrik sebagai operator, saya jadi graphic designer hampir dua tahun) dan meskipun gaji yang saya terima dibawah UMR sekitar 1.2 juta saat UMR 2.2 jt dan sekarang naik menjadi 2 juta saat UMR lebih 3.2 juta , saya sangat bersyukur bisa sadar dan keluar dari dosa riba sebelum sempat menikmati gaji pertama, karena gaji yang saya terima saya peruntukkan untuk menebus ijazah saya yang ditahan oleh pihak bank.

Baru - baru saya dipindahkan dari kuli serabutan jadi operator mesin cetak dan pengganti admin di bidang digital printing. Si Bos sedang merintis usaha baru karena surutnya dan sulitnya mendapatkan untung dari usaha percetakan offset dan alat peraga sekolah yang dulu. Namun pada saat bersamaan saya mengetahui bahwa ada hukum yang tidak membolehkan kita untuk hukum memakai barang bajakan, atau bahkan tolong menolong dalam kemaksiatan.

Tentu sudah jadi hal umum bahwa orang indonesia hampir semua memakai barang bajakan dan orang - orang yang mencetak baner di tempat saya hampir bisa dipastikan memakai barang bajakan dan bahkan tempat kerja saya juga melakukan hal serupa. Jika semisal kita mencetak sebuah baner yang di dalamnya ada gambar seorang wanita yang aurotnya terbuka atau banner yang diperuntukkan untuk warung yang menjual minum - minuman keras, bagaimanakah hukumnya? bagaimana hukum semua ini?

Sungguh saya menoba berusaha dan berhati - hati, tapi kemudian saya dihadapkan dengan ayah saya yang tidak mau tahu dan tetap berhutang di bank puluhan juta untuk memperbaiki rumah. Disatu sisi saya ingin pindah, tapi saya juga tidak tahu apakah pekerjaan saya saat ini halal atau kah tidak? dilain sisi saya tidak tahu hukumnya. Yang saya tahu saya sudah berusaha untuk menjauhi barang - barang bajakan ini dengan menginstall linux di komputer saya sendiri. Cek di sini untuk tanggapan saya mengenai barang bajakan. Jangan Gunakan Barang Bajakan Untuk Kehidupan Akheratmu

Memang beragama di akhir zaman itu sulit. Tapi jangan mau menukarkan akherat yang dengan harta dunia yang sesaat. semoga kita semua mendapat pekerjaan yang halal. Jangan lupa Doakan saya mendapat pekerjaan yang seratus persen halal dan segera berjodoh dengan wanita solehah. Amin ya Allah.

sumber hadist:
http://www.alquran-sunnah.com/artikel/kategori/muamalah/580-ancaman-bagi-pelaku-riba
https://hizbut-tahrir.or.id/2007/07/02/bersarnya-dosa-riba/
http://www.catatanmuslimah.com/2015/12/13-hadits-tentang-riba-dan.html
http://muslim.or.id/8879-pengaruh-teman-bergaul.html

Friday, February 24, 2017

Menulis Saja Tidaklah Cukup


"APA KONTRIBUSI SAYA UNTUK MELAKUKAN PERUBAHAN ?"

banyak dari kita di waktu sekolah atau bahkan kuliah, tidak pernah memperhatikan bagaimana informasi yang kita ambil dari website yang kita kopi. Dan Bahkan banyak dari kita yang mungkin sudah sadar dan tahu bahwa kalian mungkin langsung meletakkan baris - demi baris dan paragraf demi paragraf di makalah yang digunakan untuk menyelesaikan tugas yang ada tanpa setidaknya menulis ulang dan membuat kembali kesimpulan dari apa yang kita dapatkan.

Tidak malu kah kita?

Padahal bertampang sabun rambut landak ala pomade (bagi laki - laki), dan memakai kerudung seperti seolah-olah yang kalian pakai adalah pengganti rambut, bukan penutupnya(bagi perempuan). Namun masih saja mencontek.

Ups, susah ya bahasanya?

Maksudnya itu tampang sok kece tapi malas untuk mikir.

Ya memang hidup ini akan selalu sulit bagi orang yang ingin mempertahankan kejujuran. Coba temukan satu saja orang yang tidak copypaste pada saat buat membuat makalah, insya Allah dia 99% orang yang jujur dan dapat di percaya. Karena kita pasti tahu bahwa seorang pembohong, tidak dapat dipercaya. Tapi anehnya adalah Korupsi, Menipu, Berdusta dan Mencontek adalah Lumrah di Indonesia, Apalagi dari instansi pendidikan.

Dan lagi, mau saja anda percaya dengan apa yang di tulis di internet tanpa referensi yang jelas. Minimal, tulis lagi lah dengan kalimat sendiri. Sudah copas, yang dicopas semuanya pula.

Kontribusi kita akan sangat berarti, apalagi jika kita melakukannya dengan hati yang ikhlas, entah apapun perbuatan kita. Dalam kasus ini saya sendiri menitik beratkan pada kegiatan menulis. Ayo kita galakkan ini, karena tanpa ada kalian yang ingin memulai dari diri sendiri, maka tidak akan ada yang bertindak.

Ayo kita pake media sosial, jangan cuma menulis, tapi bagikan ke media sosial. Kadang saya berpikir, memang enak jikalau ada satu tempat di mana kita bisa menulis dan bergabung dengan mereka yang punya hobi yang sama. Tapi jika hanya menulis tanpa berbagi ke media sosial, siapa yang akan baca tulisan kalian? sesama penulis? ya percuma toh, karena jumlah penulis juga sedikit, tidak sebanyak penduduk indonesia.

mereka yang suka menulis sudah tahu jika mereka tidak tahu sesuatu maka mereka akan mencari dan membaca sesuatu yang baru. Terus siapa yang akan menggerakkan hati orang - orang di sosial media yang kebanyakan hanya mendapatkan berita viral dan berita politik? siapa yang akan menolong mereka untuk sadar?

Menulis saja tidak cukup untuk melakukan sebuah perubahan, kita harus bertindak selayaknya orang - orang yang sering membagikan sebuah berita viral di sosial media. Jangan biarkan si Mbah Google tidak menyadari bahwa ada banyak artikel - artikel bagus di website - website yang mungkin tidak diketahui orang banyak namun sarat akan manfaat. Yuk sebarin tulisanmu, minimal buat website dari blogspot.com terus pindahkan artikel kamu dari satu media ke media lainnya..

Kenapa saya sampai bicara seperti ini?

Sungguh saya sangat tidak puas, karena saya tidak bisa melihat artikel - artikel lama dari kompasiana yang mungkin sangat bagus untuk dibaca. Mungkin contohnya bila ada artikel menarik di tahun 2010 silam. Beda sekali dengan Blog pribadi, entah wordpress atau blogspot. Dengan mudah saya bisa mengurutkan apapun yang ingin saya baca. Terlebih lagi karena semakin banyak saya klik sebuah blog yang saya baca, semakin erat pula cinta antara blog kamu dengan mesin pencari google.

Memang ini hanyalah curhatan dan opini pribadi saja, tetapi dengan ini, saya ingin membuat beberapa orang dari yang membaca artikel yang saya baca ini untuk lebih peduli dan berkontribusi memadatkan hasil mesin pencari di google dengan tulisan kita, agar mereka - mereka yang awam dan mempunyai hobi copypaste di berita dari internet lebih terdididik dan lebih bisa berpikir dari usaha yang kita lakukan ini. Karena tidak mungkin mereka menjiplak tulisan saya ini dan memindahkannya ke makalah mereka karena bahasa yang kita gunakan, tidak sebaku dan sekaku artikel - artikel terkenal yang mereka jiplak pada umumnya. Tunjukkan bahwa orang Indonesia bermartabat, Terima Kasih :D

Thursday, February 23, 2017

Cara Menguasai Suatu Keahlian (rangkuman ceramah Ustadz Felix Siauw) Part 1

Artikel yang saya rangkum berikut adalah poin - poin dari ceramah Ustad Ir. Felix Siauw yang saya ambil dari akun yang bernama Al- ihklas di Youtube yang dipublikasikan pada tanggal 7 Juni 2001 dan opini dari saya yang saya rasa perlu untuk membuat pembaca mengerti tentang bahasan yang dimaksud karena tidak mungkin saya menjiplak 100% suara yang beliau keluarkan dan meletakkan huruf - per hurufnya di blog ini. Maka Tulisan ini adalah representasi dari apa yang beliau katakan yang menurut saya penting ditambah dengan opini saya agar membuat pembaca mengerti apa yang telah saya tangkap dari ceramah beliau ini. terima kasih.

Tulisan ini memang terlampau panjang, jika sudah selesai silahkan anda lanjutkan artikel ini ada di link artikel di bawah ini....




materi ini sebenarnya adalah istimewa karena tidak memakai banyak dalil dan orang muslim dan non muslim bisa mengaplikasikannya di kehidupan nyata karena bersifat universal.

berawal dari pertanyaan yang di ajukan oleh seseorang pada pertemuan ceramah atau pengajian sebelumnya tentang hal yang mungkin bagi kita orang muslim sedikit tidak masuk akal. Ustad Felix masuk islam di tahun 2002 dan dalam jangka waktu lebih dari sepuluh tahun atau pada tahun 2013 saat pertanyaan ini di tanyakan bisa jadi seperti ini. (maksudnya jadi pinter agama yang pinter dan terkenal).

Beliau menegaskan banyak sekali pertanyaan seperti itu, yang paling banyak adalah kenapa masuk islam dan bagaimana bisa jadi seperti ini (pinter agama maksudnya). Akhirnya ustad Felix menulis buku ketiganya, HOW TO MASTER YOUR HABIT.

Saya kira mungkin jawaban lengkap nan padat dari Ustad Felix ada di sana. Tapi dari pada sudah membeli bukunya dan kecewa, alangkah baiknya kita melihat ceramah beliau tentang ini dulu atau membaca sedikit rangkuman dari ceramah beliau yang saya rangkum kali ini.


How to Master Your Habbit - Ustad Felix Siauw
http://www.goodreads.com/book/show/13489955-how-to-master-your-habits

Oke, sebelum saya merangkumnya lebih jauh, alangkah baiknya jikalau saya mencantumkan beberapa testimoni dari website Goodreads.com tentang buku hasil jerih payah tulisan Ustad Felix Siauw.

Dwi Suci Lestariana
How to Master Your Habits...
yang jelas ini bukan buku motivasi!!! ya BUKAN buku motivasi.

Buku ini mengajarkan kita untuk memprogram kembali pikiran kita. 
bagaimana membentuk suatu kebiasaan baru ( pastinya, kebiasaan baik dongg....), sehingga habit kita bisa menjadi "tuan" dalam hidup kita sehari-hari.


cara penyampaian yang sangat enak, g butuh waktu lama untuk bisa "mengkhatamkan" buku ini.kayaknya ak baca pagi, sore udah selesai... :D

so... kuncinya hanya ada 2: PRACTICE AND REPETITION :D, 
if we do contionously, we will have new life.
sengaja g mw bikin review panjang2, buat teman2 yang sudah jenuh, bosan, dan pengen sesuatu yang baru yang selama ini hanya ada di angan2... ayo aca buku ini... dan jangan lupa setelah itu: practice and repetition...dijamin g bakal nyesel..... 
momentum juga nich... sebulan ini kita puasa.... besok udah lebaran, masuk 1 syawal artinya kembali ke jiwa2 yang bersih, semoga yang baik2 yang selalu kita lakukan selama ramadhan ini selalu kita lakukan di 11 bulan yang akan datang dan selamanya. yang buruk2 yang selalu bisa kita kendalikan selama ramadhan, juga tidak akan kita lakukan lagi di 11 bulan ke depan dan untuk selamanya.

selamat membaca... terus berjuang untuk practice and repetition dan akhirnya... salam istiqomah :))



Meta Morfillah 
Judul: How to master your habits
Penulis: Felix Y. Siauw
Penerbit: Alfatih press
Dimensi: 160 hlm + viii, 20.5 cm, cetakan ke-10 januari 2015
ISBN: 978 602 17997 2 7

Mengapa ada satu orang yang bisa ahli dalam satu hal meskipun dia tidak termotivasi melakukannya? Menurut penulis buku ini, jawabannya adalah HABITS. Habits lahir dari practice and repetition. Tanpa perlu berpikir atau termotivasi, kita hanya harus mengondisikan agar habits ini tercipta. Dengan sukarela atau pun berat hati. Tanpa sadar segala hal luar biasa hanyalah pengulangan, latihan, hukum 10.000 jam dan menjadi muscle memory (tanpa sadar).

Hanya butuh tiga langkah membentuk habits baru:
1. Mulai dari yang kecil
2. Temukan tempat habits
3. Berlatihlah terus

Langkah pertama pembiasaan akan selalu menjadi berat sebab ketidaknyamanan. Namun umumnya jika konsisten selama 30 hari pertama, akan menyukseskan 3 bulan selanjutnya, setahun selanjutnya dan pada akhirnya akan menjadikan kita menguasai habits tersebut.

Gaya bahasa penulis sangat lincah dan ringan, persis seperti mendengar beliau ceramah langsung. To the poin, jleb jleb jleb. Sayangnya saya terganggu dengan desain isi buku ini. Warna hitam putih namun menampilkan banyak gambar di bagian bawah atau atas dengan opacity full sering mengaburkan teks di bagian itu. Seharusnya gambar tersebut dikurangi opacitynya atau dibuat berwarna agar lebih dapat "highlight"nya.

Mengenai isi buku saya suka, sebab sangat menginspirasi terutama bagi pendakwah Islam.

Jazakumullah khair untuk Bursa Buku Berkualitas yang telah menghadiahkan saya buku ini.

Saya apresiasi 4 dari 5 bintang.

"Practice makes right, repetition makes perfect." (H.38)

"Keberhasilan bukan terletak lebih banyak pada motivasi, tapi pada pengondisian."(H.83)

"Dua orang pada pilihan yang sama dan visi yang sama, mencintai Dzat yang sama; Allah SWT, cepat atau lambat pasti akan berjumpa." (H.96)

"Easy come, easy go, everything that came with an instant will gone in an instant. There's no such things as ujug-ujug." (H.106)

"Membaca buku adalah sejenis bentuk ketagihan seperti spiral melebar terus membesar. Satu buku akan mengajak pada dua buku, dua buku pada tiga buku, dan seterusnya." (H.115)

"Unreasonable fear, ketakutan yang hanya ada di dalam bayangan kita saja, tak mewujud dalam kenyataan." (H.137)

"Andaikan beralasan itu boleh, maka bukankah seharusnya Rasulullah SAW yang paling berhak atas itu. Tapi beliau tidak melakukannya, dan itu jelas sebuah teladan bagi kita." (H.169)
Sepertinya membaca testimoni pun sudah cukup untuk tahu inti dari bahasan ini, tapi tanpa tahu proses bagaimana secara logika hal tersebut bisa terjadi begitu mulus dan berhasil dan menjadikan Ustad Felix yang seperti ini sekarang, rasanya akan ada yang mengganjal. Kita mungkin tahu bahwa kita harus bekerja keras dan berusaha terus menerus, tapi tanpa tahu segala seluk beluk yang ada, kita tidak mungkin mencapai suatu tujuan dengan maksimal.  

JADI MARI KITA BACA BERSAMA - SAMA DAN KITA CARI TAHU ALASAN - ALASAN DI BALIK KEBERHASILAN USTAD FELIX SIAUW.

Macam dan Definisi Keahlian


Keahlian itu bermacam - macam, mulai dari keahlian menyenangkan orang lain, keahlian untuk cari nafkah, keahlian untuk menjadi kreatif, keahlian untuk mendidik anak, keahlian untuk beribadah, keahlian untuk ikhlas.Dan bahkan Ustad Felix mengatakan bahwa membuat orang tidak suka sama kita, membuat orang marah juga merupakan sebuah keahlian.

Kadang kita punya kadang kita tidak punya. Kadang kita sadar, kadang kita tidak sadar bahwa kita memiliki keahlian - keahlian tersebut. Maka 100 tahun belakangan ini orang - orang banyak yang berbicara tentang motivasi, menurut saya sendiri motivasi adalah segala - galanya, tanpa motivasi maka sebuah keahlian tidak akan dapat dikuasai.

Kenapa ada orang pinter dan gak pinter, ada orang yang disuruh mengerjakan sesuatu dan pasti beres, ada juga orang yang tidak dapat membereskan pekerjaannya. Ada orang yang di dalam jangka waktu 20 tahun karirnya selalu menanjak, ada juga dalam jangka waktu yang sama masih saja jadi tukang sapu. Maka orang - orang selalu ingin meningkatkan kemampuan. Jadi pertanyaannya adalah sebenarnya keahlian itu warisan atau dilatih? 

Kita pasti sudah tahu jawabannya bahwa keahlian itu adalah sebuah hal yang dilatih. Tapi Menurut Ustad Felix ada beberapa tempat di indonesia yang "orangnya" yang tidak berpikiran demikian. Pernah suatu ketika Ustad Felix sedang mengisi acara di daerah Jawa Tengah, kemudian setelah mengisi acara tersebut, ada bapak - bapak yang kemudian menghampiri beliau kemudian bercerita,

"Memang Ustad ini dapat hidayah, sama seperti anak ustad saya, ustad saya itu Habib". kata bapak tersebut.

"Nah kemudian Habib ini punya anak belangsatan banget pokoknya. Nah anak ini sudah belangsatan banget, minum-minuman keras, preman dan sebagainya tapi pada suatu saat dia beruabh dan jadi ustad" Cerita Ustad Felix.

Kemudian orang jawa tengah itu meneruskan kata - katanya"Berarti, ustad itu memang sudah ditulis dari langit!!"


Jadi, bagaimana menurut anda? apakah seorang pemimpin itu dilahirkan atau dilatih/dibentuk? Kalau kita korelasikan dari pernyataan di atas, maka akan muncul pertanyaan, apakah gelar ustad itu sudah putusan dari langit, dari saat pertama kali lahir yang berarti hal tersebut tidak berubah ataukah hal tersebut dilatih.

Ustad Felix mengatakan bahwa ada sebuah penelitan/diskusi/perdebatan di bidang HRD selama seratus tahun terakhir, maka akhirnya mereka mendapat kesimpulan bahwa keahlian itu tidak diwariskan.

Kalau keahlian diwariskan, maka sekarang monyet pasti sudah pegang komputer, mungkin sudah memakai baju, polisi tidak perlu repot melatih anjing untuk membantu tugas mereka menangkap penjahat atau mengenali bau narkoba dan mungkin setiap anak akan dapat berbicara dengan berbagai bahasa, memiliki berbagai keahlian, baik itu fisik seperti beladiri dan olahraga maupun nonfisik seperti mata pelajaran yang ada di sekolah. Dan Jika kita teruskan hal ini, mungkin juga sekolah tidak perlu ada karena seorang anak mendapat semua keahlian yang dimiliki oleh orang tuanya. Jadi keahlian itu tidak mungkin diwariskan.

Karena keahlian itu tidak diwariskan, maka muncul banyak pelatihan motivasi yang menjamur di seluruh dunia termasuk di amerika dan indonesia. Tapi ternyata setelah training motivasi, ternyata tidak menolong bangsa indonesia dan indonesia tidak kunjung bangkit.

Bukan Motivasi yang Membuat Orang Menguasai Sebuah Keahlian


Pernah ada yang pernah curhat pada Ustad Felix setelah mengikuti training motivasi dirinya menjadi semangat, tapi setelah sebulan - setelah mengikuti pelatihan motivasi dia menjadi lesu lagi. Ikut training motivasi , pulang motivasi mendapat semangat dan kemudian seminggu lagi lesu lagi. Ikut training motivasi tiga hari kemudian lesu lagi dan ada yang ikut training motivasi, tapi setelah pulang dari training lesu lagi.

Dari sini Ustad Felix mengambil kesimpulan bahwa ternyata training motivasi tidak banyak membantu indonesia kecuali jadi (membentuk seseorang menjadi) penipu.  Jadi penipu gara - gara ikut training motivasi.

Kenapa? karena gara - gara  ikut training motivasi, merasa diri sudah hebat, utang sana - sini, pake kartu kredit buka bisnis tanpa ada keahlian akhirnya ngemplang(mungkin maksudnya bangkrut gara - gara tertipu oleh diri sendiri). Bangkrut bukan karena kehilangan motivasi, tapi karena tidak mempunyai keahlian. Semangat memang bisa datang dari mana saja bahkan pada saat saat bangkrut kita masih bisa semangat, tapi tanpa ilmu yang bisa dipegang dan dijadikan patokan, maka motivasi hanyalah omong kosong, benar kan?


Dari sini Ustad Felix meneliti dan mencari, kira - kira apa yang mebuat sebuah keahlian melekat pada seseorang dan permanen yang tidak akan habis sehari ataupun dua hari. Kemudian ustad Felix menunjukkan sebuah video dan memperkenalkan Tiger Woods.

Tiger Woods adalah pemain Golf yang mendapatkan title juara dunia Golf pada umur 21 tahun padahal orang - orang kebanyakan mendapatkan title juara golf ada umur 40 tahun atau 60 tahun. Dia menjadi Olahragawan Terkaya di Dunia mengalahkan Michael Jordan. Nilai transfernya adalah $500.000.000,- dan gaji pertahun sekitar $85.000.000,- (pernyataan Ustad Felix tahun 2013).

Di bawah ini bisa kalian lihat keahlian Tiger Woods melakukan jugling bola golf di dalam iklan NIKE selama 30 detik.




kalau keahlian milik tiger woods ini diwariskan dari orang tuanya dan bukan hal yang dipelajari, mungkin orang tuanya juga jadi sekaya dan sehebat anaknya bukan? tapi bukan hal itu yang terjadi. bahkan ini hanya hipotesa saya saja.

Ustad Felix juga menghadirkan sebuah video street football, tapi karena saya tidak bisa menemukan video itu jadi saya cuma ingin menyertakan video yang menyerupai saja. Beliau menjelaskan bahwa bagi kita bermain bola dengan berbagai trik yang kita sendiri merasa bahwa itu tidak mungkin untuk dilakukan adalah sesuatu yang luar biasa, tapi bagi orang yang ada di video tersebut ini hal yang biasa karena setiap hari mereka bermain bola.




ustad Felix juga menunjukkan video tentang seorang anak kecil, perempuan yang baru berumur 2 tahun yang bisa menjawab berbagai pertanyaan yang diberikan oleh sang ayah tentang islam dan hampir semuanya benar. Berikut videonya:



Kemudian muncul pertanyaan, apakah anak tersebut baru sekali di tanyai pertanyaan itu kemudian divideokan atau sudah ratusan kali diajari hal yang sama? Yang jelas jawabannya adalah video itu bukan pertama kali direkam oleh ayahnya karena mungkin ada saat dimana dia jawabannya salah atau dia lupa jawabannya atau kabur dari videonya(inget masih anak kecil umur 2 tahun).

Maka dapat disimpulkan bahwa ini adalah hasil dari pengulangan, atau dalam arti lain habit atau kebiasaan. Dan menurut islam anak kecil belum mempunyai akal. Karena kita tahu akal itu ada saat kita baligh(dewasa), bukan sebelum kita baligh(dewasa).  Jadi yang perlu di garis bawahi adalah jika anak belum baligh dan orang tua memarahi atau memukul anak mereka, maka orang tua tersebut yang gila.

Disini Ustad Felix juga mewanti - wanti orang tua agar tidak berbuat kasar dan memarahi anaknya yang masih kecil, karena anak kecil masih belum punya akal, masih belum punya tanggungan dosa. Belum bisa berpikir secara logis. Jadi menurut beliau.

Kembali pada anak kecil berumur 2 tahun tadi, selain bisa menjawab pertanyaan - pertanyaan tersebut, perlu diketahui bahwa dia juga bisa bahasa arab. Iya bisa bahasa arab karena dia memang orang arab, sama seperti kita waktu kecil sudah tahu bahasa indonesia. 

Tapi menurut pembaca, apakah anak berumur 2 tahun memiliki motivasi untuk belajar bahasa arab? apakah anak bermur 2 tahun punya akal untuk belajar bahasa arab? ada juga yang pengen bisa bahasa arab tetapi gak pernah bisa.

Jadi disimpulkan bahwa motivasi dan akal tidak mempengaruhi sebuah keahlian, tapi habit atau kebiasaan yang mempengaruhi.

Ustad Felix menceritakan bahwa dia yang dilahirkan di keluarga cina, mendengarkan terbiasa mendengarkan ayahnya berbicara 2 dialek bahasa cina yaitu bahasa mandarin dan bahasa KE' tapi tidak bisa berbicara dengan bahasa tersebut. karena keahlian mendengar dan keahlian berbicara adalah keahlian yang berbeda.


Perbedaan antara Bisa dan Tidak Bisa 


Jika kita melihat Pernyataan dari Ustad Felix tentang pendengarannya yang terbiasa mendengar dua dialek bahasa china dan ketidakmampuannya untuk berbicara bahasa tersebut, maka bisa disimpulkan memang beliau jarang mempraktekkan atau membiasakan berbicara dengan bahasa tersebut. Ingat bahwa kata beliau keahlian mendengarkan dan keahlian berbicara adalah 2 keahlian yang berbeda.

Saya sendiri merasa demikian, karena di waktu sekolah sewaktu mendapat pelajaran kejuruan multimedia tentang photoshop, karena ketidaktahuan dan ketidakmampuan mencari buku dan bahan, akhirnya apa yang saya dapat selalu saja artikel berbahasa inggris di google. Selain itu saya jadi sering membaca dan mendengarkan sampai - sampai akhirnya saya pun jadi terbiasa, meskipun hanya bahasa inggris sehari - hari, ditambah lagi karena sering melihat film berbahasa inggris. Namun kemampuan berbicara dan menulis saya nol, grammar bahasa inggris pun tidak bisa, meskipun sudah hampir 8 tahun saya tahu bahasa inggris.  Tapi pada akhirnya saya tahu. Untung saja.

pada menit 18:20 ustad Felix menanyakan tentang siapa saja yang bisa baca bahasa arab gundul, tentu saja menurut saya tidak ada yang bisa kecuali orang - orang yang sudah belajar bahasa arab atau paling tidak belajar di pondok bukan? namun beliau mengatakan bahwa beliau menemukan metode baca arab gundul dalam waktu satu menit. Ini terlihat tidak mungkin kan? bagaimana hal itu bisa terjadi? Saya lihat di video tersebut, bahasa arabnya bahkan tidak bisa di baca sama sekali (1). dibilang penemu pertama yang sudah tes di australia dan tempat - tempat lainnya.

kemudian beliau menyuruh kawan - kawan audiens yang hadir untuk membaca mantra bersama, membaca basmalah dan lahaula walaquwata illabillah kemudian mengganti slide dan ternyata yang ada di slide tersebut adalah surat al-fatehah tanpa harokat(2). Tentu saja semua orang bisa, bahkan jika tanpa harokat kan?


membaca arab gundul dalam waktu satu menit - felix siauw
membaca bahasa arab gundul dalam waktu satu menit. wkwkwk


Tentu saja kemudian beliau mempertegas dan mempertanyakan kembali kepada penontonnya,

"Apa beda antara tidak bisa dengan bisa? Beda antara beda dan tidak bisa adalah biasa."begitu tuturnya.

Karena kita sudah sudah membacanya berkali - kali, mungkin ratuan ribu kali bahkan jutaan kali. kita tidak tahu hukum nahwu sorof  tapi kita tahu bahwa membaca basmalah harus bismilah, bukan besmeleh atau busmuluh.

contoh lain yang sering dicontohkan beliau adalah mencoba membuat para penontonnya untuk membaca huruh abjad dari A sampai Z berurutan. Tentu saja hal ini adalah hal yang mudah. Tapi bagaimana jika kita harus membaca dari Z ke A secara berurutan? Pasti akan kesulitan. Itulah yang dimaksud beliau hal yang mudah bisa menjadi susah karena tidak biasa. Dan yang Susah bisa jadi mudah karena biasa.

Sama seperti membaca surat Al-Fatehah diatas, padahal huruf arab gundul, tetapi kita tahu cara membacanya karena kita sudah biasa membacanya ratusan, bahkan ratusan ribu kali.

Sama halnya jika kita sedang membaca tulisan di bawah ini, tidak mungkin kita membaca "bndr"  sebagai "bundar", tapi "bandara". "antm" = "antum", "bgsi" = "bagasi",  dan lain sebagainya. Anda pasti tahu cara membacanya jika anda bisa bahasa indonesia. Kit bisa karena biasa, lain lagi dengan orang asing yang baru belajar bahasa indonesia, mungkin mereka akan bingung dengan kata - kata seperti ini bukan?


memahami pesan singkat dengan mudah karena kebiasaan - felix siauw
memahami pesan singkat dengan mudah karena kebiasaan


Otak manusia bekerja secara otomatis menerima semua informasi dan mengolahnya. Misalnya saja jika kita melihat sebuah foto makanan, maka kita pasti akan melihat lapar, atau mungkin berimajinasi merasakan rasa makanan tersebut. Tetapi bisa kita tahu bahwa foto tadi adalah masakan dari olahan daging babi, maka saat itu juga kita akan merasa jijik dengan masakan tersebut.

Dengan kata lain,

Kelihatannya kita berpikir, merasa, dan berbuat secara OTOMATIS!! sebagai respon atas kondisi tertentu. ustad Felix Siauw

Otomatis berarti kita tidak bisa mengendalikan apa yang otak kita pikirkan secara langsung, dan hal itu yang dinamakan habbit. maka orang yang terbiasa berpikir baik, akan mudah bagi dia untuk berpikiran positif dan baik terhadap orang lain. Namun jika seseorang terbiasa berpikiran buruk, maka akan sangat mudah baginya untuk berpikiran negatif dan buruk terhadap orang lain.

Contoh lain adalah dengan bahasa, bagaimana jika orang jawa mendengar kata "asu" yang berarti anjing keluar dari mulut seseorang? yang jelas mereka akan tersinggung. Lain halnya jika orang sunda yang mendengarkan, mereka akan tampak biasa saja karena bahasa yang digunakan pun berbeda. Atau mungkin jika kita berpergian ke malaysia, jangan sekali - kali kita mengucapkan kata "butuh". Karena menurut orang malaysia butuh artinya adalah alat kelamin pria. Mereka akan tersinggung saat mendengarkan kata - kata tersebut.

Dari sini Ustad Felix Siauw mengatakan bahwa cara tersinggung setiap orang di setiap daerah berbeda - beda. Karena cara merasa dan mengartikan suatu hal seperti bahasa juga berbeda - beda. Mereka merasa geli karena keterbiasaan mereka mengartikan kata "butuh" sebagai alat kelamin pria. Sedangkan kita merasa biasa saja karena kita mengartikan kata "butuh" sebagai kata kata kerja.

Takut Setan juga merupakan sebuah kebiasaan, bukan sebuah warisan. Menurut beliau, tidak ada orang yang lahir takut setan, orangtualah yang mendidik mereka takut setan. Menurut saya hal itu memang betul, coba saja lihat bagaimana keseharian kita, lihat film setan, melihat rupa - rupa buruk mereka yang di desain oleh pembuat film tersebut. Pocong lah, kuntilanak lah, genderuwo lah dan bahkan orang - orang di sekitar kita sering menceritakan hal - hal yang berbau mistis yang membuat kita takut yang sebenarnya adalah jika kita tidak pernah diceritakan hal - hal aneh oleh mereka, kita tidak bakalan takut. Karena pada dasarnya kita sendiri yang merasa takut akan setan belum pernah melihat mereka secara langsung, atau bahkan memukul mereka. Bisa tidak mereka dipukul, dilempari batu atau di dekati dan diusir.

Ustad felix juga menceritakan tentang De-Learn reflexs(reflek yang dipelajari), Contohnya adalah seorang karateka harus berlatih satu gerakan sebanyak 2000 kali untuk dapat menguasai hal agar seseorang bisa menendang atau memukul seseorang secara otomatis karena sebuah kebiasaan, meskipun sebenarnya mereka ketakutan pada saat itu.

Di sini ustad felix juga mencontohkan sebuah kasus De-Learn refexs pada berita yang sempat viral dulu pada tahun - tahun sebelumnya berjudul "Suster Ngesot di tendang satpam". berikut ini link untuk cerita singkatnya jika anda tidak tahu ceritanya.  Beliau juga menyanjung perilaku satpam, bukan karena ingin membenarkan perilaku satpam yang menendang suster ngesot itu, tetapi karena refleks yang dimilikinya. Saya sendiri sebenarnya pro terhadap satpam tersebut karena dari cerita yang beredar memang suster yang ditendang yang diketahui sebagai anak bos itu tidak mengkoordinasikan hal tersebut kepada para satpam selaku yang bertanggung jawab di kawasan tersebut.

95% dari apa yang kita pikirkan, kita rasakan dan kita perbuat adalah habit. Beliau juga mencontohkan bahwa jika beliau bisa mengisi seminar dengan tutur bahasa yang cepat dan dapat dimengerti, maka hal itu adalah habit dan jam terbangnya sudah tinggi. Sedangkan orang - orang yang belum bisa berbicara dan melakukan presentasi di depan umum itu karena belum biasa dan jam terbangnya masih sedikit, bukan yang lain.

orang yang sering ngeluh akan terlihat pada wajahnya, dan orang yang sering ngeluh tidak akan bisa kerja. Seorang HRD yang baik, dia bisa lihat orang itu bisa kerja dari wajahnya. -Ustad Felix Siauw

Cara Membentuk Habit/Kebiasaaan

Habit menurut Ustad Felix Siauw membentuk segala - galanya, cara peran, kreativitas, produkfitas dan bahkan cara kita menampilkan wajah. Hal tersebut dapat dibentuk dengan mudah dengan rumus berikut.

LATIHAN + REPITISI = HABIT


Bapaknya LATIHAN, Ibunya REPITISI(emngulang - ulang apa yang dipelajari), anaknya Habit. Kalau LATIHAN dikawinkan dengan REPITISI maka yang lahir adalah HABIT. Meskipun Kawinnya kawin lari, atau kawin siri. Walau kawinnya dipaksa maupun sukarela. good Joke Mr. Felix , 。(✿‿✿)。

habit itu mengakar - Ustad Felix Siauw
Habit Itu Mengakar dan Punya tahapan seperti sebuah siklus tumbuhnya tanaman


Habit itu seperti tanaman yang tumbuh. Coba lihat urut - urutannya diatas. Awalnya akarnya yang pertama tumbuh kemudian menyerap unsur hara dan air yang akhirnya menumbuhkan batang dan Daun diatasnya. Ketika Sudah Tumbuh di atasnya, kemudian tanaman memiliki daun yang bisa menyerap sinar matahari. Kemudian terjadi fotosintesis yang kemudian dapat menumbuhkan kembali akarnya. Bertambah banyak akarnya, bertambah banyak pula air yang bisa dia serap dari pada yang sebelumnya. Untuk kemudian menumbuhkan lagi Daunnya. Semakin besar daunnya, semakin banyak dan panjang pula akar yang bisa dia tumbuhkan. Sedangkan yang tidak berakar mati.

Dari sini dibuat sebuah kesimpulan bahwa habit/kebiasaan itu dimulai dari kecil. Awalnya kecil lama - lama menjadi besar.  Apa yang kita lihat di atas(Daun yang lebat atau buah - buahan yang segar dan manis) itu menandakan yang apa yang ada di bawah (betapa banyak, besar dan panjangnya akarnya). Jadi bila seseorang melihat orang lain bisa melakukan apa yang tidak bisa dia lakukan, berarti orang tersebut telah melatih apa yang tidak dia latih. 

Dengan kalimat di paragraf sebelumnya itu, kita akhirnya peroleh kesimpulan bahwa apa yang orang lain lakukan yang kelihatan (daunnya) adalah hasil dari latihan dan kerja keras yang tidak pernah kita lihat pada dirinya (akarnya). Kerja keras disini berarti kebiasaan yang dia bangun setiap hari, mungkin belajar setiap hari dengan rajin dan tekun dan menjadikannya kebiasaan. Bisa jadi orang tersebut belajar menghafal satu atau dua kosakata bahasa asing setiap hari, kita tidak tahu hal itu kan? yang kita tahu sewaktu ulangan berlangsung dia mendapat nilai terbaik, sewaktu berbicara dia berbicara dengan bahasa yang sulit kita mengerti dan lain sebagainya. Seperti sebuah bola salju yang digelindingkan dari atas bukit, lama - lama akan menjadi besar karena terus menggelinding, menumpuk antara satu dan lainnya.



Anak - Anak Meniru Habit Orang Tuanya

habit terbentuk dari kecil, jadi untuk orang tua hati - hati jika ingin melakukan sesuatu. Karena anak - anak melihat apa yang kita lakukan, mendengar yang kita bicarakan dan tahu apa yang kita maksudkan. Maka hal itu akan berefek sampai dewasa. Ustad Felix menambahkan bahwa setiap kata itu direkam oleh anak jadi hati - hati dalam mengeluarkan kata - kata. Tidak mungkin seorang anak mengatakan kata - kata kasar karena jika anak - anak sampai mengeluarkan kata - kata kasar, itu pasti karena ada bapak - atau ibunya yang berkata - kata kasar di depan anaknya.

Karena manusia itu seperti teko yang hanya mengeluarkan apa yang diisinya. Jika yang di isi air putih maka yang keluar air putih. Jika yang kita masukkan adalah kopi/teh maka yang keluar juga kopi/teh. Ustad felix sendiri pernah mengalami karena sebuah kebiasaan minumnya di rumah ditiru oleh anaknya. Beliau mempunyai kebiasaan langsung minum dari botolnya, kemudian suatu hari anak beliau meniru kebiasaan beliau dan beliau menegurnya. Tanpa kita sadar, kita mengeluarkan habbit yang buruk dan menularkan kepada anak. Hal tersebut bisa jadi dari tradisi, lingkungan dan sebagainya. 

Di menit 37:58 Ustad felix menunjukkan sebuah video penggambaran bagaimana habit terbentuk pada anak. Di tunjukkan tetang sebuah video tentang seorang ibu yang melarang anaknya untuk pergi ke tangga dan mengatakan "jangan naik, nanti kamu jatuh!!" Begitu yang disampaikan Ustad Felix. Akhirnya Anak tersebut tidak pernah mau menaiki apapun, baik naik dari kolam renang, naik ke kapal, naik tangga maupun naik ke pesawat. Mungkin video ini adalah video karangan untuk sebuah kampanye atau sponsor produk, karena mencontohkan hal yang ekstrim yang mungkin di dunia nyata tidak masuk diakal. Tapi saya sendiri pernah mengalaminya di waktu saya masih kecil. Ibu saya melarang saya untuk pergi jauh dengan alasan nanti saya diculik orang. Akhirnya saya sendiri tidak pernah pergi jauh dari rumah bahkan sampai dewasa. Alasannya mungkin bukan karena takut di culik, tapi saya sendiri merasa tidak aman saat keluar dari rumah. Alhamdulillah sekarang saya tidak seperti itu lagi. Jadi dari sini saya tahu apa yang Ustad Felix Bicarakan. Maka Hati - hatilah dengan pendidikan pada anak.

Contoh Pendidikan yang membatasi kreativitas menurut belliau adalah saat ketika kita disuruh menggambar pemandangan. Pasti jika kita berpikir tentang menggambar pemandangan, maka yang kita pikirkan selalu saja gambar dua gunung dengan dua petak sawah, dengan sebuah jalan di tengah serta matahari yang terbit dari arah gunung tersebut berhimpitan dan ditambah beberapa burung yang berbentuk seperti huruf M. Sangat menyedihkan karena itulah yang saya pikirkan. Pendidikan kita di waktu sekolah seolah menjadi penghalang.

Dan ketika Anak beliau sendiri melakukan hal serupa, maka Beliau menyuruhnya untuk menggambar yang lain, misalnya menggambar gunung di atas awan. Setelah itu beliau menunjukkan gambar gunung di atas awan dari google yang memang benar - benar ada. Kemudian beliau menyuruh anaknya menggambar mobil terbang, setelah itu menunjukkan film harry potter dimana mobil memang bisa terbang. Alasannya adalah beliau tidak ingin membatasi kreativitas anak. Boleh kita berkreativitas selama itu masih syar'i.

Master Memory Dalam Olahraga

sebuah penelitian dilakukan untuk pembasket yang disebut master memory. Contoh yang ustad Felix Siauw dalam olahraga basket, seseorang bisa melakukan lemparan free throw dengan akurasi 85% ketika orang tersebut sudah melempar bola sebanyak 500.000 kali. Terdengar tidak masuk akal? tapi itulah yang beliau katakan.

kemudian dilakukan penelitian untuk pembasket yang sudah menguasai ini, dan disuruh melempar 10 bola di titik yang sama dan semuanya masuk. kemudian pebasket ini diharuskan melempar bola dengan adanya pengalihan perempuan - perempuan cantik di sekitar ringnya dan kesepuluh bolanya tetap masuk. Kemudian matanya ditutup dan 10 bola masuk dari 10 kali kesempatan. tetapi ketika disuruh maju dua langkah, hanya 7 dari 10 bola yang masuk. sedangkan ketika mundur dua langkah kebelakang dari titik semua, hanya 6 dari 10 bola yang masuk. Akhirnya disimpulkan bahwa jarak mempengaruhi akurasi pebasket tersebut.

Disebutkan sebuah nama oleh Felix yaitu Michael Jordan sebagai contoh selanjutnya dalam master memory.Pertanyaan yang dilemparkan beliau adalah tentang berapa kali team milik Michael Jordan mendapatkan poin yang sama dengan team musuhnya di injury time yang tinggal hanya beberapa detik dan lemparan free throw Michael Jordan menentukan kemenangan teamnya? mungkin sudah ratusan kali atau ribuan kali. beliau beranggapan bahwa memang Michael Jordan sudah diciptakan untuk kondisi seperti itu.

Contoh lain yang disebutkan oleh Ustad Felix Siauw adalah perbedaan antara menyetir mobil manual dan otomatis. Ketika sudah jadi kebiasan menggunakan mobil manual, maka saat berpindah ke mobil otomatis orang tersebut akan jadi tidak biasa, akan selalu saja ada yang ingin di injak, mungkin rem. Dan sebaliknya jika berpindah dari otomatis ke manual, maka di saat ingin berhenti di lampu merah, maka orang itu akan kita dapati mobilnya mati mesin karena lupa menginjak kopling.

Hal yang sama juga terjadi pada saya saat dulu berganti dari sepeda motor matik ke sepeda motor bebek. Maka yang terjadi adalah saya selalu saja lupa mengganti gigi, lupa untuk menekan rem karena sepeda bebek rem roda belakang ada dikaki. Saya Bahkan bingung cara menggunakan klakson dan menyalakan lampu sein saat berbelok, sampai - sampai saya ditegur oleh orang. Tapi setelah waktu berlalu, saya jadi terbiasa.


Jalan - Jalan Pemikiran

Membentuk Habbit sama seperti membabat hutan, atau menyibak ladang gandum. Contohnya adalah ketika ada beberapa anak yang bermain permainan petak umpet di ladang gandum. Awalnya kita perlu kerja keras untuk melakukannya, mencari jalan, menggunakan tangan untuk mencari jalan, menggunakan kaki untuk melangkah dan menginjak gandum di tempat tersebut. Pada saat kita lihat kebelakang, maka kita akan melihat jejak tempat yang kita lewati. Kemudian orang lain yang melangkah di belakang kita pasti akan melewati jejak jalan yang sudah ada untuk mengejar kita. Bukannya dia akan membuat jalan baru yang akan membuat mereka susah melangkah, melainkan anak tersebut akan melewati jalan bekas anak pertama untuk mengejarnya.

Lama - Kelamaan karena jalan itu dilalui terus menerus, akhirnya jalan itu akhirnya tanaman yang ada di atas tempat tersebut mati dan jalannya menjadi mudah dilewati. Dan ketika di injak dan dilewati terus - menerus, tanahnya akan menjadi padat. Itulah yang dimaksud Ustad Felix sebagai jalan - jalan pemikiran.

Dengan kata lain, jalan pemikiran itu adalah awalnya memang dibutuhkan waktu yang lama dan usaha untuk melewati jalan tersebut, tapi lama - kelamaan waktu yang dibutuhkan menjadi semakin sedikit, karena kita tidak perlu melakukan usaha untuk melewatinya. Itulah gambaran dari pada habit. Karena kita merasa nyaman melewati suatu jalan tanpa harus berusaha menyibak, mencari jalan baru. Karena kita tidak harus bekerja keras.

Manusia pada saat lahir pada dasarnya tidak dengan dengki, atau iri dengan orang lain, atau bahkan pengalaman lainnya. Tetapi kemudian ada yang dididik untuk jadi iri, dengki ada pula yang di dididik oleh lingkungan sekitarnya untuk jadi salah.

Hal serupa dicontohkan oleh beliau bila di suatu hari di depan rumah kita melihat seorang anak kecil atau orang asing berpenampilan agak lusu yang mengetuk sebuah rumah, berbusana muslim dan memakai peci dengan membawa Map. Maka kita akan tahu bahwa itu adalah orang minta sumbangan. Kita tahu karena sebelum- sebelumnya begitulah umumnya dan begitulah ciri - cirinya orang yang minta sumbangan. Itulah yang disebut jalan - jalan pemikiran yang berpengaruh di dalam pikiran kita.

Maka dapat disimpulkan jika semakin sering kita sering berprasangka buruk sama seseorang, maka semakin mudahnya kita akan berprasangka buruk sama seseorang, hal itulah yang disebut habit.

Maka bagaimanakah cara agar kita tidak berprasangka buruk lagi?

Caranya adalah dengan jangan berprasangka buruk lagi. Ibarat jalan dari ladang gandum diatas, semakin kita lewati, semakin mantap dan semakin padat pula tanahnya. Maka yang harus kita lakukan adalah mencari jalan baru atau jalan lain, menyibak ladang gandum yang lain yang akan kita jadikan jalan alternatif. Menyibak dan melewati jalan baru memang akan terasa susah, berat, dan gatal, dan rasanya sulit. Tapi lama - kelamaan jadi nyaman.

Begitu pula saat seorang wanita mencoba memakai kerudung. Menurut Beliau, bukannya kita belum dapat hidayah, melainkan karena memang kita belum terbiasa. Jika dalam suatu waktu seorang wanita telah biasa menggunakan kerudung terus, maka di lain waktu jika dia tidak menggunakan kerudung, maka akan merasa tidak enak, aneh atau bahkan telanjang.

Pengalaman Ustad Felix Mengenai Pembentukan Habit Pada Dirinya

Ustad Felix sendiri juga pernah mengalami kejadian serupa terkait pengalamannya menutup aurot. Awalnya sebelum masuk islam beliau hanya memakai celana pendek yang lebih parah dari hotpants untuk kemana - mana. Tapi setelah mengenal islam dan beliau tau bahwa aurot laki - laki bagian bawah adalah sampai lutut dan akhirnya memakai celana yang menutupi lututnya.

Awal menggunakan celana panjang untuk kesehariannya, beliau menuturkan bahwa rasanya memang tidak enak, risih, gerah, sumpek, sungkan, stres dan sebagainya. Tapi lama - kelamaan perasaan itu berubah. Dan setelah 11 tahun masuk islam dan menggunakan celana menjadi kesehariannya, maka meskipun beliau berada di hotel sendirian dan tidak ada orang yang melihatnya, memakai celana pendekpun menjadi risih. Hal ini yang beliau sebutkan kembali sebagai kebiasaan atau habit.

Pengalaman berikutnya adalah dengan anak beliau yang berumur 5 tahu. Beliau menuturkan bahwa anaknya sendiri dibiasakan untuk memakai kerudung sejak usia 6 bulan. pertama kali mencoba mengenakan kerudung tersebut, maka anaknya langsung melepasnya, Mencoba mengenakan lagi, kemudian dilepaskan lagi. Hal tersebut di ulangi beliau sampai pada akhirnya di usia 6 bulan, anaknya sudah memakai kerudung secara full time. 

Semenjak itu sampai berumur 2 tahun anak beliau selalu memakai kerudung. Dan Pada umur 2.5 tahun beliau mulai untuk memberikan wejangan pada anaknya yang bernama Alila itu. Beliau menjelaskan kepada anaknya untuk selalu masuk ke kamar jika ada laki - laki yang datang ke rumah, Jika ingin keluar dari kamar maka dia harus selalu memakai kerudung dan jika ada Laki - laki yang datang bertamu ke rumah beliau, ustad Felix mewanti - wanti anaknya agar tidak perlu salim karena mereka bukan mahram. Yang boleh di ajak salim hanya bapak dan ibunya saja. Jadi dengan candaan ringan beliau juga mengatakan bahwa jika audiens laki - laki yang mendengarkan ceramah beliau datang bertamu ke rumah beliau, sampai kiamat pun anaknya tidak akan mau di ajak salim dengan orang lain, karena memang anak beliau sudah dilatih untuk tidak bersalaman dengan yang bukan mahram.

Suatu waktu Ustad Felix kedatangan tamu laki - laki dan menyuruh anaknya untuk masuk ke dalam kamar dan tidak boleh keluar. Dan pada saat Ustad Felix dan istrinya menemani tamunya diluar, tiba tiba terdengar jeritan keras di kamar anak beliau. Beliau kira di kamar terjadi suatu kecelakaan. Ternyata pada saat dilihat di dalam kamar, sebab tangisan anak beliau bukan karena kecelakaan atau hal - hal mengerikan lainnya, melainkan karena ingin mengambil kerudung yang ada di gantungan baju tapi tidak bisa mengambilnya. Alasannya adalah karena Alila ingin memakai kerudung untuk mengambil air minum di luar kamar.

Beliau juga menjelaskan kenapa hal itu bisa terjadi. Menurut Beliau anak berumur 2 tahun memang tidak tahu halal haram, yang mereka tahu adalah habit atau kebiasaan yang sudah tertanam sejak kecil. Habit yang mengharuskan Alila untuk menyadari bahwa itulah pakaian yang harus dia pakai sewaktu keluar rumah. Bahwa itulah aurot yang harus ditutupi. 

Dan sebagi disclaimer, beliau tidak tahu akan jadi apa anaknya jika sudah dewasa kelak. Apakah dia akan tetap beristiqomah dengan memakai kerudung, atau akan melepasnya. Yang jelas adalah Beliau sudah berusaha membiasakannya sejak dini.

Dan menurut saya hal itu yang memang harus dilakukan oleh orang tua, benar kan? kewajiban orang tua bukan hanya memberi makan dan memberi naungan tempat tinggal. Bukan pula hanya memberi contoh, melainkan mengajari dan membiasakan sejak dini. Bukannya di marah - marahi jika suatu saat saat anak beranjak dewasa karena tidak becus melakukan sesuatu yang  bahkan oleh orang tuanya tidak pernah dibiasakan sejak kecil.

Dan di akhir pembahasan tentang pembentukan habit ini, beliau memberi nasehat pada ibu - ibu yang hadir di acara tersebut bahwa jika mereka belum biasa menggunakan kerudung maka yang harus dilakukan adalah langsung lakukan,  dan jika sudah melakukannya, terus di paksain, maka dalam waktu 1 bulan, habit berkerudung itu akan menjadi solid dan menjadi kebiasaan baru. 


Lanjutkan di link artikel di bawah ini....

Cara Menguasai Suatu Keahlian (rangkuman ceramah Ustadz Felix Siauw) Part 2

Ingat, berdakwah zaman modern itu mudah, kita tidak perlu pinter cukup dengan membagikan link Cara Menguasai Suatu Keahlian (rangkuman ceramah Ustadz Felix Siauw) part 1  di facebook, twitter atau platform yang lain, insya Allah kita semua akan mendapat pahala yang sama. Amin.

Cara Menguasai Suatu Keahlian (rangkuman ceramah Ustadz Felix Siauw) Part 2

Un/Installing Habit (Membuang dan Memasang Sebuah kebiasaan)

Un/Installing Habit (Membuang dan Memasang Sebuah kebiasaan)
alur menginstal kebiasaan 
Lihat ini juga sebelum membaca artikel ini:

Cara Menguasati Suatu Keahlian (rangkuman ceramah Ustadz Felix Siauw) Part 1

Di menit 58:56, ustad Felix kemudian menjelaskan bagaimana alur proses un/instaling habit. Proses tersebut diuraikan menjadi beberapa bagian, yaitu berawal dari belajar  kemudian diulang - ulang terus menerus dan menjadi kebiasaan baru. Syaratnya adalah dengan mengulang - ulang apa yang di latih selama 30 hari(latihan + repitisi = habit).

kemudian beliau memberi sebuah contoh tentang seekor monyet yang dapat menguasai tendangan berputar. Namanya adalah Charley. Seekor monyet yang dapat melakukan karate. Videonya yang serupa tapi tak sama bisa anda lihat di bawah ini.







Pertanyaannya adalah, apakah monyet itu bisa kungfu/karate/push up/sit up dari awal? jika simpanse tersebut dikembalikan ke alam liar, apakah dia akan menunjukkan karatenya kepada teman - temannya? yang jelas simpanse tersebut akan kembali menjadi seperti teman - temannya bergelantungan di pohon dan makan buah - buahan. Menurut saya mungkin juga tidak mau memakai pakaian.

Kenapa hal itu bisa terjadi? jawabannya tentu saja karena habit. hal tersebut karena bertahun - tahun pembiasaan dan latihan bersama pelatihnya. Cukup dengan dipaksa dan tidak perlu motivasi. Bahkan menurut beliau kita tidak perlu motivasi dan tidak perlu memakai pikiran untuk membiasakan sesuatu. bahkan kadang - kadang gara  - gara motivasi dan kadang - kadang banyak mikir kita jadi tidak jadi berbuat baik. Jadi Kalau monyet aja bisa melakukan kungfu atau karate? manusia bisa tidak? pasti bisa kalau mau biasa dan rutin melakukannya. Bahkan kita bisa berpikir dan memiliki motivasi, sedangkan monyet masih harus dipaksa dan butuh pembimbing kan?

Memang sebenarnya secara logika motivasi dan berpikir dengan akal tidaklah perlu, menurut saya hal itu bisa kita lihat dari contoh diatas bukan? simpanse/monyet tidak punya motivasi yang ribet, tidak juga banyak mikir karena mereka hewan yang tidak punya akal seperti manusia. Namun kita sering melihat topeng monyet di beberapa tempat, melihat monyet - monyet tersebut memakai payung dan mengendarai sepeda motor mainan, bukankah hal itu adalah hal biasa menurut kita? Jadi kenapa harus kaget jika melihat simpanse/monyet yang bisa karate, push up, sit up dan lain sebagainya jika kita sendiri hanya bereaksi biasa - biasa saja saat melihat atraksi topeng monyet di pinggir jalan. Jawabannya hanya satu, karena habit.

habit tidak perlu motivasi atau pake pikiran - Ustad Felix Siauw
habit gak perlu pake motivasi apalagi pake mikir

Apa ada dari pembaca sekalian yang ingin bisa sholat tahajud setiap hari?

Ustad Felix sudah punya solusi akan hal itu, kita hanya perlu melakukan dan memaksakan diri untuk tahajud setiap hari. Lakukan semua cara, seperti pake Alarm, atau dengan membaca keutamaan - keutamaan sholat tahajud, tapi balik lagi ke awal bahwa yang pertama harus dikerjakan adalah lakukan. Karena balik lagi, bagaimana kita bisa tahajud setiap hari tanpa ada pembiasaan untuk bangun malam setiap harinya. Sebab memang seperti yang beliau katakan bahwa kadang - kadang karena punya motivasi, kita malah tidak sholat tahajud.

Contohnya adalah di malam hari sewaktu kita ingin bangun sholat tahajud tapi kita tidak jadi sholat tahajud gara - gara berpikiran bahwa esoknya kita harus bangun pagi untuk bekerja di pagi hari. Alhasil sholat tahajudnya pun malah tidak jadi dikerjakan. Atau mungkin sudah bangun malam tapi tidak jadi sholat tahajud karena mata masih ngantuk, jika motivasi kita adalah ingin menambah tidur kita sedikit agak hilang ngantuknya, maka yang terjadi adalah kita malah akan kebablasan dan tidur sampai subuh atau bahkan kesiangan dan tidak jadi sholat tahajud.

Kita tidak perlu ikhlas untuk memulai sesuatu, seperti memulai untuk sholat tahajud. Kenapa? karena meskipun saat pertama kali kita melakukannya dengan terpaksa, lama - lama kita akan menjadi ikhlas, tapi jika kita selalu berpikir terus menerus, contohnya berpikir bagaimana harus ikhlas, bagaimana pekerjaan saya esok hari dan sebagainya, maka yang terjadi adalah praktek untuk sholat tahajud tadi jadi tertunda dan malah tidak pernah terlaksana. betul kan?

Contoh lain yang beliau berikan adalah jika saat sedekah kita banyak mikir. Mungkin berpikiran takut ria. Padahal jika kita tidak memberi karena takut ria, itu juga merupakan ria, begitu menurut Ustad Felix. Jadi hal yang harus kita lakukan adalah tetap bersedekah terlebih dahulu. Karena lama kelamaan kita akan menjadi ikhlas.

Misal bila kita memiliki uang $100 atau Rp. 100.000, maka mungkin bila kita pertama kali bersedekah, mungkin kita akan sedikit ria. Tapi lama - kelamaan nila kita sudah menyumbang untuk ke sekian ratus kalinya hal tersebut akan hilang karena kita sudah biasa memberi dengan nominal tersebut. Karena menurut beliau, kata ikhlas sendiri berasal dari bahsa arab kholas yang artinya sudah habis. Contoh yang ditunjukkan oleh beliau adalah dengan menunjukkan sebuah botol air minum yang masih penuh. Bagaimana kita meminumnya, maka kita meminumnya seteguk - sdemi seteguk, pelan - pelan berkurang sedikit demi sedikit kemudian habis. Orang arab bilang yang awalnya penuh kemudian menjadi habis itu yang namanya kholas. Kesimpulannya adlah yang kita latih semata - mata bukan karena Allah semata mata kemudian dilatih karena Allah semata - mata itulah yang dinamakan Kholas. 

Jadi Ikhlas itu juga merupakan sebuah pembiasaan, ada karena dilatih dan dibiasakan. Jarang sekali ada orang yang beribadah untuk pertama kalinya langsung ikhlas, tapi jika dilatih terus - menerus, ujung - ujungnya pasti ikhlas. Dan sebaliknya jika orang tidak mau memulai beribadah, maka kata ikhlas pun tidak pernah akan muncul dari hatinya.




Dari sinilah Beliau menjelaskan apa yang disebut sebagai Habits Checkpoints.  Maksud dari tiga kotak di atas adalah bahwa habit kita akan mulai terbentuk setelah 30 hari melakukannya terus menerus. Kemudian penguatan habit sendiri akan terjadi setelah 90 hari kita melakukannya terus menerus. Dan untuk mengokohkan dan membuat solid habit itu sendiri, kita butuh satu tahun penuh.

Contoh kasus yang ditunjukkan beliau adalah ketika ketika kita memasang alarm untuk bangun di pagi hari semisal jam 4 pagi, kadang - kadang ad sebagaian dari kita yang bangun semenit atau dua menit sebelum alarm berbunyi. Hal itu terjadi karena habit kita yang membiasakan untuk bangun pada jam  itu. Saya sendiri juga pernah mengalaminya, tapi memang karena habit yang saya bangun masih kurang dari 30 hari, kadang saya masih sering juga bangun sejam setelah alarm tersebut berbunyi. Tapi setelah melihat apa yang diceritakan oleh beliau, saya jadi sadar bahwa apa yang terjadi pada diri saya adalah sesuatu yang wajar. Karena saya belum melakukan habit yang saya bangun lebih dari 30 hari atau bahkan mengokohkannya setahun penuh. Jadi jangan putus asa.


Bagaimana Jika suatu hal Sudah Jadi Habit

Ustad Felix Siauw sendiri sehari sebelum presentasi ini digelar, beliau sempat berdiskusi dengan temannya sampai jam satu malam, namun pada pagi harinya beliau tetap bangun jam 4 pagi karena hal itu sudah menjadi kebiasaan. Beliau mengatakan bahwa hal tersebut terjadi karena habit beliau memang membuat beliau tidak bisa tidur lagi, meskipun sebenarnya sebelumnya beliau sebenarnya kurang tidur.

Pernah juga pengalaman beliau saat ada berada di roma yang membuat beliau tidak bisa bericara banyak selama 12 hari. Karena beliau sendiri sering mengisi acara dan berdakwah.. Diceritakan bahwa beliau memang bekerja di kantor milik ayahnya. Kemudian di perusahaan tersebut setiap tahun selalu ada bonus bagi karyawan - karyawannya. Ustad Felix yang memang hobi berdakwah dan suka berbicara merasa tidak enak jika tidak bisa berbicara atau berdakwah.

kemudian saat berada di bis, akhirnya beliau maju ke depan, padaahl di bis itu hanya ada 7 orang muslim sedangkan yang lain adalah komisaris - komisaris non muslim. Beliau membawa mic dan berkata,"sorry, tapi saya biasa ngisi di indonesia, jadi saya harus ngomong sekarang!". Kemudian beliau bercerita tentang alasan beliau di tahun sebelumnya kenapa tidak ikut acara berlibur di Hongkong dan sulitnya mendapatkan makanan halal di sana dan kenapa pula tidak ikut berlibur ke China karena tidak tertarik dengan kehidupan di sana.

Setelah itu Beliau menceritakan tentang Islam dan tentang Muhammad Al Fatih dan tentang mengapa Anaknya diberi nama Shifr Muhammad Al Fatih 1453 dan menceritakan pula tentang penaklukan Roma. Sampai - sampai beliau dibilang "gila" gara - gara berbicara bahwa anaknya akan menjadi salah satu orang yang menaklukkan roma. Ada - ada saja(orang yang ngomong gila itu maksudnya).

Begitulah habit, dan itu adalah kesimpulan dari pada habit yang sudah terbentuk dan mengakar pada diri kita. Jika kita sudah biasa melakukan sesuatu setiap hari, kemudian kita tidak melakukan hal tersebut, hal yang terjadi adalah kita akan merasa "gak enak" dan merasa ada hal yang kurang yang harus dikerjakan. Seperti itulah habit.

Beliau juga menceritakan tentang saat pertama kali berdakwah setelah masuk islam, tidak seperti sekarang yang memang bisa berbicara dengan cepat dan dengan percaya diri yang tinggi. Saat itu beliau juga gugup. Tapi bagaimana cara beliau menghilangkannya. Caranya adalah harus sering tampil. dalam arti lain dibiasakan. Saama dengan saat pertama kali berenang, pasti yang terjadi adalah ketidakmampuan untuk mempraktekkannya. jadi menurut beliau meskipun kita di beri sebuah buku setebal 500 halaman tentang teori berenang, selama kita belum pernah praktek berenang, maka sampai kapanpun kita tidak akan bisa berenang.

Disini beliau menegaskan kembali bahwa Action adalah sebuah keharusan. Seperti rumus yang diatas pernah disebutkan beliau, Bapaknya LATIHAN, Ibunya REPITISI(emngulang - ulang apa yang dipelajari), anaknya Habit. berarti tanpa praktek dan pembiasaan, sebuah skill tidak akan pernah bisa dikuasai.


Mempraktekkan "How To Master Your Habbit" Teori Dalam Hafalan Qur'an


Misal dalam satu hari kita ingin menghafalkan ayat - ayat Al-Qur'an, maka dalam hari itu kita harus menargetkan untuk semisal menurut beliau mengambil 4 ayat dari surat yang ingin kita hafalkan. Kemudian kita baca ayat tersebut berulang - ulang sampai 17 kali. Beliau menuturkan bahwa ada penelitian yang menunjukkan bahwa dengan mengulang - ulang sebuah informasi sampai 17 kali, maka hal itu dapat membuat kita ingat akan informasi tersebut selama 30 menit kemudian informasi tersebut akan kita lupakan.

Penelitian tersebut juga mengatakan bahwa jika kita mengulang informasi tersebut untuk 17 kali berikutnya(berarti total pengulangan 34 kali), maka informasi tersebut akan kita ingat selama 3 jam. Dan jika kita mengulangnya sebanyak 4x17kali(erarti total pengulangan 68 kali), maka ingatan tersebut akan berlaku selama satu hari. maka jika di hari selanjutnya kita tidak mengulangi apa yang coba kita ingat, maka ingatan itu akan memudar. Jadi jika di hari kedua kita mengulang hafalan tersebut, maka hafalan tersebut akan berlaku selama 1 minggu.

Dari paragraf di atas kita bisa tahu bahwa semakin kita mengulang, maka di setiap ulangannya, daya ingat kita bukannya akan tetap sama seperti hari kemarin, tetapi akan bertambah. Mungkin setelah seminggu dan kita ulang lagi, maka hafalan tersebut akan berlaku selama 2 minggu. Hal ini menjelaskan kenapa banyak orang yang bisa menghafal Al- Quran. Karena hafalan kita akan semakin menguat setiap harinya selagi kita terus mengulangi apa yang kita hafal. Dan juga berlaku sebaliknya jika kita malas mengulangi hafalan kita, maka hafalan kita akan hilang sedikit demi sedikit dan pada akhirnya akan hilang seluruhnya.

Habit itu seperti tanah yang kosong -Ustad Felix Siauw
Habit itu seperti tanah yang kosong
Habit itu seperti Tanah yang kosong. Seperti pepatah diatas. Jika kita menanaminya dengan bunga, maka yang muncul adalah bunga. Jika buah - buahan maka yang muncul juga buah - buahan. Dan jika Sayuran, maka yang muncul juga sayuran. Tapi jika tidak menanami tanah yang kosong itu dengan hal - yang baik dan bermanfaat, maka yang akan muncul adalah rerumputan.

Jika kita menanam bunga atau buah, maka rumput pun masih akan ikut tumbuh. Tapi jika tidak, maka hanya rumput lah yang akan tumbuh. Korelasi dari pernyataan ini adalah jika kita mencoba membangun habit baik dan mencoba berbuat baik, maka habit buruk akan tetap muncul. Entah besar maupun kecil, seperti ria, sombong, ingin dipuji, atau ingin merendahkan orang lain. Tetapi jika kita tidak berbuat baik sama sekali, tidak membangun habit sama sekali dan tidak membiasakan diri untuk membiasakan hal - hal yang baik dan bermanfaat, maka yang ada kita malah jadi jelek, dan hanya habit buruk yang akan muncul.

Cara Belajar dari Tidak Bisa Sampai Jadi Habbit


Bagaimana cara kita belajar sampai jadi habit- ustad Felix Siauw
Bagaimana cara kita belajar sampai jadi habit- ustad Felix Siauw

Ini adalah gambar yang menunjukkan bagaimana cara kita belajar. Awalnya kita tidak bisa dan tidak sadar, itu yang disebut dummies, dodol, mungkin yang dimaksud adalah bodoh. Setalah itu kita sadar bahwa kita tidak bisa, kemudian kita belajar. Setelah itu kita sadar dan kita paham apa yang harus kita lakukan, ini yang kita sebut sebagai newbie alias pemula. Setalah itu kita membiasakan hal yang kita bisa dan kita sudah tidak perlu lagi memerlukan kesdaran karena hal - hal yang kita lakukan sudah berlangsung secara otomatis, itu yang disebut habit.

Contohnya adalah saat kita pertama kali belajar naik sepeda motor. Pertama kali kita belajar mungkin akan sangat kewalahan, bahkan mungkin untuk berbelok saja tidak mampu, tapi lama kelamaan kita bisa melakukannya, dan bahkan ada yang bisa naik sepeda motor sampil telpon, atau balas pesan singkat dan BBM. Mereka sudah tidak sadar bahwa mereka bisa melakukannya, dan bahkan tidak perlu konsentrasi seperti saat pertama kali belajar sepeda motor.

Dari sini dapat disimpulkan jika kita harus melatih semua kemampuan kita sampai pada tahapan bahwa kita tidak sadar bahwa kita bisa melakukannya. Ustad Felix juga bercerita bahwa guru beliau pernah mendapat sebuah postingan di facebook tentang kursus bahasa inggris yang menjamin bahwa dalam waktu 3 hari, murid - murid yang ikut kursus tersebut akan dapat menguasai dan pandai berbicara bahasa inggris dalam waktu 3 hari. Kemudian guru beliau membalas dengan kata "bohong", kenapa ? karena guru beliau sendiri membutuhkan waktu 4 tahun untuk belajar bahasa jerman. Kemudian Ustad Felix ini bertanya pada gurunya tentang apa indikasi bahwa seseorang bisa bahasa jerman, gurunya menjawab "mimpinya harus bahasa jerman".

maksud dari perkataan tersebut menurut Ustad Felix Siauw adalah kita tidak bisa dikatakan bisa bahasa inggris bisa saat kita berpikir masih menggunakan bahasa indonesia. Karena informasi yang akan dilemparkan atau yang ingin diomongkan harus secara sadar dipikirkan dan diolah menjadi bahasa inggris. Jadi Indikasinya haruslah pada saat berpikir pun kita harus dapat berpikir dengan bahasa inggris secara tidak sadar dan tanpa harus berpikir 2 kali dan mengolahnya di pikiran kita.


Kisah Tentang Abdurrahman bin Auf


Ustad Felix menceritakan tentang Abdurahman bin Auf yang merupakan orang paling kaya dan paling banyak infaqnya pada masa nabi. cerita bermula saat Nabi Muhammad melakukan hijrah ke madinah, kemudian orang - orang Quraisy memberitahukan berita tersebut kepada Abdurrahman bin Auf kemudian menyuruh beliau untuk memilih antara semua hartanya di Mekkah atau memilih untuk ikut hijrah ke Madinah.

Akhirnya Abdurrahman bin Auf lebih memilih Nabi dan berangkat ke Madinah dengan meninggalkan semua hartanya. Beliau hanya membawa apa yang melekat di badannya. Kemudian setelah berbulan - bulan melakukan perjalanan ke madinah, Akhirnya Beliau bertemu dengan Nabi Muhammad. Setelah itu nabi muhammad memperkenalkan Abdurrahman bin Auf dengan orang paling kaya di Madinah yang bernama Sa'ad bin Rabi'.

Melihat Abdurrahman bin Auf yang merupakan orang terkaya di Mekkah tiba di Madinah tanpa membawa apapun, kemudian Sa'ad bin Rabi' menawarkannya untuk memilih separuh toko dari  banyaknya toko yang berjejer dari ujung - ke ujung pasar. Kemudian menyuruh Abdurrahman bi Auf untuk memilih salah satu dari istrinya dan akan menceraikan salah satu dari istrinya.

Dari sini mungkin kalian bingung, apa boleh menceraikan istri buat orang lain?

Tapi cerita tidak sampai di situ.Menurut Ustad Felix ada alasan dibalik perkataan Sa'ad bin Rab' yang berani menawarkan hal - hal yang menurut kita sebagai orang awam tidak mungkin untuk ditawarkan. Kemudian Abdurrahman bin Auf berkata kepada Sa'ad bin Rabi',"Berkah Allah bagi hartamu dan bagi Hartamu, aku tidak memerlukan semua itu. Akan tetapi tunjukkan saja aku dimana pasar supaya aku bisa berdagang di dalamnya".  Dan di akhir cerita, dalam waktu kurang dari setahun, Abdurrahman bi Auf menjadi orang paling kaya di Madinah.

Menurut Ustad Felix Siauw, cerita tentang Abdurrahman bin Auf yang dapat menjadi orang terkaya di madinah dalam waktu kurang dari setahun adalah karena Abdurrahman bin Auf sudah tahu seluk - beluk berdagang yang sudah tertanam di benaknya.

Ustad Felix juga menceritakan pengalamannya saat belajar berbisnis. Beliau sampai menghabiskan uang lebih dari 75 juta dan mengarungi berbagai kegagalan, kemudian terus bangkit dan mengambil pelajaran dan pengalaman dari kegagalan tersebut untuk kembali belajar lagi. Itulah yang menurut beliau disebut sebagai mental orang kaya. Itulah kenapa saat Abdurrahman bi Auf datang ke madinah, beliau sudah tahu seluk beluk tentang bisnis dari berbagai pengalamannya. Bertahun - tahun berdagang membuat Abdurrahman bin Auf mudah untuk mencari rezeki dan kekayaan lagi karena mental yang tertanam pada dirinya adalah mental orang kaya. Itulah yang dimaksud Ustad felix dari kata - kata beliau di dalam video yang menyatakan bahwa orang yang terlanjur kaya, akan susah untuk miskin.

Seseorang yang sudah memiliki mental orang kaya, menurut Ustad Felix jika orang tersebut dilempar kemanapun, dia akan tetap kaya. Mental kaya itu "tidak mau diberi", karena itulah pada saat Sa'ad bin Rab' menawarkan istrinya, dirinya sudah tahu bahwa Abdurrahman bin Auf tidak akan mau menerima pemberiannya.Itulah yang disebut habit. Begitulah inti dari penuturan Ustad Felix pada saat itu.

Mental Kaya jauh berbeda dengan mental miskin. Karena saat seseorang bermental miskin bertemu dengan seseorang, bukannya akan seperti Abdurrahman bin Auf yang tidak mau dikasihani atau diberi, melainkan akan berpikiran untuk dapat mengambil untung dari orang yang ada di dekatnya. Saat memulai berbisnis, maka mungkin pada saat pertama kali melakukannya, maka kita akan merasa kepayahan. Tetapi setelah kita sukses maka bisnis berikutnya akan lebih mudah.

Contoh lain yang diceritakan oleh beliau adalah pada saat melahirkan. Pada saat melahirkan anak pertama mungkin akan kesulitan, saat melahirkan anak kedua mungkin akan lebih mudah, kelahiran ketiga akan lebih mudah lagi. Begitu juga pada saat anak pertama sakit, mungkin akan bingung dan kerepotan, tidak tahu harus berbuat apa. Tetapi saat sudah mempunyai 4 anak, mungkin orang tua akan menganggapnya biasa, toh nanti sembuh - sembuh sendiri(mungkin maksudnya kalo sakit demam, wkwkwk).

Kesimpulan

Dari sekian banyak hal yang disampaikan beliau diatas, maka bisa dilihat berbagai kesimpulan yang diambil dari situ, mulai dari :

Habits yang meminimalkan ketidak pastian dan memaksimalkan keberuntungan.

Misalnya di suatu waktu, ada dua orang dipecat dari pekerjaan mereka dari perusahaan yang sama karena perusahaan sedang dalam kondisi tidak sehat. Mereka dipecat tanpa uang pesangon dan tidak diberi surat pengalaman kerja dan Keduanya sudah berumur 50 tahun.

Keduanya bersahabat. Si A merupakan seorang karyawan administratif dengan gaji 4 juta perbulan, sayangnya selama 20 tahun mengabdi di pekerjaannya tersebut si A tidak pernah menggunakan waktu dan uangnya untuk belajar hal baru dan berbisnis maupun menginvestasikan uangnya. Uang yang ada hanya digunakan untuk foya - foya dan membeli makanan, mobil serta kebutuhan yang mewah - mewah, alhasil waktu luangnya tidak digunakan dengan baik dan tabungannya pun hanya tersisa sedikit.

Kemudian si B, dengan gaji hanya 3 juta tiap bulan, si B menyisakan uang yang sangat banyak untuk kebutuhan lainnya, karena dirumahnya sudah dibiasakan untuk makan - makanan yang sederhana dan tidak bermewah - mewahan. Uang yang disimpannya tersebut, dia gunakan untuk melatih kemampuannya di bidang misal otomotif dan belajar serta ikut kursus otomotif, meskipun hanya sebatas hobi.

Kemudian, mereka berdua melamar kesana dan kesini karena tidak kunjung menemukan pekerjaan. Si A dengan kolega - koleganya yang orang - orang kantoran, berikhtiar dengan menaruh semua uangnya untuk investasi dan mengajak serta si B untuk berinvestasi. Kemudian, karena keduanya tidak memiliki ilmu dan habit berbisnis, akhirnya mereka berdua terkena modus penipuan dan uang mereka lenyap seketika.

Akhirnya pada saat mereka bertemu datang sebuah tawaran dari si C. Si C ini adalah teman dekat kedua orang ini, namun dia memiliki hobi yang sama dengan si B. Kemudian si C memberitahu tentang sebuah pekerjaan untuk jadi seorang kepala mekanik di sebuah bengkel mobil dan pekerjaan kecil sebagai seorang Office Boy di perusahaannya, kalian pasti tahu kelanjutannya bukan?

Si B jadi jauh lebih beruntung dari pada si A karena memiliki pengetahuan yang tidak dimiliki oleh si A dan mendapat tempat yang lebih baik karena keberuntungannya tersebut. Andai saja SI A punya hobi yang sama dengan si B, pastinya si A yang akan dipilih karena si A memiliki banyak teman kantoran yang elit yang memiliki mobil di tambah pengetahuannya tentang mobil. Betul ga?

Habit meminimalkan ketidakpastian dan memaksimalkan keberuntungan - felix Siauw
Habit meminimalkan ketidakpastian dan memaksimalkan keberuntungan - felix Siauw


Habits harus kita bentuk, barulah habits akan membentuk kita

Ustad Felix memisalkan hal ini dengan perumpamaan seorang pelayan. Dimisalkan habits yang dibentuk adalah seorang pelayan baru yang harus kita ajari pekerjaan - pekerjaan yang harus dilakukan dirumah beserta urutan - urutannya. Kemudian setelah beberapa hari, pelayan tersebut akan mengerjakan tugasnya sendiri tanpa harus diarahkan lagi. Begitu pula dengan habit, lama - lama kita akan banyak membutuhkan effort dan usaha untuk melakukannya, karena kita membiasakannya dahulu dan hal itu sekarang berbuah dan membuat hidup kita jauh lebih mudah dan otomatis.

Habit meminimalkan ketidakpastian dan memaksimalkan keberuntungan - felix Siauw

Habits Baik akan susah saat pertama kali dikerjakan tapi lama - kelamaan menjadi mudah, sedangkan habits buruk sangat mudah untuk dikerjakan, tapi lama - kelamaan akan membuat hidup kita susah.

Pernah tidak kita mengalamai hari dimana kita merasa menyesal karena dahulu di waktu masih sekolah kita tidak berusaha sebaik mungkin? Nah, hal itulah yang dapat merepresentasikan kalimat di atas.

Habit baik itu susah, tapi lama - kelamaan akan mejadi mudah. Belajar juga susah, tapi jika sudah biasa makan akan jadi mudah dan hasilnya di saat kita dewasa, jerih payah belajar kita bisa kita petik.

Habit buruk itu mudah, tapi lama kelamaan akan membuat hidup kita jadi susah. Malas belajar itu mudah karena yang tinggal kita lakukan hanyalah tidur - tiduran, main setiap hari, keluyuran, game online dan sebagainya. Tapi akan membuat kita jadi biasa untuk tidak belajar dan mempersulit hidup kita di masa datang.

Habit itu seperti pelayan - felix Siauw
Habit itu seperti pelayan - felix Siauw


DI al-Qur'an pun telah ada ayat yang mengatakan tentang pentingnya mengulang - ulang di dalam (QS. Thahaa (20):113). seperti pada gambar di bawah ini. ustad Felix memberi poin penting dari ayat ini adalah kunci dari pelajaran adalah mengulang - ulang. Berarti jika seseorang belum bisa melakukan sesuatu dengan baik, maka jawabannya adalah karena dia kurang mengulang - ulang.

Arti Surat Thaha ayat 113 - felix Siauw
Arti Surat Thaha ayat 113 - felix Siauw

Be Expert in 10.000 Hours

Seseorang tidak akan menjadi ahli kecuali dia sudah berlatih selama 10.000 jam. yang paling penting adalah jangan lupa untuk juga selalu istiqomah, karena tanpa itu maka tidak akan ada habit baik yang tidak akan kita capai. Ustad Felix memberi contoh teentang bagaimana tiger Woods yang bisa jadi juara dunia pada umur 21 tahun yang sudah belajar golf dari umur 9 tahun selama 6 jam sehari. begitu pula dengan ronaldinho yang juga dilatih oleh kakaknya selama 6 jam sehari dari umur 11 tahun dan menjadi pemain terbaik sedunia pada umur 24 tahun. serta ada beberapa cerita lagi yang tidak bisa saya tuliskan disini, karena ini pun sudah mewakili hampir semuanya dari ceramah beliau ini.

Hal terakhir yang beliau garis bawahi adalah pernyataan Imam Syafi'i sebagai berikut tentang waktu yang sangat lama yang berkaitan dengan teori 10.000 jam diatas. Jadi jika kita ingin mempunyai anak yang sukses soleh/solehah maka hal utama yang harus disiapkan adalah perlu waktu 10.000 jam dan 6 hal yang disebutkan Imam Syafi'i terutama point waktu yang lama.

Wahai saudaraku, kalian tidak akan dapat menguasai ilmu kecuali dengan 6  syarat yang akan saya sampaikan. Dengan kecerdasan, bersemangat, kesungguhan, dengan memiliki bekal(investasi), bersama pembimbing serta waktu yang sangat lama.(Asy-Syafi'i)



We are What We Spend Most Of Our Time, Kita adalah sebanyak apa yang kita habiskan di waktu kita. 10.000 jam itu waktu yang lama. Maka agar dapat menjadi ahli dalam bidang yang ada dalam wawktu 10 tahun, minimal kita harus mengalokasikan 3 jam sehari waktu yang ada untuk belajar hal - hal yang ingin kita kuasai.

Catatan penting dari ustad Felix adalah 
It's Not what they "DO" but what they "DID"
(bukan apa yang mereka lakukan sekarang yang terpenting, tetapi apa saja hal yang mereka lakukan untuk bisa menjadi seperti sekarang) 

Nak atau Tak Nak, Kalau Nak Seribu Daye Kalo Tak Nak Seribu Dalih.
(Mau atau Tidak Mau, Kalau mau dia akan melakukan seribu upaya, kalau tidak mau dia akan membuat seribu alasan).



Sekian apa yang dapat saya ketik, mungkin tidak semua hal sampai seratus persen, tapi dengan ini, semoga orang - orang dengan bandwith dan kuota terbatas bisa merasakan apa yang kita rasakan di youtube. jangan lupa Share dan komen. 

Ingat, berdakwah zaman modern itu mudah, kita tidak perlu pinter cukup dengan membagikan link Cara Menguasai Suatu Keahlian (rangkuman ceramah Ustadz Felix Siauw) part 1  di facebook, twitter atau platform yang lain, insya Allah kita semua akan mendapat pahala yang sama. Amin.

Artikel Pilihan

Inspirasi Membuat Blog dari Nol tanpa Pengetahuan tentang Internet

Anda ingin punya blog yang terkenal? punya adsense banyak? ingin cuma tidur-tiduran di rumah dan dapat penghasilan yang banyak? Tidak s...