Thursday, February 23, 2017

Cara Menguasai Suatu Keahlian (rangkuman ceramah Ustadz Felix Siauw) Part 2

Un/Installing Habit (Membuang dan Memasang Sebuah kebiasaan)

Un/Installing Habit (Membuang dan Memasang Sebuah kebiasaan)
alur menginstal kebiasaan 
Lihat ini juga sebelum membaca artikel ini:

Cara Menguasati Suatu Keahlian (rangkuman ceramah Ustadz Felix Siauw) Part 1

Di menit 58:56, ustad Felix kemudian menjelaskan bagaimana alur proses un/instaling habit. Proses tersebut diuraikan menjadi beberapa bagian, yaitu berawal dari belajar  kemudian diulang - ulang terus menerus dan menjadi kebiasaan baru. Syaratnya adalah dengan mengulang - ulang apa yang di latih selama 30 hari(latihan + repitisi = habit).

kemudian beliau memberi sebuah contoh tentang seekor monyet yang dapat menguasai tendangan berputar. Namanya adalah Charley. Seekor monyet yang dapat melakukan karate. Videonya yang serupa tapi tak sama bisa anda lihat di bawah ini.







Pertanyaannya adalah, apakah monyet itu bisa kungfu/karate/push up/sit up dari awal? jika simpanse tersebut dikembalikan ke alam liar, apakah dia akan menunjukkan karatenya kepada teman - temannya? yang jelas simpanse tersebut akan kembali menjadi seperti teman - temannya bergelantungan di pohon dan makan buah - buahan. Menurut saya mungkin juga tidak mau memakai pakaian.

Kenapa hal itu bisa terjadi? jawabannya tentu saja karena habit. hal tersebut karena bertahun - tahun pembiasaan dan latihan bersama pelatihnya. Cukup dengan dipaksa dan tidak perlu motivasi. Bahkan menurut beliau kita tidak perlu motivasi dan tidak perlu memakai pikiran untuk membiasakan sesuatu. bahkan kadang - kadang gara  - gara motivasi dan kadang - kadang banyak mikir kita jadi tidak jadi berbuat baik. Jadi Kalau monyet aja bisa melakukan kungfu atau karate? manusia bisa tidak? pasti bisa kalau mau biasa dan rutin melakukannya. Bahkan kita bisa berpikir dan memiliki motivasi, sedangkan monyet masih harus dipaksa dan butuh pembimbing kan?

Memang sebenarnya secara logika motivasi dan berpikir dengan akal tidaklah perlu, menurut saya hal itu bisa kita lihat dari contoh diatas bukan? simpanse/monyet tidak punya motivasi yang ribet, tidak juga banyak mikir karena mereka hewan yang tidak punya akal seperti manusia. Namun kita sering melihat topeng monyet di beberapa tempat, melihat monyet - monyet tersebut memakai payung dan mengendarai sepeda motor mainan, bukankah hal itu adalah hal biasa menurut kita? Jadi kenapa harus kaget jika melihat simpanse/monyet yang bisa karate, push up, sit up dan lain sebagainya jika kita sendiri hanya bereaksi biasa - biasa saja saat melihat atraksi topeng monyet di pinggir jalan. Jawabannya hanya satu, karena habit.

habit tidak perlu motivasi atau pake pikiran - Ustad Felix Siauw
habit gak perlu pake motivasi apalagi pake mikir

Apa ada dari pembaca sekalian yang ingin bisa sholat tahajud setiap hari?

Ustad Felix sudah punya solusi akan hal itu, kita hanya perlu melakukan dan memaksakan diri untuk tahajud setiap hari. Lakukan semua cara, seperti pake Alarm, atau dengan membaca keutamaan - keutamaan sholat tahajud, tapi balik lagi ke awal bahwa yang pertama harus dikerjakan adalah lakukan. Karena balik lagi, bagaimana kita bisa tahajud setiap hari tanpa ada pembiasaan untuk bangun malam setiap harinya. Sebab memang seperti yang beliau katakan bahwa kadang - kadang karena punya motivasi, kita malah tidak sholat tahajud.

Contohnya adalah di malam hari sewaktu kita ingin bangun sholat tahajud tapi kita tidak jadi sholat tahajud gara - gara berpikiran bahwa esoknya kita harus bangun pagi untuk bekerja di pagi hari. Alhasil sholat tahajudnya pun malah tidak jadi dikerjakan. Atau mungkin sudah bangun malam tapi tidak jadi sholat tahajud karena mata masih ngantuk, jika motivasi kita adalah ingin menambah tidur kita sedikit agak hilang ngantuknya, maka yang terjadi adalah kita malah akan kebablasan dan tidur sampai subuh atau bahkan kesiangan dan tidak jadi sholat tahajud.

Kita tidak perlu ikhlas untuk memulai sesuatu, seperti memulai untuk sholat tahajud. Kenapa? karena meskipun saat pertama kali kita melakukannya dengan terpaksa, lama - lama kita akan menjadi ikhlas, tapi jika kita selalu berpikir terus menerus, contohnya berpikir bagaimana harus ikhlas, bagaimana pekerjaan saya esok hari dan sebagainya, maka yang terjadi adalah praktek untuk sholat tahajud tadi jadi tertunda dan malah tidak pernah terlaksana. betul kan?

Contoh lain yang beliau berikan adalah jika saat sedekah kita banyak mikir. Mungkin berpikiran takut ria. Padahal jika kita tidak memberi karena takut ria, itu juga merupakan ria, begitu menurut Ustad Felix. Jadi hal yang harus kita lakukan adalah tetap bersedekah terlebih dahulu. Karena lama kelamaan kita akan menjadi ikhlas.

Misal bila kita memiliki uang $100 atau Rp. 100.000, maka mungkin bila kita pertama kali bersedekah, mungkin kita akan sedikit ria. Tapi lama - kelamaan nila kita sudah menyumbang untuk ke sekian ratus kalinya hal tersebut akan hilang karena kita sudah biasa memberi dengan nominal tersebut. Karena menurut beliau, kata ikhlas sendiri berasal dari bahsa arab kholas yang artinya sudah habis. Contoh yang ditunjukkan oleh beliau adalah dengan menunjukkan sebuah botol air minum yang masih penuh. Bagaimana kita meminumnya, maka kita meminumnya seteguk - sdemi seteguk, pelan - pelan berkurang sedikit demi sedikit kemudian habis. Orang arab bilang yang awalnya penuh kemudian menjadi habis itu yang namanya kholas. Kesimpulannya adlah yang kita latih semata - mata bukan karena Allah semata mata kemudian dilatih karena Allah semata - mata itulah yang dinamakan Kholas. 

Jadi Ikhlas itu juga merupakan sebuah pembiasaan, ada karena dilatih dan dibiasakan. Jarang sekali ada orang yang beribadah untuk pertama kalinya langsung ikhlas, tapi jika dilatih terus - menerus, ujung - ujungnya pasti ikhlas. Dan sebaliknya jika orang tidak mau memulai beribadah, maka kata ikhlas pun tidak pernah akan muncul dari hatinya.




Dari sinilah Beliau menjelaskan apa yang disebut sebagai Habits Checkpoints.  Maksud dari tiga kotak di atas adalah bahwa habit kita akan mulai terbentuk setelah 30 hari melakukannya terus menerus. Kemudian penguatan habit sendiri akan terjadi setelah 90 hari kita melakukannya terus menerus. Dan untuk mengokohkan dan membuat solid habit itu sendiri, kita butuh satu tahun penuh.

Contoh kasus yang ditunjukkan beliau adalah ketika ketika kita memasang alarm untuk bangun di pagi hari semisal jam 4 pagi, kadang - kadang ad sebagaian dari kita yang bangun semenit atau dua menit sebelum alarm berbunyi. Hal itu terjadi karena habit kita yang membiasakan untuk bangun pada jam  itu. Saya sendiri juga pernah mengalaminya, tapi memang karena habit yang saya bangun masih kurang dari 30 hari, kadang saya masih sering juga bangun sejam setelah alarm tersebut berbunyi. Tapi setelah melihat apa yang diceritakan oleh beliau, saya jadi sadar bahwa apa yang terjadi pada diri saya adalah sesuatu yang wajar. Karena saya belum melakukan habit yang saya bangun lebih dari 30 hari atau bahkan mengokohkannya setahun penuh. Jadi jangan putus asa.


Bagaimana Jika suatu hal Sudah Jadi Habit

Ustad Felix Siauw sendiri sehari sebelum presentasi ini digelar, beliau sempat berdiskusi dengan temannya sampai jam satu malam, namun pada pagi harinya beliau tetap bangun jam 4 pagi karena hal itu sudah menjadi kebiasaan. Beliau mengatakan bahwa hal tersebut terjadi karena habit beliau memang membuat beliau tidak bisa tidur lagi, meskipun sebenarnya sebelumnya beliau sebenarnya kurang tidur.

Pernah juga pengalaman beliau saat ada berada di roma yang membuat beliau tidak bisa bericara banyak selama 12 hari. Karena beliau sendiri sering mengisi acara dan berdakwah.. Diceritakan bahwa beliau memang bekerja di kantor milik ayahnya. Kemudian di perusahaan tersebut setiap tahun selalu ada bonus bagi karyawan - karyawannya. Ustad Felix yang memang hobi berdakwah dan suka berbicara merasa tidak enak jika tidak bisa berbicara atau berdakwah.

kemudian saat berada di bis, akhirnya beliau maju ke depan, padaahl di bis itu hanya ada 7 orang muslim sedangkan yang lain adalah komisaris - komisaris non muslim. Beliau membawa mic dan berkata,"sorry, tapi saya biasa ngisi di indonesia, jadi saya harus ngomong sekarang!". Kemudian beliau bercerita tentang alasan beliau di tahun sebelumnya kenapa tidak ikut acara berlibur di Hongkong dan sulitnya mendapatkan makanan halal di sana dan kenapa pula tidak ikut berlibur ke China karena tidak tertarik dengan kehidupan di sana.

Setelah itu Beliau menceritakan tentang Islam dan tentang Muhammad Al Fatih dan tentang mengapa Anaknya diberi nama Shifr Muhammad Al Fatih 1453 dan menceritakan pula tentang penaklukan Roma. Sampai - sampai beliau dibilang "gila" gara - gara berbicara bahwa anaknya akan menjadi salah satu orang yang menaklukkan roma. Ada - ada saja(orang yang ngomong gila itu maksudnya).

Begitulah habit, dan itu adalah kesimpulan dari pada habit yang sudah terbentuk dan mengakar pada diri kita. Jika kita sudah biasa melakukan sesuatu setiap hari, kemudian kita tidak melakukan hal tersebut, hal yang terjadi adalah kita akan merasa "gak enak" dan merasa ada hal yang kurang yang harus dikerjakan. Seperti itulah habit.

Beliau juga menceritakan tentang saat pertama kali berdakwah setelah masuk islam, tidak seperti sekarang yang memang bisa berbicara dengan cepat dan dengan percaya diri yang tinggi. Saat itu beliau juga gugup. Tapi bagaimana cara beliau menghilangkannya. Caranya adalah harus sering tampil. dalam arti lain dibiasakan. Saama dengan saat pertama kali berenang, pasti yang terjadi adalah ketidakmampuan untuk mempraktekkannya. jadi menurut beliau meskipun kita di beri sebuah buku setebal 500 halaman tentang teori berenang, selama kita belum pernah praktek berenang, maka sampai kapanpun kita tidak akan bisa berenang.

Disini beliau menegaskan kembali bahwa Action adalah sebuah keharusan. Seperti rumus yang diatas pernah disebutkan beliau, Bapaknya LATIHAN, Ibunya REPITISI(emngulang - ulang apa yang dipelajari), anaknya Habit. berarti tanpa praktek dan pembiasaan, sebuah skill tidak akan pernah bisa dikuasai.


Mempraktekkan "How To Master Your Habbit" Teori Dalam Hafalan Qur'an


Misal dalam satu hari kita ingin menghafalkan ayat - ayat Al-Qur'an, maka dalam hari itu kita harus menargetkan untuk semisal menurut beliau mengambil 4 ayat dari surat yang ingin kita hafalkan. Kemudian kita baca ayat tersebut berulang - ulang sampai 17 kali. Beliau menuturkan bahwa ada penelitian yang menunjukkan bahwa dengan mengulang - ulang sebuah informasi sampai 17 kali, maka hal itu dapat membuat kita ingat akan informasi tersebut selama 30 menit kemudian informasi tersebut akan kita lupakan.

Penelitian tersebut juga mengatakan bahwa jika kita mengulang informasi tersebut untuk 17 kali berikutnya(berarti total pengulangan 34 kali), maka informasi tersebut akan kita ingat selama 3 jam. Dan jika kita mengulangnya sebanyak 4x17kali(erarti total pengulangan 68 kali), maka ingatan tersebut akan berlaku selama satu hari. maka jika di hari selanjutnya kita tidak mengulangi apa yang coba kita ingat, maka ingatan itu akan memudar. Jadi jika di hari kedua kita mengulang hafalan tersebut, maka hafalan tersebut akan berlaku selama 1 minggu.

Dari paragraf di atas kita bisa tahu bahwa semakin kita mengulang, maka di setiap ulangannya, daya ingat kita bukannya akan tetap sama seperti hari kemarin, tetapi akan bertambah. Mungkin setelah seminggu dan kita ulang lagi, maka hafalan tersebut akan berlaku selama 2 minggu. Hal ini menjelaskan kenapa banyak orang yang bisa menghafal Al- Quran. Karena hafalan kita akan semakin menguat setiap harinya selagi kita terus mengulangi apa yang kita hafal. Dan juga berlaku sebaliknya jika kita malas mengulangi hafalan kita, maka hafalan kita akan hilang sedikit demi sedikit dan pada akhirnya akan hilang seluruhnya.

Habit itu seperti tanah yang kosong -Ustad Felix Siauw
Habit itu seperti tanah yang kosong
Habit itu seperti Tanah yang kosong. Seperti pepatah diatas. Jika kita menanaminya dengan bunga, maka yang muncul adalah bunga. Jika buah - buahan maka yang muncul juga buah - buahan. Dan jika Sayuran, maka yang muncul juga sayuran. Tapi jika tidak menanami tanah yang kosong itu dengan hal - yang baik dan bermanfaat, maka yang akan muncul adalah rerumputan.

Jika kita menanam bunga atau buah, maka rumput pun masih akan ikut tumbuh. Tapi jika tidak, maka hanya rumput lah yang akan tumbuh. Korelasi dari pernyataan ini adalah jika kita mencoba membangun habit baik dan mencoba berbuat baik, maka habit buruk akan tetap muncul. Entah besar maupun kecil, seperti ria, sombong, ingin dipuji, atau ingin merendahkan orang lain. Tetapi jika kita tidak berbuat baik sama sekali, tidak membangun habit sama sekali dan tidak membiasakan diri untuk membiasakan hal - hal yang baik dan bermanfaat, maka yang ada kita malah jadi jelek, dan hanya habit buruk yang akan muncul.

Cara Belajar dari Tidak Bisa Sampai Jadi Habbit


Bagaimana cara kita belajar sampai jadi habit- ustad Felix Siauw
Bagaimana cara kita belajar sampai jadi habit- ustad Felix Siauw

Ini adalah gambar yang menunjukkan bagaimana cara kita belajar. Awalnya kita tidak bisa dan tidak sadar, itu yang disebut dummies, dodol, mungkin yang dimaksud adalah bodoh. Setalah itu kita sadar bahwa kita tidak bisa, kemudian kita belajar. Setelah itu kita sadar dan kita paham apa yang harus kita lakukan, ini yang kita sebut sebagai newbie alias pemula. Setalah itu kita membiasakan hal yang kita bisa dan kita sudah tidak perlu lagi memerlukan kesdaran karena hal - hal yang kita lakukan sudah berlangsung secara otomatis, itu yang disebut habit.

Contohnya adalah saat kita pertama kali belajar naik sepeda motor. Pertama kali kita belajar mungkin akan sangat kewalahan, bahkan mungkin untuk berbelok saja tidak mampu, tapi lama kelamaan kita bisa melakukannya, dan bahkan ada yang bisa naik sepeda motor sampil telpon, atau balas pesan singkat dan BBM. Mereka sudah tidak sadar bahwa mereka bisa melakukannya, dan bahkan tidak perlu konsentrasi seperti saat pertama kali belajar sepeda motor.

Dari sini dapat disimpulkan jika kita harus melatih semua kemampuan kita sampai pada tahapan bahwa kita tidak sadar bahwa kita bisa melakukannya. Ustad Felix juga bercerita bahwa guru beliau pernah mendapat sebuah postingan di facebook tentang kursus bahasa inggris yang menjamin bahwa dalam waktu 3 hari, murid - murid yang ikut kursus tersebut akan dapat menguasai dan pandai berbicara bahasa inggris dalam waktu 3 hari. Kemudian guru beliau membalas dengan kata "bohong", kenapa ? karena guru beliau sendiri membutuhkan waktu 4 tahun untuk belajar bahasa jerman. Kemudian Ustad Felix ini bertanya pada gurunya tentang apa indikasi bahwa seseorang bisa bahasa jerman, gurunya menjawab "mimpinya harus bahasa jerman".

maksud dari perkataan tersebut menurut Ustad Felix Siauw adalah kita tidak bisa dikatakan bisa bahasa inggris bisa saat kita berpikir masih menggunakan bahasa indonesia. Karena informasi yang akan dilemparkan atau yang ingin diomongkan harus secara sadar dipikirkan dan diolah menjadi bahasa inggris. Jadi Indikasinya haruslah pada saat berpikir pun kita harus dapat berpikir dengan bahasa inggris secara tidak sadar dan tanpa harus berpikir 2 kali dan mengolahnya di pikiran kita.


Kisah Tentang Abdurrahman bin Auf


Ustad Felix menceritakan tentang Abdurahman bin Auf yang merupakan orang paling kaya dan paling banyak infaqnya pada masa nabi. cerita bermula saat Nabi Muhammad melakukan hijrah ke madinah, kemudian orang - orang Quraisy memberitahukan berita tersebut kepada Abdurrahman bin Auf kemudian menyuruh beliau untuk memilih antara semua hartanya di Mekkah atau memilih untuk ikut hijrah ke Madinah.

Akhirnya Abdurrahman bin Auf lebih memilih Nabi dan berangkat ke Madinah dengan meninggalkan semua hartanya. Beliau hanya membawa apa yang melekat di badannya. Kemudian setelah berbulan - bulan melakukan perjalanan ke madinah, Akhirnya Beliau bertemu dengan Nabi Muhammad. Setelah itu nabi muhammad memperkenalkan Abdurrahman bin Auf dengan orang paling kaya di Madinah yang bernama Sa'ad bin Rabi'.

Melihat Abdurrahman bin Auf yang merupakan orang terkaya di Mekkah tiba di Madinah tanpa membawa apapun, kemudian Sa'ad bin Rabi' menawarkannya untuk memilih separuh toko dari  banyaknya toko yang berjejer dari ujung - ke ujung pasar. Kemudian menyuruh Abdurrahman bi Auf untuk memilih salah satu dari istrinya dan akan menceraikan salah satu dari istrinya.

Dari sini mungkin kalian bingung, apa boleh menceraikan istri buat orang lain?

Tapi cerita tidak sampai di situ.Menurut Ustad Felix ada alasan dibalik perkataan Sa'ad bin Rab' yang berani menawarkan hal - hal yang menurut kita sebagai orang awam tidak mungkin untuk ditawarkan. Kemudian Abdurrahman bin Auf berkata kepada Sa'ad bin Rabi',"Berkah Allah bagi hartamu dan bagi Hartamu, aku tidak memerlukan semua itu. Akan tetapi tunjukkan saja aku dimana pasar supaya aku bisa berdagang di dalamnya".  Dan di akhir cerita, dalam waktu kurang dari setahun, Abdurrahman bi Auf menjadi orang paling kaya di Madinah.

Menurut Ustad Felix Siauw, cerita tentang Abdurrahman bin Auf yang dapat menjadi orang terkaya di madinah dalam waktu kurang dari setahun adalah karena Abdurrahman bin Auf sudah tahu seluk - beluk berdagang yang sudah tertanam di benaknya.

Ustad Felix juga menceritakan pengalamannya saat belajar berbisnis. Beliau sampai menghabiskan uang lebih dari 75 juta dan mengarungi berbagai kegagalan, kemudian terus bangkit dan mengambil pelajaran dan pengalaman dari kegagalan tersebut untuk kembali belajar lagi. Itulah yang menurut beliau disebut sebagai mental orang kaya. Itulah kenapa saat Abdurrahman bi Auf datang ke madinah, beliau sudah tahu seluk beluk tentang bisnis dari berbagai pengalamannya. Bertahun - tahun berdagang membuat Abdurrahman bin Auf mudah untuk mencari rezeki dan kekayaan lagi karena mental yang tertanam pada dirinya adalah mental orang kaya. Itulah yang dimaksud Ustad felix dari kata - kata beliau di dalam video yang menyatakan bahwa orang yang terlanjur kaya, akan susah untuk miskin.

Seseorang yang sudah memiliki mental orang kaya, menurut Ustad Felix jika orang tersebut dilempar kemanapun, dia akan tetap kaya. Mental kaya itu "tidak mau diberi", karena itulah pada saat Sa'ad bin Rab' menawarkan istrinya, dirinya sudah tahu bahwa Abdurrahman bin Auf tidak akan mau menerima pemberiannya.Itulah yang disebut habit. Begitulah inti dari penuturan Ustad Felix pada saat itu.

Mental Kaya jauh berbeda dengan mental miskin. Karena saat seseorang bermental miskin bertemu dengan seseorang, bukannya akan seperti Abdurrahman bin Auf yang tidak mau dikasihani atau diberi, melainkan akan berpikiran untuk dapat mengambil untung dari orang yang ada di dekatnya. Saat memulai berbisnis, maka mungkin pada saat pertama kali melakukannya, maka kita akan merasa kepayahan. Tetapi setelah kita sukses maka bisnis berikutnya akan lebih mudah.

Contoh lain yang diceritakan oleh beliau adalah pada saat melahirkan. Pada saat melahirkan anak pertama mungkin akan kesulitan, saat melahirkan anak kedua mungkin akan lebih mudah, kelahiran ketiga akan lebih mudah lagi. Begitu juga pada saat anak pertama sakit, mungkin akan bingung dan kerepotan, tidak tahu harus berbuat apa. Tetapi saat sudah mempunyai 4 anak, mungkin orang tua akan menganggapnya biasa, toh nanti sembuh - sembuh sendiri(mungkin maksudnya kalo sakit demam, wkwkwk).

Kesimpulan

Dari sekian banyak hal yang disampaikan beliau diatas, maka bisa dilihat berbagai kesimpulan yang diambil dari situ, mulai dari :

Habits yang meminimalkan ketidak pastian dan memaksimalkan keberuntungan.

Misalnya di suatu waktu, ada dua orang dipecat dari pekerjaan mereka dari perusahaan yang sama karena perusahaan sedang dalam kondisi tidak sehat. Mereka dipecat tanpa uang pesangon dan tidak diberi surat pengalaman kerja dan Keduanya sudah berumur 50 tahun.

Keduanya bersahabat. Si A merupakan seorang karyawan administratif dengan gaji 4 juta perbulan, sayangnya selama 20 tahun mengabdi di pekerjaannya tersebut si A tidak pernah menggunakan waktu dan uangnya untuk belajar hal baru dan berbisnis maupun menginvestasikan uangnya. Uang yang ada hanya digunakan untuk foya - foya dan membeli makanan, mobil serta kebutuhan yang mewah - mewah, alhasil waktu luangnya tidak digunakan dengan baik dan tabungannya pun hanya tersisa sedikit.

Kemudian si B, dengan gaji hanya 3 juta tiap bulan, si B menyisakan uang yang sangat banyak untuk kebutuhan lainnya, karena dirumahnya sudah dibiasakan untuk makan - makanan yang sederhana dan tidak bermewah - mewahan. Uang yang disimpannya tersebut, dia gunakan untuk melatih kemampuannya di bidang misal otomotif dan belajar serta ikut kursus otomotif, meskipun hanya sebatas hobi.

Kemudian, mereka berdua melamar kesana dan kesini karena tidak kunjung menemukan pekerjaan. Si A dengan kolega - koleganya yang orang - orang kantoran, berikhtiar dengan menaruh semua uangnya untuk investasi dan mengajak serta si B untuk berinvestasi. Kemudian, karena keduanya tidak memiliki ilmu dan habit berbisnis, akhirnya mereka berdua terkena modus penipuan dan uang mereka lenyap seketika.

Akhirnya pada saat mereka bertemu datang sebuah tawaran dari si C. Si C ini adalah teman dekat kedua orang ini, namun dia memiliki hobi yang sama dengan si B. Kemudian si C memberitahu tentang sebuah pekerjaan untuk jadi seorang kepala mekanik di sebuah bengkel mobil dan pekerjaan kecil sebagai seorang Office Boy di perusahaannya, kalian pasti tahu kelanjutannya bukan?

Si B jadi jauh lebih beruntung dari pada si A karena memiliki pengetahuan yang tidak dimiliki oleh si A dan mendapat tempat yang lebih baik karena keberuntungannya tersebut. Andai saja SI A punya hobi yang sama dengan si B, pastinya si A yang akan dipilih karena si A memiliki banyak teman kantoran yang elit yang memiliki mobil di tambah pengetahuannya tentang mobil. Betul ga?

Habit meminimalkan ketidakpastian dan memaksimalkan keberuntungan - felix Siauw
Habit meminimalkan ketidakpastian dan memaksimalkan keberuntungan - felix Siauw


Habits harus kita bentuk, barulah habits akan membentuk kita

Ustad Felix memisalkan hal ini dengan perumpamaan seorang pelayan. Dimisalkan habits yang dibentuk adalah seorang pelayan baru yang harus kita ajari pekerjaan - pekerjaan yang harus dilakukan dirumah beserta urutan - urutannya. Kemudian setelah beberapa hari, pelayan tersebut akan mengerjakan tugasnya sendiri tanpa harus diarahkan lagi. Begitu pula dengan habit, lama - lama kita akan banyak membutuhkan effort dan usaha untuk melakukannya, karena kita membiasakannya dahulu dan hal itu sekarang berbuah dan membuat hidup kita jauh lebih mudah dan otomatis.

Habit meminimalkan ketidakpastian dan memaksimalkan keberuntungan - felix Siauw

Habits Baik akan susah saat pertama kali dikerjakan tapi lama - kelamaan menjadi mudah, sedangkan habits buruk sangat mudah untuk dikerjakan, tapi lama - kelamaan akan membuat hidup kita susah.

Pernah tidak kita mengalamai hari dimana kita merasa menyesal karena dahulu di waktu masih sekolah kita tidak berusaha sebaik mungkin? Nah, hal itulah yang dapat merepresentasikan kalimat di atas.

Habit baik itu susah, tapi lama - kelamaan akan mejadi mudah. Belajar juga susah, tapi jika sudah biasa makan akan jadi mudah dan hasilnya di saat kita dewasa, jerih payah belajar kita bisa kita petik.

Habit buruk itu mudah, tapi lama kelamaan akan membuat hidup kita jadi susah. Malas belajar itu mudah karena yang tinggal kita lakukan hanyalah tidur - tiduran, main setiap hari, keluyuran, game online dan sebagainya. Tapi akan membuat kita jadi biasa untuk tidak belajar dan mempersulit hidup kita di masa datang.

Habit itu seperti pelayan - felix Siauw
Habit itu seperti pelayan - felix Siauw


DI al-Qur'an pun telah ada ayat yang mengatakan tentang pentingnya mengulang - ulang di dalam (QS. Thahaa (20):113). seperti pada gambar di bawah ini. ustad Felix memberi poin penting dari ayat ini adalah kunci dari pelajaran adalah mengulang - ulang. Berarti jika seseorang belum bisa melakukan sesuatu dengan baik, maka jawabannya adalah karena dia kurang mengulang - ulang.

Arti Surat Thaha ayat 113 - felix Siauw
Arti Surat Thaha ayat 113 - felix Siauw

Be Expert in 10.000 Hours

Seseorang tidak akan menjadi ahli kecuali dia sudah berlatih selama 10.000 jam. yang paling penting adalah jangan lupa untuk juga selalu istiqomah, karena tanpa itu maka tidak akan ada habit baik yang tidak akan kita capai. Ustad Felix memberi contoh teentang bagaimana tiger Woods yang bisa jadi juara dunia pada umur 21 tahun yang sudah belajar golf dari umur 9 tahun selama 6 jam sehari. begitu pula dengan ronaldinho yang juga dilatih oleh kakaknya selama 6 jam sehari dari umur 11 tahun dan menjadi pemain terbaik sedunia pada umur 24 tahun. serta ada beberapa cerita lagi yang tidak bisa saya tuliskan disini, karena ini pun sudah mewakili hampir semuanya dari ceramah beliau ini.

Hal terakhir yang beliau garis bawahi adalah pernyataan Imam Syafi'i sebagai berikut tentang waktu yang sangat lama yang berkaitan dengan teori 10.000 jam diatas. Jadi jika kita ingin mempunyai anak yang sukses soleh/solehah maka hal utama yang harus disiapkan adalah perlu waktu 10.000 jam dan 6 hal yang disebutkan Imam Syafi'i terutama point waktu yang lama.

Wahai saudaraku, kalian tidak akan dapat menguasai ilmu kecuali dengan 6  syarat yang akan saya sampaikan. Dengan kecerdasan, bersemangat, kesungguhan, dengan memiliki bekal(investasi), bersama pembimbing serta waktu yang sangat lama.(Asy-Syafi'i)



We are What We Spend Most Of Our Time, Kita adalah sebanyak apa yang kita habiskan di waktu kita. 10.000 jam itu waktu yang lama. Maka agar dapat menjadi ahli dalam bidang yang ada dalam wawktu 10 tahun, minimal kita harus mengalokasikan 3 jam sehari waktu yang ada untuk belajar hal - hal yang ingin kita kuasai.

Catatan penting dari ustad Felix adalah 
It's Not what they "DO" but what they "DID"
(bukan apa yang mereka lakukan sekarang yang terpenting, tetapi apa saja hal yang mereka lakukan untuk bisa menjadi seperti sekarang) 

Nak atau Tak Nak, Kalau Nak Seribu Daye Kalo Tak Nak Seribu Dalih.
(Mau atau Tidak Mau, Kalau mau dia akan melakukan seribu upaya, kalau tidak mau dia akan membuat seribu alasan).



Sekian apa yang dapat saya ketik, mungkin tidak semua hal sampai seratus persen, tapi dengan ini, semoga orang - orang dengan bandwith dan kuota terbatas bisa merasakan apa yang kita rasakan di youtube. jangan lupa Share dan komen. 

Ingat, berdakwah zaman modern itu mudah, kita tidak perlu pinter cukup dengan membagikan link Cara Menguasai Suatu Keahlian (rangkuman ceramah Ustadz Felix Siauw) part 1  di facebook, twitter atau platform yang lain, insya Allah kita semua akan mendapat pahala yang sama. Amin.

No comments:

Post a Comment

Artikel Pilihan

Inspirasi Membuat Blog dari Nol tanpa Pengetahuan tentang Internet

Anda ingin punya blog yang terkenal? punya adsense banyak? ingin cuma tidur-tiduran di rumah dan dapat penghasilan yang banyak? Tidak s...