Sunday, October 30, 2016

Pembeda Antara Orang Bodoh dan Orang Pandai

Timbul beberapa pertanyaan yang akan selalu kita kaitkan dengan hidup kita, saat kita melihat masa lampau yang mungkin terlalu kelam untuk dijelajahi. Tapi semua yang anda rasakan belum tentu salah. Menilai seseorang dan termasuk menilai diri anda sendiri berdasarkan masa lalu yang anda lalui bukan sesuatu yang baik. Ingatlah bahwa sedekat apapun masa lalu yang anda renungkan, entah itu satu jam yang lalu maupun sedetik yang lalu, anda tidak akan bisa mengubahnya.

Apakah kita mampu melangkah ke depan dengan semua kesalahan yang pernah terjadi di hidup kita masing - masing? akankah kita dapati cara mengurangi penderitaan dan memotivasi diri dengan bermimpi untuk masa depan kita masing - masing?

Tutur kata yang buruk dan catatan kriminal di masa lalu tidak bisa menjadi patokan akan bagaimana kita kelak di masa depan. Mungkin memang benar bahwa terbentuknya pribadi dan pola pikir kita masing - masing tidak lain karena semua hal yang pernah kita alami di masa lalu, tetapi tidak boleh serta merta menjadi pembenaran bahwa masa depan kita sudah sesuram masa lalu kita.

Jika anda berpikir dengan jernih, anda bisa berubah saat ini juga. Mempertanyakan semua sifat buruk anda dan mengubahnya sedemikian rupa. Memang bukan hal yang mudah melalui dan melakukan semua hal yang saya katakan ini, karena tidak akan ada orang yang berhasil pada langkah pertama. Anda akan menemui masalah dengan kepribadian anda sendiri, entah dari kemalasan, dan sulitnya mengubah kebiasaan yang secara otomatis anda lakukan tanpa harus berpikir utuk kedua kalinya.

kebiasaan merupakan sebuah pengetahuan yang sudah menggumpal jadi keras. Seperti batu ginjal pada setiap orang yang sakit, karena kotoran yang menumpuk dan kurangnya pembiasaan untuk minum dengan jumlah banyak, akhirnya kotoran - kotoran dalam badan kita jadi mengkristal.

Jadi jangan salahkan diri anda sendiri bila anda melalui semua itu dengan kegagalan terus menerus, karena itu hanya sebuah awal. Coba tengok Gergaji dan Kayu, tidak mungkin anda memotong sebuah balok kayu menjadi dua hanya dengan menggoreskan sisi tajam gergaji di balok kayu tersebut sekali saja. Anda harus mengulanginya dan melakukannya berkali - kali secara konsisten ke depan dan ke belakang secara bergantian. Semakin tebal balok kayu tersebut, semakin lama pula anda harus mengayunkan gergaji anda. Tapi lama - kelamaan kayu tersebut pasti terpotong menjadi dua.

Lain lagi jika anda hanya ingin berhenti karena tangan anda merasa lelah.  Jika anda berhenti saat baru memulainya, maka hanya goresan kecil yang akan nampak di balok kayu tersebut. Itu bisa berarti anda hanya semangat di awal - awal saja, semangat anget - anget tai ayam.

Jika ana berhenti di tengah jalan dan menyerah, berarti anda hanya memotong setengah dari yang seharusnya anda potong. Anda berhenti dan ingin menjualnya balok itu kepada orang lain saja, tapi kebutuhan orang lain pun pasti berbeda, mungkin ukurannya yang kurang panjang dan sisi yang sudah anda potong sebagian itu menjadikannya tidak berguna. Bayangkan kalau anda belajar untuk membuat kue, tapi baru bikin adonannya saja. Lalu anda tidak termotivasi untuk meneruskan karena merasa lelah dan kepanasan. Siapa pula yang inginmemakan adonan mentah anda? memberikannya kepada tetangga juga salah besar, karena mungkin akan merusak citra anda di mata tetangga karena anda memberikan baraang sisa.

Yakinkan saja, kalau sudah masuk dan mengeluarkan uang untuk menginvestasikan mimpi - mimpi anda, anda pasti berhasil. Meskipun anda lelah dan tidak ingin melanjutkan, pasti di lain hari di saat orang lain melakukan hal serupa dan berhasil, anda akan merasa kesal. Karena hal itu bisa anda lakukan, anda sudah pernah mencoba, tetapi berhenti di tengah jalan.

Masukkan saja kata - kata konsisten, rajin, dan berinovasi di setiap percobaan ke dalam kamus anda. TIdak perlu hal lainnya. Cepat atau lambat, anda pasti bisa melakukannya. Meskipun anda sebenarnya membenci hal yang anda lakukan, anda tetap saja akan menguasainya jika anda melakukannya terus - menerus.

Jika anda tidak percaya rumus ini, saya tantang anda menbaca satu buku yang anda tidak suka (misalnya Novel) sebanyak 10.000 kali. Suka tidak suka, yang terjadi adalah anda akan benar - benar menguasai dan tahu cerita dan alurnya. Atau anda mencoba untuk melakukan lari sepanjang 10 kilometer setiap hari. Awalnya anda akan merasa terengah - engah dan mungkin hanya bisa berjalan di 3/4 jumlah lintasan. Tapi jika anda melakukannya setiap hari, lari dan lari terus menerus. Dalam 6 bulan anda akan mempunyai cukup tenaga untuk lari sepanjang track yang anda lalui tanpa istirahat.

konsistensi, atau lebih tepatnya disebut disiplin. Sebuah kata yang merupakan jembatan untuk mengalahkan kebodohan dan ketidakmampuan. Semakin sering anda melakukan hal - hal yang ingin anda kuasai, semakin cepat pula anda mampu melakukannya di luar kepala. Jika anda merasa bodoh dalam pelajaran, sekolah, ataupun pekerjaan, dan tidak mampu melakukannya dengan baik. Tidak ada cara lain bagi orang - orang bodoh seperti kita untuk melalui dan mengalahkan semua hal itu selain memikirkannya terus menerus, bertanya kepada orang lain yang mengetahuinya dan mencatatnya "terus - menerus", serta mempraktekannya terus menerus agar kita dapat menguasainya.

Hanya soal waktu, sebelum kita menguasainya. karena disinilah pembeda orang yang pandai dan bodoh yang merupakan sebuah ungkapan untuk membedakan antara pekerja keras yang konsistern dan pemalas. Karena saat anda menguasai apa yang anda pelajari, maka anda akan disebut pandai dalam hal tersebut, jika anda tidak mengerti apa - apa tentang hal tersebut, maka anda bodoh tentang hal tersebut

Friday, October 28, 2016

Sisi Baik dari sifat menunda - nunda Tugas, Pekerjaan & Memulai Usaha


Ketika kita mencoba melihat dunia, maka akan ada sudut pandang, dimana kita akan melihat semua nilai-nilai. Dan semua hal tentang bagaimana kita melihat dari sudut pandang kita masing - masing tergantung dari bagaimana keadaan sosial kita, lingkungan kita, keluarga kita, teman - teman kita, budaya yang kita anut dan mungkin dari bagaimana dunia melihat kita.

Semua hal tentang sudut pandang ini bisa jadi menjadi sumber kesalahpahaman yang sebenarnya akan sangat mudah diselesaikan bila keduanya sama - sama tahu tentang sudut pandang lawan bicaranya. Tapi apakah hal itu mungkin ?

Kita bicara mengenai sudut pandang, dan dalam sudut pandang orang - orang tertentu akan sangat dimungkinkan adanya budaya anti-critic. Mungkin dalam keluarga, atau dalam kelompok belajar bersama di sekolah dan bahkan kerja. Ketika hal itu terjadi, apa yang akan anda lakukan?

Saya tidak bisa memberi solusi, karena anda mungkin tahu bahwa jawaban umum yang akan dibeberkan oleh setiap tulisan yang anda baca adalah "berusaha berbicara dan bermusyawarah untuk saling terbuka". 

Bagaimana jika saya katakan bahwa anda harus berani menentangnya?
Hal yang mungkin kita tahu adalah bahwa di setiap kelompok yang bermusyawarah dengan orang - orang ini akan selalu mendapat tempat di dalam ide yang sedang dimusyawarahkan. Di akhir cerita yang terjadi adalah idenyalah yang akan keluar sebagai pemenang dan ide - ide lainnya menjadi bumbu - bumbu manis di dalam idenya.

Jika anda sedang makan soto, maka kecap jadi bumbunya. Jika ditambah sambal akan jadi soto yang pedas. Tetap saja bahwa makanan yang akan muncul akan tetap jadi soto. Jika ingin membuat diri anda berarti dalam sebuah musyawarah, maka kemukakanlah bahwa idenya sudah biasa, anda harus berani mengungkapkan pendapat dan mengubah semua hal yang jadi bumbu dasarnya. Tidak perlu menghilangkan idenya secara langsung, rombaklah dengan sedikit demi sedikit. Hilangkan dulu kuahnya dan bumbunya, sisakan hanya dagingnya. Campurkan bumbu lain misalnya  rujak, maka idenya menjadi milik anda dan lahirlah rujak soto versi anda.

Kalau dibawah ini pengertian rujak soto masakan khas banyuwangi. menurut id.wikipedia.org:

Rujak Soto adalah masakan khas dari daerah Banyuwangi, Jawa Timur. Masakan ini merupakan paduan unik antara rujak sayur dengan soto, bisa soto daging (daging sapi) atau sato babat. Bahkan ada yang memadukan dengan soto ayam atau soto ceker (kaki ayam), ini biasa dilakukan sebagai alternatif ketika ingin menikmati rujak soto tetapi harga daging sedang melambung.
Biasanya rujak disajikan terlebih dahulu, kemudian disiram dengan kuah soto berikut dagingnya. Rasanya juga khas, ada unsur soto sekaligus rasa rujak dengan aroma terasinya. Rujak soto kadang disajikan dengan es temulawak.

Semua ide di dunia ini, dari pemikiran dan makanan sebenarnya terkait antara satu dan lainnya. Tidak ada ide murni yang datang langsung dari langit. Mereka yang berinovasi belajar dari sekitarnya dan memadupadankannya, dan lahirlah hal baru.

Jadi bagaimana kita mengubah sebuah persepsi diri kita sendiri di saat kita tahu bahwa kita adalah satu dari sekian juta orang yang tidak bisa di motivasi ataupun di rubah dengan nasehat orang lain. Di saat anda mengerti tentang hal itu, maka anda tahu bahwa tidak ada orang di dunia ini yang akan mampu mengubah pandangan anda terhadap dunia dan cara anda berpikir diatasnya.

Kita tahu kita bodoh dan mendapat nilai jelek di sekolah. Kita tahu bahwa mencontek juga merupakan perbuatan curang dan kita tahu bahwa hal - hal yang buruk dilarang oleh agama. Tapi bagaimana kita bisa berubah disaat semua hal tersebut sudah kita ketahui dan kita tetap melakukan hal yang sama, kesalahan yang sama, dan terus berkata "nanti saja".

Saya sendiri bukan orang yang menguasai hal ini, dan bahkan banyak keburukan saya yang masih belum bisa saya hapus. Kata - kata motivasi sepertinya hanya jadi hiasan sehari - hari saja. Tapi bagaimana jika merubahnya dengan cara yang tidak biasa?

Sebuah contoh mungkin bisa sedikit mempermudah masalah ini. Coba lihat lagi cerita di atas mengenai Rujak Soto. Secara harfiah itu masih tetap soto, tetapi ada hal lain yaitu rujak. Kita mencoba mengolah cara berpikir kita dengan memasukkan sebuah trik yang akan membuat diri kita menyadari bahwa kita sebenarnya tidak berubah, tetapi kita berubah di dalamnya.


Saat kita menunda untuk melakukan sesuatu, kita selalu berpikir bahwa menundanya akan membuat hidup kita lebih mudah dan jauh lebih tenang kan? Menunda tugas, menunda untuk membuat proposal, atau menunda untuk memulai berwirausaha karena belum ada modal yang mencukupi.

Bagaimana jika kita mengubah padanan kata di atas. Kita tidak akan berhenti untuk menunda, justru kita akan malah menundanya. Contoh kalimatnya adalah

"Saya menunda untuk menunda - nunda membuat skripsi", 

"Nanti saja menunda buat proposal, lagi nanggung ada ide, keburu lupa, tak kerjain sekarang saja.", 

"Gua gak pengen coba usaha, karena susah dan butuh banyak modal. Tapi Gua mau menunda buat jadi karyawan, mumpung masih muda coba coba usaha dulu saja."
 Cara kita berpikir dalam sudut pandang baru membuat kita mendapat hal baru. Saya suka dengan menunda - nunda sesuatu, tapi karena semua kata motivasi sudah gak mempan, kenapa tidak coba hal baru saja?

positif dikalikan negatif hasilnya akan menjadi negatif, sedangkan NEGATIF dikalikan NEGATIF bisa menjadi positif. Ini ilmu rumus mutlak di matematika. Maka tidak salahnya pemahaman baru ini di aplikasikan di kehidupan kita.

Pengedar pun (negatif) butuh kepercayaan (positif) pengedar lainnya untuk bertransaksi narkoba. Karena jika tidak percaya, tidak mungkin transaksi tersebut terjadi kan? (negatif)

Sunday, October 23, 2016

Mendoktrin Diri Sendiri: Sukses Tanpa Kerja Keras

 Salah satu tahapan dari memulai kesuksesan adalah kerja keras. Namun kerja keras bisa sangat menyengsarakan dan membosankan. Yang orang lain tahu, maksud saya adalah orang - orang yang belum pernah bekerja keras, dan orang lain yang menginginkan kekayaan tanpa melalui masa - masa sulit adalah keberhasilan kita.

Mereka tidak peduli sedikitpun tentang kerja keras kita. Tidak menginginkan bahkan untuk tahu. Sesekali pertanyaan tentang apa yang kamu kerjakan selama ini hanya sebagai bualan belaka. Nyatanya mereka senang dengan kehidupan mereka. Mereka menikmati dengan menghambur - hamburkan uangnya. Mereka ingin kaya, tetapi mereka tidak mau menyisihkan uang untuk kebutuhan belajar dan investasi yang terkait dengan itu.

Maka dapat saya katakan, jangan terpancing dengan perilaku mereka. Karena manusia diciptakan berbeda dan dari latar belakang berbeda juga. Pasti ada alasan mengapa mereka bisa mendapatkan kesempatan lebih baik dari kita. Kesempatan untuk mendapat pendidikan yang lebih baik, guru yang lebih baik, bahkan tempat tinggal yang lebih baik. Dan yang paling membuat saya iri adalah  cara mereka berpikir.

Pernahkah kalian melihat seseorang yang mungkin dalam sudut pandang kalian tentang "Gimana Loe bisa kepikiran itu?" 

Setelah semua yang saya lalui, saya selalu berpikir "kenapa mereka mendapat kesempatan yang lebih baik?" Mungkin karena Kedewasaan yang lebih dulu muncul beberapa tahun lebih awal dari saya sendiri. Saya ragu untuk melangkah karena merasa terlalu bodoh untuk melakukan apapun. Kalian pasti pernah merasakan hal itu.

Setiap langkah yang kita ambil menentukan cara berpikir dan pengetahuan kita di masa depan.
 Akan sulit untuk mengeri tentang orang lain. Karena sudah menjadi kodrat bagi manusia bahwa kita hanya tahu terbatas pada apa yang langsung kita lakukan, rasakan, dan alami setiap hari mulai dari lahir.

Tidak perlu profesional atau filosofis untuk memahami ini. Memang akan butuh waktu berbeda - beda bagi masing - masing bagi kita untuk mengerti tentang hal ini. Tapi memang benar bahwa kita perlu orang lain untuk membimbing kita untuk mengetahuinya. Karena pada saat kita masih dalam masa - masa pendidikan, pikiran kita cenderung masih sama.


Sekarang kedewasaan sudah memasuki kita, saat dimana mungkin pekerjaan sulit untuk didapatkan. Mungkin anda sekarang berusia 45 tahun, 34 tahun, atau seperti saya yang baru memasuki 23 tahun. Jika kita selalu menyesali nasib kita, maka sebenarnya tidak akan ada gunanya bagi kita. Yang kalian perlukan adalah KERJA, KERJA dan KERJA. Begitu pula dengan saya sendiri.

"Kerja yang bagaimana?"

"Jangan pernah kerja Keras!!!!"

Jangan kerja keras dengan mengandalkan otot. Kalau cuma otot buruh dan kuli setiap hari juga kerja keras. Ngebut di jalan raya demi mempersingkat waktu juga bisa di kategorikan dengan kerja keras. Kerja keras ini adalah dengan kerja dengan otak, kerja cerdas. Cobalah untuk memulai berinovasi, melakukan apa yang kalian inginkan. Jika kalian ingin pandai bermain gitar dan menjadi Rock Star, maka tidak ada cara lain selain meluangkan waktu untuk berlatih. Saat anda suka menulis seperti saya, maka tidak ada cara lain untuk berlatih selain meluangkan waktu lebih banyak untuk menulis. Kalau ingin berbisnis, maka mulailah bertanya, mencari di google tentang bisnis. Intinya mulailah dengan hal - hal sederhana yang kalian tahu, pelajari dan luangkan banyak waktu untuk itu.

Saya sendiri seorang super introvert dan tidak bisa diganggu orang lain. Saya menyadari bahwa kerja keras secara fisik hanya akan membunuh saya secara perlahan karena Hernia saya dan tubuh saya yang menurut orang tua saya lemah. Jadi saya memutar otak, saya tahu tentang multimedia, komputer, programming dan Googling. Sebenarnya saya suka jika ini dijadikan pekerjaan karena saya tidak terlalu pintar. Tapi saya tidak punya pilihan lain.

Akhirnya saya mencoba Kuliah, namun karena saya tidak terlalu pintar dan tidak punya waktu yang cukup untuk belajar, maka saya memutuskan untuk keluar. Bukan untuk menyerah, tapi sekarang saya hanya ingin berjalan di jalan yang saya tahu jalannya, belajar dan berlatih menurut versi saya sendiri dan berhenti takut dengan ijazah SMK saya yang ilmunya sudah usang dan sepertinya hanya berfungsi sebagai "syarat" untuk melamar kerja.

"Pernahkah kalian berpikir bahwa dengan hanya bermain gitar, anda bisa kaya?"

Tentunya mungkin tidak, karena yang kita lihat sehari - hari hanya pengamen yang memegang gitar. Dan musisi - musisi yang terkenal alias artis. Melihat ke atas mungkin akan menyilaukan karena sangat sulit untuk mencapai itu semua tanpa kenalan di sana dan tentunya kemampuan dalam bermain gitar, paras yang rupawan, dan punya suara yang merdu.

Tapi semua hal itu sekarang bisa diatasi dengan mudah. Mudah dalam artian bila kalian dapat menguasai gitar seutuhnya, melakukan hal - hal yang mungkin di luar bayangan mereka. Contohnya adalah yang satu ini.





Sekarang hal - hal yang harus kalian lakukan adalah mulai dari apa yang kalian tahu dan kalian impikan. Saya belum mencapai tahap seperti ini, tapi saya tahu ada tahapan seperti kerja keras dan meluangkan waktu lebih untuk mendapatkan kemampuan seperti ini. Setelah itu Upload video di youtube, berkenalan dengan musisi lain, berkolaborasi menciptakan musik. Mungkin anda bisa mendapatkan kerja yang lebih baik.Atau mungkin anda dapat membuat konser anda sendiri.

Saya membagikan pemikiran saya ini, karena saya tahu bahwa tidak ada orang bodoh di dunia ini. Kita hanya tidak tahu bahwa ada kesempatan diantara setiap detik dalam hidup kita. Kita hanya tidak tahu bahwa dengan berlatih setiap hari dan meluangkan waktu untuk melakukan segala pekerjaan yang kita cintai kita bisa menjadi lebih, bahkan dapat mendapat penghidupan yang lebih baik.

Jika ingin mengetahui tentang biografinya, silakan kunjungi situs berikut ini,

sonicbids.com/band/estastonne

Atau bisa mengunjungi website miliknya di

 theestastonne.com

Situsnya berbahasa inggris, tapi seperti yang saya jelaskan diatas, jika ingin dapat membacanya kalian harus mulai dengan yang kalian tahu, mungkin dengan belajar bahasa inggris dari NOL atau membuka Google Translate , menyalin teks di website aslinya dan menerjemahkannya secara otomatis hanya dengan sekali klik. Jadi, jadilah Kreatif.

Friday, October 21, 2016

Menulis Sebagai Cerminan Dan Tolak Ukur kecakapan

Menulis, sejatinya mencerminkan diri kita sendiri. Seberapa hebat kita menulis dan bagaimana bobot dari tulisan kita mencerminkan bagaimana pola pikir kita secara matang dalam melihat Permasalahan di pelupuk mata. Opini kita dalam setiap kejadian bisa menjadi cerminan diri kita sendiri.

Saya telah mengalaminya, setelah mencoba menulis di kompasiana dengan topik - topik yang diberikan. Semangat sudah penuh dan saya mulai memilih topik yang kelihatannya paling mudah dan paling saya pahami, yakni tentang Bahasa Indonesia.

Dengan modal semua pengetahuan saya yang sangat terbatas mengenai ilmu ini dan teknik menulis, saya berusaha jujur dengan apa yang saya ungkapkan. Tapi yang terjadi adalah saya baru menyadari bahwa pola pikir saya sangat dangkal. Saya baru sadar bahwa perbedaan yang mendasar dari menulis dan memikirkan sesuatu dan mengatakannya secara spontan adalah tentang keteraturannya.

Saat berbicara, kita mungkin mengatakan hal yang satu dengan hal yang lain yang mungkin tidak kita mengerti secara mendetail dengan gagap dan terbata - bata. Bagaimana dengan menulis? kita tidak mungkin menulis dengan terbata - bata. Karena saat melakukannya kita diharuskan untu mengerti perihal mengenai apa yang kita tulis. Tak jarang kita mungkin tidak tahu harus menuliskan apa di tengah jalan, tapi itu adalah kelebihan menulis.

Tidak seperti public speaking yang mengharuskan kita untuk siap siaga setiap saat. Saat menulis kita bisa beristirahat dan mencoba untuk mengenali secara matang hal - hal yang ingin kita tulis. Hasilnya tulisan kita bisa menjadi lebih berbobot dan bernilai. Kita dituntut berpikir kritis dan tahu akan permasalahan yang akan kita bahas.


Kita tidak harus cakap dalam berbicara jika ingin cakap dalam menulis. Kita bisa mengutarakan hal - hal secara lebih detail, dan sangat terperinci. Kita tidak perlu takut lupa untuk menyertakan suatu pendapat dengan menulis. Kita masih bisa melihat kembali dan membaca kembali sebelum menayangkannya.

Saat melihat tolak ukur kecakapan seseorang, maka menulis bisa menjadi mata dan telinga kita. Coba anda lihat tulisan - tulisan saya, anda bisa tahu bahwa saya hanya seorang pemula dan hal yang saya tahu adalah hal - hal yang berkaitan dengan pengalaman menulis saya. Sesederhana itu saja.


Seperti inilah Menulis, saat kita berusaha jujur, maka kita akan melihat seberapa jauh kemampuan kita sendiri. Dan tidak lupa, kita bisa menjadi contoh bagi orang - orang yang mungkin bertanya - tanya tentang kenapa mereka tidak pandai menulis.  Jawabannya adalah karena kita tidak tahu apa - apa untuk di tulis dan disitulah batas kemampuan kita yang bisa kita ukur dengan cara yang paling sederhana.

Thursday, October 20, 2016

Teknik Menulis Pemula: Bagaimana Sembuh Dari Cara Nulis Yang Aneh Sampai Enggak Nyambung


Pernah gak sih kalian semua yang bau memulai menulis merasakan ketika BLANK gak tahu mau ngapain ditengah jalan? Waktu dibaca lagi ternyata isinya aneh dan gak nyambung

Like Father Like Son, Sebuah peribahsa yang unik jika kalian tahu maksudnya. Seorang anak akan menjadi sedikit banyak seperti orang tuanya. Entah mungkin itu perkerjaan di bidang yang sama, kualitas perndidikan yang hampir sama, cara bicara yang sama, pergaulan yang sama atau bahkan cara berpakaian yang sama. Maksudnya Buah yang tidak jatuh dari pohonnya.

Korelasinya sih dengan menulis itu, yang tulisan kita ini yang diibaratkan sebagai anak, sedangkan kita sebagai orang tua. Perlu diketahui bahwa representasi cara kita menulis itu melambangkan kepribadian loh. udah gak perlu pake menurut penelitian, ini opini gua sendiri, hehe.

Ini mungkin berlaku pada penulis yang baru belajar aja sih. Semua hal yang kita tulis tidak akan jauh - jauh dari bagaimana cara kita memandang hidup, entah dari galau ditolak melulu atau dari pengalaman religi kita.

Hal selanjutnya adalah  yang paling tidak menyenangkan. Pada saat kita selesai menulis, biasanya kita akan merasa lega, dan merasa seperti seorang bos. Dan kadang kala sangat bangga dengan apa yang telah ditulis, entah itu puis, cerpen, maupun opini. Namun saat dibaca kembali, kadang kita merasa seperti "Itu kayaknya bukan Gue yang Nulis,Koq gak nyambung dan loncat - loncat kayak tupai ya?"

Seperti yang dikatakan tadi bahwa menulis itu adalah representasi dari penulis. Maka tidak salah jika penyebab dari tulisan kita yang seperti kutu loncat adalah karena kita tidak bisa fokus. Mungkin saat mengobrol dengan orang lain kita selalu gonta - ganti topik. Mungkin juga karena kita jarang berkomunikasi dengan orang lain, gagap dan sebagainya.

Kabar baiknya adalah menulis dan berbicara adalah satu hal yang berbeda. Kita tidak perlu belajar menjadi public speaker yang handal dulu seperti News Anchor yang ada di TV atau penyiar radio untuk menghilangkan kelemahan kita. Mengapa? Karena kedua hal tersebut adalah skill yang berbeda, antara menulis dan berbicara.

"Loh tadi katanya sama? Koq sekarang berbeda?"

Saya tidak ngomong sama, tapi "representasi", maksudnya antara satu dan lain itu saring terkait dan berhubungan. Contohnya saja otot - otot dalam tubuh manusia. Jika anda tidak bisa mengangkat beban berat berati mungkin anda tidak pernah berolahraga kan? Jika orang yang tidak berolahraga bisa jadi tidak kuat untuk melakukan lari atau squat kan? jika tidak bisa melakukan lari atau squat bisa jadi kakinya juga lemah. Secara keseluruhan tubuhnya lemah. Jadi Tangan yang lemah dan kaki yang lemah itu berhubungan, tapi mengasah tangan saja agar lebih kuat kan sah - sah saja dan bisa dilakukan dengan angkat barbel agar menjadi lebih kuat. Tapi kaki bisa saja masih lemah. Itu representasi antara menulis dengan berbicara di depan umum.

Lanjut,Jadi bagaimana cara kita bisa melatih cara menulis kita agar tulisan kita yang tidak nyambung bisa nyambung kembali? Hal pertama yang harus dilakukan adalah menyusun kerangka paragraf. Tidak perlu ribet karena saya sudah siapkan formula untuk para pemula, klik saja link di bawah ini.

Menyusun Kerangka Ide Kiat Menulis Efektif dan Cerdas

Setelah menyusun kerangka, maka yang paling penting adalah mengembangkan paragraf dengan gaya bahasa kita. Mungkin saat anda menulis, akan ada beberapa momen awkward dan aneh yang akan terjadi, seperti merasa bahwa tidak ada perubahan dalam teknik menulis anda. Tolong jangan di pedulikan dahulu karena akan ada tahap kedua yang berfungsi untuk memoles tulisan kita ini. Just Go with the Flow.

Sekarang adalah momen terpenting dalam perubahan terbesar dalam teknik anda. Teknik ini dinamakan REVIEWING. Apa itu reviewing? 

Yang di maksud dengan Reviewing adalah membaca ulang artikel yang anda miliki. Tekinik ini cukup sederhana karena kita harus membaca ulang artikel yang kita buat. Tapi ada waktu - waktu tertentu dimana anda benar - benar bisa me-review atau membaca ulang artikel anda.

Kita tidak bisa serta merta membaca ulang artikel kita dan mengetahui kesalahan kita pada saat itu juga. Mungkin kesalahan dalam pengetikan kata per kata bisa diketahui, tapi untuk gaya bahasa agaknya akan menjadi sedikit sulit untuk para pemula.

Kenapa?

Karena otak kita masih terbiasa dengan alur dan gaya bercerita kita sendiri. Contohnya saja saat menyanyi sebuah lagu baru yang lagi hits, kita menyanyi dengan suara kita sendiri dengan riang dan senangnya. Kadang juga kita akan berpikir bahwa kita pantas menjadi seorang superstar dan merasa bahwa suara kita paling bagus sedunia. Kita mencoba menyanyikan lagi, maka hal yang kita dapat akan sama pula, suara kita akan terdengar sangat bagus.

Bagaimana jika kita menggunakan metode lain, misalnya merekam suara kita lalu mendengarkan lagu aslinya dan memutar rekaman suara kita sendiri. Maka, akan terlihat kelemahan - kelemahan pada diri kita. Mengapa? karena kita membandingkan suara kita dengan suara lain yang berbeda dan lebih profesional.

Hal tersebut juga berlaku saat kita ingin me-review tulisan kita sendiri.Kita harus membaca tulisan - tulisan lain terlebih dahulu. Dengan bahasan yang sama, maupun dengan gaya bahasa yang ingin kita contoh. Setelah mengambil dan membaca beberapa contoh, setelah itu membaca tulisan pribadi anda sendiri, anda akan tahu kelemahan - kelemahan anda.

Manusia belajar dengan melihat/mendengar, meniru lalu memodifikasi. Maka tidak ada salahnya jika kita mencoba meniru untuk menjadi lebih baik sebelum kita beranjak ke level memodifikasi dan menjadi diri sendiri. Setelah menulis beberapa kali secara konsisten, anda akan menyadari bahwa kelemahan - kelamahan anda datang bukan karena anda lemah, tetapi karena anda kurang berlatih.


Sebuah Tempat Dimana Manusia TIdak Pernah Sukses

Setiap langkah akan meninggalkan jejak. Sebuah jejak bukan hanya berarti bekas sepatu atau kaki di tanah yang membekas dengan jelas. Jejak bisa berarti tanda - tanda yang kita tinggalkan, dampak yang menjadi bagian dari tanggung jawab kita. Bisa jadi dari orang - orang yang melihat kita dan meniru sikap kita. Ataupun iri dan dengki yang timbul dari tindakan kita.

Begitulah interaksi antar manusia. Sangat kompleks dan tidak bisa ditebak. Perbuatan baik kita bisa jadi menjadi kemarahan orang lain. Kesuksesan kita bisa jadi menjadi Dendam dan rasa cemburu bagi orang lain juga.

Dari santet, percobaan pembunuhan dan kejahatan yang tidak disengaja karena meledaknya amarah seketika itu juga. Apa sih yang tidak ada di Indonesia?

Ras, adat, warna kulit dan kedaerahan seakan menjadi harga yang tidak bisa di tukar. Ditinggi - tinggikan bagai Tuhan. Bersuara lantang, berkelompok, dan menganggap suara lain tidak berarti. Mereka tahu suara mereka sendiri itu salah dan sumbang. Tapi mereka mencoba membenarkan apa yang mereka lakukan.

Hal - hal ini mempengaruhi diri kita secara tidak langsung. Kadang kita menyalahkan orang lain atas semua hal yang terjadi. Kadang kita tahu kita juga ikut bertanggung jawab karena kesalahan terjadi tapi kita mencoba mengingkarinya. Menyalahkan orang lain jadi jalan satu - satunya agar tidak merasa bersalah. Sebuah hal yang memalukan.

Hidup tidak bisa terjadi seperti bayangan kita. Selalu saja ada faktor X yang ditambahkan. Menjadi penyedap dan kadang jadi terlalu asin. Mungkin kita tidak sadar bahwa kita juga ikut menambahkan faktor X tersebut, saat kita tidak bisa mengontrol diri kita di tengah - tengah cobaan yang ada.

Akan sangat lama sekali cobaan akan berlangsung. Saking lamanya sampai membuat sebagian besar orang kehilangan arah ditengah jalan. Mengingkari dan kemudian mencari jalan baru. Menjalaninya lagi, kemudian kehilangan jalan lagi. Keadaan akan selalu seperti itu, saat kita merasa tidak kuat dengan beratnya tantangan yang ada di depan mata.

Ketika tujuan diputuskan, makadi saat itulah kita kembali lagi melakukan langkah pertama. Setiap langkah akan terasa sakit. Memaksa ego dan akal kita saling beradu opini, saling menyerang. Jika kita tidak bisa mempertahankan keputusan yang kita buat, kita akan kalah. Menangis dalam kesediaan untuk kalah.

Mungkin kita merasa semua sudah terjadi karena takdir, namun semua terjadi karena kita memilih untuk kalah. Kita memilih diam. Kita memilih untuk tidak mendukung tujuan kita. Kita memilih untuk mnyadari kita tidak mampu.

Manusia akan selalu merasakan pahitnya pilihan. Dan banyak yang akan jatuh dalam kekalahan karena mereka memilihnya. Jadi bagaimana kita akan bersikap? saat sebuah masalah berat muncul di hadapan kita pada esok hari.

Hanya sedikit yang menyerah dan lari terbirit - birit minta ampun dan tidak mau mencoba lagi. Lebih sedikit lagi yang mau maju dan mencoba apakah mentalnya sekuat baja. Tapi yang aneh adalah akan ada orang - orang yang tidak mau maju, tapi juga tidak mau menyerah. Sebuah tempat dimana kita akan tersesat dan terus menyalahkan orang lain dan tidak mau menginstropeksi diri. Jadi berhati - hatilah.

Sunday, October 16, 2016

Dimana Peran Pendidik?

Suatu hari di usia muda di masa - masa SMP, saya sekarang menyadari bahwa hidup memang menyenangkan, terutama hidup saya sendiri. Bagun, mandi, sekolah, pulang, main game, tidur siang, nonton bola di TV. Dan menjelang malam membuka buku matematika yang sama untuk menyelesaikan soal - soal tanpa membuka buku lain sebagai referensi. Bukannya tidak mau, hanya tidak tahu. Setelah itu pergi tidur, tanpa memperhatikan pelajaran lain, lalu bangun dan kemudian kejadian serupa terulang lagi sampai ujian sekolah berlangsung.

Di sela - sela itu, entah kenapa saya diikutkan oleh guru saya yang baik hati, beliau bernama Pak Agus. Seorang guru yang terlampau baik dan satu - satunya guru yang menginspirasi tentang nilai - nilai dan kelebihan pada manusia yang penuh kekurangan.

"Kenapa saya berani berkata sedemikian rupa?"

Tidak lain  dan hanya satu sebab, saya hanya tahu pelajaran matematika. Matematika itu terlihat sangat - sangat mudah. Saya menyadari saya tidak harus membaca berlembar - lembar buku dan mengisi soal. Saya hanya harus tahu rumus, permasalahan dan mencari jawaban yang benar. Tapi saya sebenarnya tidak benar - benar bisa dengan pelajaran matematika. 

Penyebabnya adalah karena saya selalu bertanya, bahkan pelajaran yang seharusnya belum dipelajari pun saya tanyakan pada beliau. Saya berpikir saya bisa mengatasi semuanya dengan bertanya, mengesampingkan buku dan sebagainya. Tapi semua berubah saat beliau mengadakan lomba untuk penyisihan olimpiade matematika tingkat kabupaten pada waktu itu.

Secara kebetulan di saat penyisihan, saya tahu semua hal yang ada di soal, kelihatannya terlalu mudah, meskipun ada beberapa hal yang saya tidak mengerti, maka yang hanya perlu saya lakukan hanya mencontreng salah satu dari pilihan ganda tersebut. Dan akhirnya, di akhir cerita saya jadi urutan nomor satu mungkin, atau nomor dua terbaik dari sekitar 27 siswa yang diikutkan oleh beliau.

Panggilan dari speaker menyuruh para peserta lomba untuk berkumpul di ruang perpustakaan. Kita di kumpulkan untuk persiapan. Tetapi ditinggal tanpa ada pembimbing. Jadi dimana logikanya belajar tanpa guru? mungkin mereka sibuk, tapi kami hampir tanpa persiapan matang untuk lomba.

Bisa ditebak, selanjutnya saya tidak tahu bagaimana seharusnya belajar dengan benar, dan tidak ada pelajaran yang berhubungan dengan matematika. Ketidaktahuan saya di tambah kemalasan dan ketidakseriusan saya mencari materi berbuntut panjang. 50 soal dan saya akhirnya membagi 2 soal tersebut menjadi 2, 25 untuk saya sendiri dan 25 lagi untuk partner olimpiade fase pertama saya septi. Dari 25 soal tersebut, hanya ada 2 yang saya mengerti dan lainya sudah berada diluar kapasitas saya. Berakhir juga perjalanan olimpiade saya.

Beberapa bulan kemudian, ada penyisihan di bidang MIPA (Matematika dan IPA), Sebenarnya saya tidak belajar sama sekali saat penyisihan tersebut karena saya pun tidak tahu harus belajar dari mana. Ini dilema orang malas. Tapi hal yang tidak terduga terjadi, Soal matematikanya sangat mudah dan bisa saya taklukkan tanpa harus melamun dan berpikir panjang. Lain halnya dengan soal IPA, banyak soal biologi dengan bahasa latin yang tidak saya mengerti, tapi saya merasa pernah membacanya sebelumnya. Jadi saya mengunakan intuisi untuk menjawab tanpa berfikir panjang, hanya kehati - hatian terhadap intuisi saya sebelum mencontreng soal pilihan ganda tersebut. 

Untuk fisika saya benar - benar lupa tentang soal yang saya kerjakan. Tetapi saya tahu di bab listrik saya tidak tahu apa - apa sama sekali. Lain halnya di bidang kimia, soalnya sangat mudah karena yang saya tahu hanya ada satu hitung - hitungan dalam soal kimia dan saya menguasai betul hal itu. Dan keberuntungan memihak saya, atau mungkin Tuhan hanya ingin menunjukkan bahwa orang bodoh pun bisa lolos babak penyisihan di sekolah yang di isi oleh orang - orang pintar. Peringkat kedua saya dapatkan. Saya hanya tidak percaya bahwa kenapa orang yang tidak pernah membaca dan bingung dengan berbagai pelajaran yang ada bisa lolos, mengalahkan jawara - jawara kelas. Sungguh sangat tidak masuk akal.

Seminggu untuk persiapan lomba, dan saya memulai dengan pelajaran yang tidak pernah saya baca sebelumnya, Kimia. Tiga buku dari kelas 7 sampai kelas 9 pun saya baca. Berandai - andai, saya memikirkan bahwa saya akan menyelesaikan tiga buku ini sekali baca dalam waktu 3 hari dan kemudian mengulang pelajaran pada bidang fisika dan biologi. Tapi entah kenapa akhirnya saya habiskan 6 hari untuk menyelesaikannya dengan perasaan frustasi, karena tidak tahu sama sekali dengan apa yang saya baca, hanya teori tentang hal - hal yang menurut otak saya terlampau amis untuk diingat. dan hari terakhir saya hanya membaca beberapa hal yang saya tahu, sebagai pil pemanis, pengobat rindu bagi pelajaran yang belum saya baca gara - gara Kimia. Frustasi pun melanda.

Waktu lomba berlangsung, saya akhirnya bisa lolos dari tahap pertama dengan mudah. Tapi saya merasa aneh, kenapa sebagian soalnya sepertinya mudah? Dan memang akhirnya 30% soal tidak bisa saya jawab. Dan saat fase kedua, pada saat upacara penyambutan dimulai, saya baru sadar bahwa saya ini tidak ada apa - apanya. Sebagian besar yang lolos ternyata adalah anak kelas 7 dan 8, tetapi saya adalah anak kelas 9. Sungguh memalukan bila tahu harus berkompetisi dengan adik kelas yang lebih pintar. 

Lomba pun dimulai dan materi - materi sulit mulai keluar dari sarangnya. Dibalik materi sulit yang sulit itu, saya melihat ada soal kimia yang berada diluar jangkauan saya. Materi yang ada tidak ada di dalam buku dan membuat pikiran kosong seketika dan tidak ada jalan keluar. Hari kedua, semua berakhir seperti lomba pertama saya. Berakhir tragis sekali dan akhirnya kalah.

Yang paling saya ingat dari ini adalah, seminggu sebelumnya saya berjanji pada diri saya sendiri bahwa jika saya bisa menang di lomba terakhir di masa SMP saya ini, saya akan masuk ke SMA dan belajar sekuat tenaga. Tapi semangat saja tidak cukup. Ketidaksiapan saya menjadi penghambat kerja keras dan motivasi besar saya. Rasa kantuk, frustasi dan perasaan bingung saat belajar tidak bisa dihilangkan begitu saja. Hukum sebab akibat pun berlaku, karena saya dulu terlalu enak - enakan dan tidak pernah belajar, maka saya mendapatkan ketidaktahuan dan kekalahan yang pahit. Hal yang sangat sulit diobati. Hal ini juga terulang di waktu SMK, bukan hanya lomba, saya pesimis dengan kemampuan saya sendiri karena bingung harus belajar dimana.

Di sisi lain, sekarang saya tahu bahwa saya merasa kesepian. Tidak ada orang yang berani menegur dan memberitahu saya harus berbuat apa. Mungkin karena saya terlahir di keluarga buruh yang biasa - biasa saja. Sepertinya orang tahu hanya membiarkan anaknya mengalir seperti air. Dan akhirnya, air itu jatuh di kubangan busuk dengan bangkai bangkai yang airnya tidak mengalir. Tidak menjadi super jahat seperti air selokan yang tidak dipedulian semua orang, bersama sampah. Tidak pula di jernihkan seperti air sungai untuk diminum dan digunakan untuk kepentingan lainnya.

Kehilangan jati diri, kehilangan motivasi, tidak tahu harus berbuat apa. Dan terjebak dalam kubangan yang bahkan tidak pernah kering karena terik matahari. Terjebak oleh malas, penundaan, game, dan pornografi. bagaimana hidup bisa seadil ini? Saya hanya tidak tahu bagaimana harus bersikap karena saya tidak pernah diajari hal itu. Yang saya dengar hanyalah suara menyuruh, dan memarahi. Mereka ingin saya berhasil, mereka cinta kepada saya. Tetapi mereka tidak ingin berkorban waktu dan uang untuk pelajaran tambahan atau les. 

 Kelihatannya saya lambat dalam hal mendewasakan diri, karena harus belajar sendiri. Manusia itu berbeda dan kita tidak bisa diperlakukan sama hanya karena orang yang mendidik kita melihat dirinya berhasil di waktu dulu meskipun di acuhkan orang tuanya. Saya hanya merasa autis, karena masa kecil yang saya habiskan dengan menonton TV dan tidak pernah di didik menghadapi kekalahan. Dituntut untuk mendapat nilai terbaik, tapi di acuhkan dalam pendidikan mental. 

Mungkin menurut mereka "para orang tua", memberi makan, menyekolahkan dan merawat ketika sakit sudah merupakan bentuk kasih sayang. Tapi menurut saya, hal itu hanya sebuah stereotype karena semua orang melakukannya. Karena jika tidak, Tuhanlah yang akan menghukum kita.


Saya berpikir mungkin ini juga merupakan salah guru sebagai pendidik, yang menganggap muridnya sudah bisa. Padahal seharusnya harus di arahkan secara seksama. Bukan percaya secara buta kepada muridnya. Latihan keras dengan bimbingan dan tidak ragu meluangkan waktu untuk berbagi ilmu.

"Jadi, mana hubungan dilema antara kerja keras dan rasa malas?'

Tapi saya tahu orang tua saya adalah orang tua yang penyayang, dengan cara mereka sendiri. Dan saya juga menyayangi mereka dengan cara saya sendiri. Masalah sebenarnya adalah karena ketidakmauan untuk belajar dan mengajari, memberi contoh bagaimana harus menghadapi dunia. Dan mendukung dari belakang, tidak takut untuk mengaku jika salah dan mau memperbaiki diri.

Pendidik dan pengasuh yang sudah merasa benar dalam tindakannya untuk mendidik, yang lupa. Bahwa anak memiliki karakter masing - masing dan mungkin karakternya akan hancur karena cara yang salah dalam menyikapi masalah. Berhenti menyalahkan orang yang di didik!!, kenapa anda tidak mulai menyalahkan orang yang mendidik?

Saya tahu sekarang saya harus berubah menjadi lebih baik. Membuat Hukum sebab-akibat berdampak pada saya dengan mulai berubah menjadi yang lebih baik dan akan berakibat baik pada diri saya. Belajar terus menerus dan kelak dapat menjadi orang tua yang bisa membimbing dengan benar suatu saat nanti saat jiwa dan raga sudah siap seutuhnya.

Saturday, October 15, 2016

Mimpi Tidak Pernah Tercapai?


Satu - satunya indikator yang bisa kita lihat untuk mengetahui kemajuan dari usaha - usaha kita adalah hasilnya. Ini hal yang tidak bisa disangkal siapapun, terlebih lagi jika hasil yang ingin didapatkan adalah suatu hal yang bisa diukur dengan hitungan matematika. Entah itu dengan jabatan, pangkat, uang, kontribusi dan perubahan secara fisik.

Sesaat setelah memulai sebuah Langkah perubahan, ada kalanya smangat yang menggebu itu meledak kemana - mana dan energi yang seharusnya ditumpahkan untuk berkarya malah dihabiskan untuk berceloteh kesana - kemari. Namun bukan berarti saat energi ini surut, kita malah menyerah dan kalah. Ini adalah dinding pertama yang memisahkan antara pemimpi dan pekerja.

Pemimpi itu bermimpi dan mengandai - andai, tanpa sadar dia lupa sudah berapa tahun yang dihabiskannya untuk bermimpi. Ide - ide yang keluar kadang diluar dugaan dan brilian, dan bisa jadi jika ide tersebut direalisasikan, mereka bisa menjadi THE NEXT BILL GATES. Tetapi mereka lupa untuk menunjukkan aksi yang nyata, mencoba pada kehidupan sebenarnya. Dimana benih - benih ide ini akan dinilai kegunaannya dan disaring oleh masyarakat.

Sarat dengan kegagalan, karena ide - ide yang mereka bayangkan kesuksesannya itu kemungkinan saja gagal karena ulah mereka sendiri. Ketika kita tahu bahwa ide kita gagal pada perjalanannya, banyak yang sebenarnya berbalik arah dan pulang. Dengan kepala tertunduk lesu dan tangisan lirih di hati masing - masing. Tapi saya bisa pastikan ini, bahwa mereka akan benar - benar menyesal di kemudian hari karena keputusasaan mereka. Karena akan ada orang yang datang dengan ide yang sama dan berhasil setelah kegagalan bertubi - tubi. 


Jangan pernah berpikir bahwa ide itu datang karena ilham dari sesuatu yang awalnya tidak ada. Ide - ide itu datang dari proses berpikir kita masing - masing, dan kemudian kita tidak merasa puas dngan hal yang ada lalu mencoba menambahkan ide - ide sederhana dan akhirnya lahirlah ide milik kita sendiri.

Contoh sederhananya adalah ayam goreng. Kita bisa lihat dari KFC, Mc Donald, CFC dan layanan serupa. Mungkin juga penjual ayam goreng di warung, restoran atau bahkan di trotoar jalanan yang setiap hari kita lewati. Mereka menjual barang yang sama, yaitu AYAM yang di GORENG. Mereka sama - sama daging dan ayam, sedangkan cara pengolahannya juga hampir sama. Jika kita mengesampingkan tempat dimana makanan tersebut di goreng, bisa dilihat yang diperlukan hanya API dan MINYAK GORENG. Tidak ada bedanya antara ayam yang satu dengan yang lainnya selain hal umum yang kita tahu bahwa perbedaan yang pasti kita perhatikan adalah RASA.

Mencoba berbagai bumbu, menemukan rasa baru, dan membuat topping. Ini yang saya maksudkan sebagai ide. Hal ini juga berlaku untuk bidang - bidang yang lain. Jadi,

"STOP THINKING ABOUT BRILIANT IDEA, THINK ABOUT CHANGE TO BE DIFFERENT"

 Jadi berhentilah berpikir tentang ide - ide besar, dunia sudah sangat modern dan tidak mungkin anda menemukan sebuah ide yang tidak pernah dipikirkan orang lain, karena tempat dimana kita berdiri dan hidup sama dengan yang lainnya.

Ketika menemukan sebuah ide, maka segeralah bertindak, dan membuat perbedaan. Jika kegagalan muncul, bangkit dan coba lagi dengan mengeevaluasi tindakan sebelumnya. Sangat mudah dilakukan. Tapi justru hal inilah yang banyak dilupakan.

Manusia memang tidak ada yang sama, kaya, miskin, susah ataupun senang. Mungkin kita akan iri dengan pencapaian orang lain yang berhasil. Melihat dan menyesali diri tentang keadaan diri sendiri bukan hal baik yang patut dilakukan. Karena memang kita lahir pada kehidupan yang strata sosialnya berbeda.

Kita mungkin berpikir tentang bagaimana mereka bisa sukses, bagaimana mereka bisa hidup dengan enaknya menikmati segala hal tanpa harus bekerja karena kemudahan dari orang tuanya. Mendapat pekerjaan tanpa harus bersusah payah karena koneksi - koneksi dari orang tuanya. Kita mencoba berubah, melamar pekerjaan kesana - kemari, memikirkan ide untuk berwirausaha, atau mengembangkan HardSkill, tapi kita lupa untuk bertindak.

Terima saja bahwa kita tidak bisa memilih bagaimana cara kita dilahirkan dan dibesarkan. Tapi saat kedewasaan dalam berpikir muncul dan kita mulai bertindak, disitulah perubahan dimulai. Ingatlah perubahan itu dilakukan dengan sebuah tindakan, bukan dengan telepati pikiran. Maka sekeras apapun anda berpikir, tanpa tindakan hal itu hanya bernilai nol semata.

Sedikit demi sedikit berubah, dan mengevaluasi diri. Pada awalnya memang tidak akan kelihatan hasilnya, apalagi jika jika anda tidak memiliki Trik Jitu Untuk Menjadi Lebih Baik di Segala Bidang. Tapi saya menjadi lebih positif setelah mengubah mindset saya mnjadi lebih sederhana bahwa kita masih punya jalan untuk menjadi yang lebih baik di luar sana.

Alasan saya mulai menulis di blog ini adalah karena saya ingin berbagi dan ingin bekerja di area ini. Blog, menulis, berbagi, membantu orang lain yang seperti saya dan juga mendapat penghidupan yang lebih baik seperti mimpi umum semua orang. Jadi saya mulai mencoba.

 Sebenarnya saya tidak tahu apakah saya akan berhasil di bidang ini, masa depan penuh dengan misteri dan rintangan - rintangan sepele selalu saja muncul dan berhasil membuat saya "untuk tidak bertindak". I Hate It, dan kerap kali ada saja alasan tidak masuk akal yang mencoba memecah konsentrasi saya.

Mencoba menyalahkan keadaan adalah hal percuma. Keadaan di sekitar kita akan selalu tidak seperti yang kita inginkan, karena bukan hanya kita yang hidup di dunia ini. Keluarga, tetangga, teman, hape, internet, radio, televisi, rasa mulas, demam, kantuk, sakit pinggang, dan bosan, semua akan berusaha menganggu anda. Dan hal terakhir yang saya lakukan setelah semuanya adalah memang tidak ada jalan lain selain terus maju kedepan. Karena jika saya berhenti disini, saya akan menyesal karena berhenti untuk mencoba.

Monday, October 10, 2016

Jangan Mimpi Punya Blog Seperti Hipwee, Jika Kamu Tidak Patuh Prinsip Ini

Sekiranya bila gua harus tahu bagaimana wekend yang buruk itu, mungkin hari ini adalah hari yang paling buruk. Penyebabnya, gua habisin waktu gua sebanyak 25 episode anime "Haikyuu!!" plus lsekitar 23 episode anime "Yowamushi Pedal Go!! " dalam keadaan rumah masih di dandanin oleh bokap dan hujan terus menerus yang hampir saja ngebuat rumah bener - bener dalam keadaan banjir. Dan selalu saja menunda - nunda untuk melakukan sesuatu yang bagus dan berguna untuk membuat masa depan jadi lebih baik jadi lebih susah gara - gara hal ini.

Bukan hanya masalah itu, entah menurut kalian gimana, tapi menurutku memang hal - hal di Setelah itu banyak sekali rintangan buat mulai nulis lagi. Dari kata - kata "nanti ah, belum mandi." samapi "nanti saja, sekarang belum makan." Entahlah, tiba - tiba takut aja buat nulis lagi. Agaknya juga sedikit bingung mau dibawa kemana blog ini. Setelah gak karuan browsing dan nonton Youtube, melihat pewdiepie dan youtuber - youtuber yang lain yang bisa mendapat penonton sampai jutaan banyaknya, dan melihat blog - blog terkenal seperti Hipwee dan blog - blog lain yang sudah terkenal, sepertinya juga akan sulit jika harus berkompetisi dengan mereka. Tapi topik bahasan kali ini bakalan gua fokusin tentang kecemburuan gua terhadap website dengan nama Hipwee.

ScreenShot Website Hipwee dan jumlah halaman artikelnya saat ini
Bayangkan saja, web sekelas Hipwee yang barusan saya lihat pada jam 23.30 wib, 10 Oktober 2016 jumlah artikel yang ter-publish di website tersebut ada 820 halaman. Pada Halaman pertama gua hitung artikel yang tampil ada 10 judul dan jika kita asumsikan pada halaman terakhir Hipwee di halaman 820, jumlah judulnya juga 10 judul maka akan didapat hampir 8.200 judul artikel yang telah terdaftar dan semuanya unik.

Mungkinkah gua menyalip atau paling enggak menyamai produktifitas, jumlah dan kecepataan mereka dalam membuat tulisan seperti mereka? NGGAK MUNGKIN dan kayaknya TIDAK AKAN PERNAH. Mengapa? Setelah gua cek sendiri, pada tanggal 17 April 2014 ada 3 penulis yang aktif menulis sebanyak total 27 judul artikel yang berbeda mulai dari artikel terakhir tentang "25 Poster 'Failed' Caleg" berurutan terus menerus sampai pada tulisan yang berjudul "18 Cara Untuk Terlihat Pintar". Total artikel yang di buat pada hari itu adalah sebanyak 27 artikel oleh 3 penulis bernama Aulia Kushardini, Nendra Rengganis, dan Maya Kusuma.

 Penulis pertama Hipwee
Terduga bertanggung jawab Penulis Hipwee tanggal 17 April 2014
Bayangin men, 3 orang nulis 27 judul artikel dalam waktu sehari, gua aja nulis sehari sekali saja udah untung - untungan. Karena gua tadi tidak terlalu memperhatikan penulis mana yang menulis paling banyak, untuk mempersingkat kita umpamain saja bahwa setiap 1 orang ini rata - rata menulis 9 judul artikel pada hari itu.

Mau apa sih mereka? ngajak berantem? nulis blog kok beraninya keroyokan, gimana mau kayak mereka coba? itu hal mungkin bisa dibilang sangat tidak mungkin jika kita "hanya" melihat dari jumlah artikel yang telah mereka terbitkan.

Dan bayangkan saja sekarang berapa jumlah penulis yang aktif di Hipwee, mungkin sudah ratusan atau bahkan ribuan, Kalau saja ada 10 penulis seperti ini yang menulis di Hipwee, maka tidak mungkin blogger kacangan dan paruh waktu karena hobi semata bisa menyamai jumlahnya. Tapi bagaimana jika kita bicara soal fokus dan tema pada blog?

Kita fokus pada tema - tema yang bener - bener kita kuasai, fokus dengan apa yang telah ada pada diri kita. Passion kita dan hal - hal yang lebih detail. Jika kita lihat Hipwee, website tersebut juga punya batasan pada konten - kontennya. Hipwee fokus ke masalah anak muda dan info unik, kegalauan mereka. Mungkin tidak terlalu detail dan khusus, tetapi lebih ke arah masalah yang ringan - ringan dan akan selalu dapat jawaban dengan cepat.

 Contoh nya saat gua pengen tahu apakah gua bisa punya kesempatan sukses meskipun masa muda gua berantakan, maka gua mungkin akan menemukan artikel dengan judul yang akan menjawab pertanyaan gua seperti,

Takluk Lantaran Ujian Berat? 5 Sosok Ini Justru Buktikan Itu Pertanda Suksesmu di Depan Makin Hebat!
Dengan isinya adalah tentang orang - orang yang telah gagal dan di cemooh akan tindakan dan aksi yang mereka lakukan dan masa lalu kelam mereka. Tapi mereka bangkit dan sukses dan membuktikan kerja keras mereka. Tapi memang format mereka agak formal mskipun enggak baku - baku amat.
 
Kecenderungan mereka bisa Disinilah Blogger - blogger lokal dan startUp blogger serta para pemula bisa bermain. Anggap saja seperti sedang mengasah dan menempah sebuah pedang. Jika kalian para pandai besi (dalam hal ini blogger pribadi) mengikuti sebuah pabrik atau industri untuk memproduksi banyak pedang dengan kualitas yang mumpuni dan terstandarisasi, maka tidak mungkin kita dapat menyamai jumlah dan kualitas produk pada saat yang bersamaan, disitulah Hipwee bermain.

Lain halnya jika kita semua fokus pada satu masalah saja dan berusaha menempanya, memberi sentuhan khusus, ukiran - ukiran yang detail. Maka orang lain mungkin akan membeli pedang yang kita tempa ini(konten blog kita) dengan harga yang tinggi melebihi harga pabrikan dan idak ragu untuk datang kembali tanpa harus diminta.

Permasalahan yang akan kita sering hadapi adalah bagaimana cara untuk membuat konten yang relevn dengan judul - judul sebelumnya. Dan untuk blog - blog pribadi, gua saranin ditambahin ornamen dan ukiran yang pribadi, khusus dan mudah dikenal. Ini jadi nilai tambah bagi kita juga, mengingat mungkin kalau kalian menulis dengan bahasa yang baku dan kaku, akan sangat mudah untuk di copy oleh seseorang yang pengen mencuri artikel kalian. Sentuhan pribadi ini jadi bener - bener relevan buat kita loh, mengingat tidak mungkin mereka mencuri konten kita mentah - mentah karena merasa aneh dengan cara kita menyampaikan materi dan mungkin bertolak belakang dengan blog mereka sendiri.

Lain halnya dengan Hipwee, dengan mudah konten - kontennya bisa diambil, di tembel dan ditambah paragraf baru, dan mengganti penggalan awal setiap paragraf, sangat rawan. Sekedar mau mengingatkan saja, mungkin Hipwee memulai dengan penulis - penulis yang sudah berpengalaman di bidangnya, tidak seperti kita yang masih kacangan dan jones. Hipwee sudah main - main dengan artikel yang berbauh agak aneh, hiburan dan anak mudah, bahkan motivasi dan paling sering mengenai pacaran, pernikahan dan kegalauan di antara keduanya. Kadang hipwee juga main - main dengan kenangan anak - anak tahun 90 an. Mungkin kedepannya, judul - judul yang akan ditampilkannya bisa ke masalah - masalah yang memang dekat dengan itu mengingat banyaknya penulis kreatif disana. Bahkan sudah dibuka untuk umum. TInggal daftar dengan facebook langsung bisa masuk. Jika kalian mau, bisa saja menulis di tempat tersebut. Rasanya tidak mungkin kita bisa menyamai Hipwee.

Tapi kita masih memiliki hal tersebut, ornamen - ornamen khusus, cara pandang kita sendiri, gaya bahasa kita sendiri, dan kualitas artikel kita sendiri. Agaknya memang sulit kalau kita harus melihat ke Hipwee bahwa kita harus menulis sebanyak itu. Tapi bila kita coba lihat dan hitung, sebenarnya jumlah tulisan yang mereka buat tidak banyak - banyak amat.

 Ayo coba kita hitung, jika di hitung 2 tahun penuh sampai bulan Oktober 2016 , dan gua gak ambil pusing masukin angka kira - kira 365 hari x 2,5 tahun ( perhitungan kasar aja), hasilnya adalah 912.5 hari. lalu kita bagi 8200 judul artikel tadi dengan angka 913(dibulatkan), maka didapatkan angka sekitar 8.981 atau sekitar 9 artikel per hari.

Dan ternyata tidak terlalu banyak ya artikel yang ditulis dalam sehari. Berarti tidak sulit untuk bisa menyamai Hipwee jika kita konsisten menulis 10 artikel per hari selama beberapa tahun ke depan yang mana menurut gua sendiri sudah susah setengah mati. Meskipun jadi sangat mungkin bagi kita untuk bisa melakukannya jika mau mengorbankan waktu dan berusaha dari kemampuan
yang ada.

Di situlah kita bermain, di tempat dimana memfokuskan blog kita akan jadi daya tarik sendiri bagi pengunjung yang ingin tahu lebih jauh dan lebih detail. Contohnya saja blog PanduanIM.com yang memfokuskan pada SEO, BLOGGING dan COPYWRITING. alhasil, para pengikut mbah Google yang mempunyai minat tentang konten tersebut, akan selalu tertarik untuk kembali karena ulasannya yang sangat detail dan pada dasarnya tidak perlu untuk susah - susah googling lagi.

Lain halnya jika blog membahas semua hal yang di dapatkannya dari internet, biasanya lama - kelamaan penulis blog seperti ini akan bosan dengan sendirinya dan akhirnya meninggalkan blognya yang sudah semrawut tanpa update terbaru lagi. Pengunjung juga akan berpikiran bahwa blog ini tidak relevan sebagai referensi karena artikelnya kayak campuran rawon, soto, gado - gado yag dijadiin satu mangkuk, dan pengunjung tidak akan kembali untuk kedua kalinya selain dari orang - orang yang tidak sengaja menemukan blog dari google. Alhasil blog tidak akan mempunyai pembaca tetap dan fans.

Sangat disayangkan loh, karena sebenarnya dari dunia blogging kita bia meraup keuntungan yang banyak bila bisa mengelolahnya dengan cerdas. Gua belum sampai ke situ sih, tapi gua berusaha saja. Ikhtiar dan tawakkal. Dan khususnya menambah sentilan - sentilan khusus di blog ini seperti tulisan berlabel MyLog ini.

Untuk terakhir kalinya gua katakan lagi, fokuskan blog kalian dan perdalam materi yang kalian tulis. Perlahan tapi pasti kita akan mengejar Hipwee, tapi bukan sebagai peniru, tapi menjadi orang yang maju dan sedikit berintelek dari monyet yang memfokuskan kekuatan masing - masing. Salam Blogger Sejati :D
 

Saturday, October 8, 2016

2 Trik Jitu Memperbaiki Segala Pekerjaan

Sesaat sebelum terpikir untuk menulis ini, saya sengaja membaca blog saya sendiri. Alasannya sederhana saja, karena blog ini memang sebenarnya ditujukan untuk saya sendiri yang biasanya kehilangan arah. Membaca segala hal yang pernah saya pikirkan di kala saya berada di kondisi semangat bertujuan untuk memupuk semangat saya kembali yang sering turun.

Sebagai pengingat bagi diri saya sendiri bahwa jika saya menulis di blog, cepat atau lambat seseorang pasti membaca tulisan saya ini meskipun saya sudah tidak aktif menulis topik seperti ini lagi maupun jika nyawa saya sudah dicabut oleh Sang Maha Kuasa kelak. Dan tidak lupa adalah saya tidak harus repot - repot menceramahi, memberi masukan dan mengomel pada orang - orang di sekitar saya lagi tentang semangat perubahan. Karena mereka yang mempunyai keinginan untuk berubah pasti akan mencari blog ini dengan sendirinya.

Kembali ke topik utama, saat saya membaca kembali membaca artikel - artikel yang pernah saya tulis, saya mulai menyadari bahwa memang pertama, kita harus berani mencoba dan pada saat mecoba itulah kita melakukan kesalahan. Biasanya hal inilah yang membuat kita drop dan bahkan banyak dari kita merasakan bahwa terlalu banyak hal yang harus ditangani sehingga kadang kita merasa sesak dengan semua pekerjaan yang ada. Waktu seakan memburu kita dan mencoba mengakhiri hidup kita dan menjadi awal keputusasaan kita.

Jadi dalam kegiatan yang sangat banyak ini, saya menyadari ada hal yang bisa lakukan agar kita tidak terjebak dalam kebingungan tentang hal - hal mana yang harus dilakukan terlebih dahulu,

1.Pecah Kegiatan - Kegiatan Kita Menjadi Tujuan Yang Lebih Kecil Lagi Dan Bisa Diselesaikan Saat Itu Juga


Sama halnya dengan bermimpi yang besar, kadang kita tahu bahwa semua pencapaian kita di masa depan terasa sulit. Sulit yang kita alami adalah karena ketidakmampuan kita mengidentifikasi masalah sebenarnya, tujuan pokok dan langkah demi langkah yang harus dilakukan untuk penyelesaian masalah.

Jadi, ketika saya bingung harus memprioritaskan antara belajar coding dan belajar menulis, serta membaca referensi - referensi yang telah saya bookmark, belajar bahasa asing maupun mengedit blog saya, saya menyadari bahwa saya tidak memilah - milah pekerjaan saya dengan benar. Mulai dari mengalokasikan waktu yang tepat, menjadwalkan kegiatan dengan benar, melihat kemampuan diri sendiri dalam menyerap informasi dan pelajaran sampai memfokuskan diri pada kegiatan yang sangat spesifik untuk membuat progress track bagi diri saya sendiri.

Saat saya mengunjungi teman karib saya untuk bersama - sama berangkat ke kondangan teman SMK saya, saya banyak cerita panjang lebar tentang mimpi - mimpi saya padanya. Dan dia memberi masukan kepada saya "kenapa kamu tidak menggunakan Milestone untuk melihat pencapaianmu dengan seksama ?", saya tidak begitu ingat sebenarnya yang dia katakan, hanya saja yang saya ingat adalah hal tentang Milestone dan Progress Track saja. Intinya saat saya menulis ini saya baru sadar sudah kelupaan untuk mengecek hal ini. tapi pada akhirnya berkat tulisan saya ini, saya menjadi ingat dan berusaha menyimpan ini sebagai tulisan bila sewaktu - waktu saya kelupaan lagi.

Milestones are tools used in project management to mark specific points along a project timeline. These points may signal anchors such as a project start and end date, a need for external review or input and budget checks, among others. In many instances, milestones do not impact project duration. Instead, they focus on major progress points that must be reached to achieve success. (wikipedia.org)

Milestones: Significant success points, several of which may occur within a phase – e.g. in a pilot phase of a VLE project, enrolment; first access; first assessments; first interactive session; first use of multimedia etc.( www.pmhut.com)

Sebenarnya dari pengertian diatas, saya tidak terlalu mengerti meskipun setelah mencoba mencari di google. Tapi setidaknya ada hal yang dapat saya pahami secara umum (tepat pada tulisan saya tebalkan secara sengaja pada kalimat di atas) tentang success point dan mark specific poin along project timeline. 

Dua hal di atas mengindikasikan bahwa Milestones di gunakan agar kita mencoba untuk membuat target - target kita sendiri dan membuat batas waktu untuk setiap hal yang harus kita lakukan. Menandai setiap hal yang telah berhasil kita lakukan dan secara sadar memantau produktifitas diri kita setiap hari, setiap minggu bahkan setiap bulan.

Mungkin karena saya hanya seorang amatir sehingga saya tidak tahu menahu tentang sistem ini dan mungkin juga sistem yang teman saya gunakan jauh lebih kompleks mengingat dia adalah seorang developer web dan mobile phone yang secara simultan mengerjakan beberapa proyek secara bersamaan.

Sebenarnya Milestone yang saya tahu dan saya mengerti hanyalah sebuah checklist sederhana dengan penambahan batas waktu yang ketat untuk melihat sampai dimana kita, dan menilai apakah yang kita lakukan saat ini benar - benar efektif atau hanya kecepatan belajar kita tidak memenuhi standar diri kita sendiri.

Untuk lebih lanjut, saya akan mempelajari dan mencoba membuat Milestone milik saya sendiri karena jika waktu yang saya punya benar - benar terbatas, maka memang tidak ada jalan lain selain mencoba untuk melakukan hal yang baru untuk kemudahan memanajemen kepentingan - kepentingan yang akan hadir di masa depan.

2.Selesaikan, Perbaiki, dan Ulangi Sampai Benar - Benar Mengerti


Dalam banyak kesempatan kita sering mencoba hal baru, namun pada akhirnya selalu berakhir dengan kegagalan yang telak. Sangat sulit untuk mempercayai bahwa kita dapat melakukan hal tersebut untuk kedua atau ketiga kalinya tanpa oesimistis dan membayangkan kekalahan bukan?

Tidak salah jika hanya sedikit orang yang dapat memiliki kesuksesan sejati yang diinginkannya. Karena bayang - bayang kekalahan tersebut pasti akan terus mencuat dan menghadirkan rasa takut yang berlebih muncul dan mengakar pada diri kita. Mulai dari fobia, mimpi buruk dan hal negatif lainnya.

Rasa bersalah karena kegagalan jangan selalu dijadikan teman hidup, apalagi sampai seumur hidup. Memang bagi orang - orang yang selalu dihantui kegagalan, kegagalan berikutnya akan selalu menanti. Sebab musababnya bisa jadi karena kita tidak pernah belajar dari kesalahan.\

Pernahkah kita terpikir setelah sebuah kegagalan datang, apakah kita akan mencoba lagi? jawabannya "Ya" untuk yang masih positif thinking. Tapi biasanya saat kita memulai kita mungkin lupa untuk melihat lagi dan mencatat kesalahan yang dulu dan berakhir melakukan kesalahan yang sama. Itu akan selalu terjadi, pada orang - orang yang hanya bersandar pada semangat positif thinking-nya tetapi lupa bahwa dia harus melakukan perubahan untuk mencapai perbedaan.

Tidak perlu jauh - jauh, saya sendiri adalah salah seorang yang cuma terpaku pada semangat positif tersebut selama beberapa tahun ini, tapi kemudian saya menyadari bahwa effort yang saya keluarkan mungkin kurang dan saya terus melakukan kesalahan yang sama berulang -ulang.

"I hate it, i hate it but i want it!!"

Selalu itu yang terbayang, saat saya berusaha melupakan dan menyingkirkan kebiasaan buruk itu, tapi kemudian saya berakhir melakukan hal yang sama. Dan baru saya sadari semangat itu tidak cukup karena kita butuh otak untuk berpikir, kita butuh pengorbanan untuk berubah dan itu tidak akan pernah terelakkan.

Di saat iniah, saat kita mulai mengetahui kesalahan kita, kita lihat dengan seksama,lalu kita melakukan perubahan, kemudian mengulangnya kembali sampai kita berhasil. Itulah penghargaan tertinggi dari sebuah perjuangan. Contoh yang bisa kalian lihat ada pada Thomas Alva Eddison, saya kutip dari nationalgeographic.co.id, 

"Setelah 9.955 kali berhasil menemukan lampu yang gagal menyala, Edison akhirnya berhasil menemukan lampu yang menyala"

"Bisa kalian bayangkan berapa waktu yang  dibutuhkan Tuan Edison untuk membuat bola lampu?", setidaknya tidak mungkin kurang dari satu tahun, saya belum mencari info riwayat tentang Tuan Edison, tapi yang lebih penting untuk saat ini adalah

 "akankah kalian mencoba sebanyak 9.955 kali sebelum kalian menyerah?"

"Jika kalian benar - benar tetap pada jalur ingin menggapai mimpi, akankah kalian melakukan sebanyak yang Tuan Edison lakukan?"

Boleh kalian tafsirkan seperti ini, mungkin saya akan berhenti untuk menulis jika saya tidak bisa terkenal setelah 9.955 kali saya memposting artikel di blog ini. Tapi jalan masih jauh dan bahkan saya belum mencapai 1% dari jumlah tersebut. Dengan arikel ini yang saya akan posting hari ini pada hari minggu, 9 Oktober 2016, saya baru memposting 16 artikel.

"Mungkinkah saya menulis sebanyak 9.955 kali?"

Maka waktu yang akan menjawab, dan saat ini saya hanya bisa untuk berusaha melakukan yang saya bisa, sambil terus berpikir untuk mencari jalan yang lebih baik sebanyak 9.955 kali lagi dan tentu saja dengan menggunakan otak yang saya punya, bukan cuma membabi-buta melakukan hal yang sama tanpa ada perubahan yang lebih baik. benar kan?

Saturday, October 1, 2016

Bermacam-Macam Rintangan Mengubah Kebiasaaan Buruk

Bicara Soal pengen Menjadi lebih Baik, maka dari anak kecil, orang yang pacaran, anak sekolahan, yang baru lulus dan sudah dapat ijazah, yang ingin pindah kerja, yang ingin menikah, yang ingin punya banyak anak, maupun yang ingin menjadi religius pasti akan mengatakannya. Tidak peduli asal anda dan dari mana anda berasal, maka menjadi lebih baik dari posisi kita yang sekarang akan selalu menjadi tujuan semua orang yang ingin berubah.

Tapi perlu anda ketahui bahwa mengubah kebiasaan buruk tidak bisa dilakukan secara mendadak seperti di cerita khayalan 1001 malam tentang aladin dan jin yang bisa mengabulkan permintaan apapun yang diajukan oleh seseorang yang memegang lampu miliknya.


Coba kita lihat diri kita baik - baik, apa kita dapat dengan mudah mengubah kebiasaan kita saat ini juga? mungkin dari orang yang suka melantur dan menghabiskan waktu di depan handphone dan main social media menjadi orang yang suka menabung, pekerja keras dan belajar untuk berbisnis atau menempa keahlian  keahlian yang kita miliki. Tentu tidak ada dari kita yang akan sanggup untuk melakukannya saat ini juga, dan meskipun anda sanggup, setelah beberapa hari anda akan merasakan penurunan semangat, mungkin karena hal - hal yang sebenarnya sudah kita duga sebelumnya. Sangat disayangkan jika kewaspadaan kita menurun dan lupa untuk mengingatkan diri kita sendiri bahwa kita tahu rintangan - rintangan ini akan datang, karena kita terlalu bersedih dan ingin menyerah.


Untuk itu, saya ingin beberkan beberapa hal yang akan anda hadapi saat anda ingin memulai perubahan dan mengubah kebiasaan buruk yang anda miliki, banyak sekali rintangan yang akan anda hadapi, karena itulah saya fokuskan list saya kali ini pada kesulitan saat anda memulai mengubah kebiasaan buruk menjadi kebiasaan baik .

 

1.Mulai Bicara Soal Keinginan Untuk Berhenti, tapi Omong Doang

Melantur biasanya menjadi sebuah kebiasaan yang akan dilakukan oleh orang - orang yang sangat ingin berubah tetapi perilaku yang dia cerminkan sebenarnya tidak pernah sedikitpun mendekati apa yang ingin dia laksanakan alias omdo.

Tapi jangan salahkan para omdo, karena sebenarnya mereka masih lebih baik dari mereka yang tidak pernah punya pikiran untuk melakukan perubahan. Para omdo ini adalah pemikir yang sangat keras, mereka giat untuk berfikir dan mencari solusi akan semua permasalahan mereka. Mereka adalah para jenius dan sebenarnya mereka lebih tahu dari anda yang tidak pernah terjebak oleh kebiasaan buruk.


Para omdo tahu dan selalu kepo, mencari semua jenis solusi yang bisa mereka temukan dan berusaha mencari solusi paling mudah dengan jalan paling pendek alias jalan pintas. Sayangnya memang tidak pernah ada jalan pintas dan kemudahan bagi sebuah perubahan. Inilah kesalahan mereka.

Perubahan membutuhkan kerja keras dan selalu aja akan menimbulkan kegelisahan dan perasaan yang ganjil bagi mereka yang "belum" melakukan kebiasaan buruk mereka. Sebuah contoh yang bisa kita ketahui adalah para pecandu rokok. Mereka yang kecanduan rokok sebenarnya akan mengalami masa - masa sulit saat berusaha dan ingin lepas dari jeratan tembakau itu sendiri.


dilansir dari, Kompas Health pada sesi tanya jawab, ada seseorang yang bernama Laksono dari garut yang bertanya - tanya kenapa setelah berhenti merokok, tubuhnya bukannya merasa sehat, tetapi merasa aneh. Gejala seperti berdebar dan susah tidur, mual dan depresi juga menghantuinya selama lebih dari 1 bulan berhenti merokok.


Jadi sebenarnya, menghentikan kebiasaan lama, dan mengubahnya menjadi kebiasaan baru bukan merupakan hal yang mudah untuk dilakukan. Tercermin dari Laksono yang sudah berhenti merokok selama satu bulan dan merasakan hal - hal yang tidak mengenakan. Tidak ada jalan pintas dan tidak ada kemenangan yang instan, sebab itu mempersiapkan hati secara seksama jadi hal yang harus di prioritaskan agar fokus kita tidak hilang di tengah jalan.


Maka dari itu sebagai orang yang omdo alias omong doang, hendaknya mempersiapkan diri dengan baik. Anda sebenarnya sudah tahu rintangan yang akan anda hadapi, sayangnya persiapan yang dilakukan belumlah cukup matang dan tidak disadari dengan hati yang lapang, dan hal itu yang menyebabkan anda kehilangan tujuan di tengah jalan dan mungkin lupa bahwa kita sedang mengerjakan sebuah misi yang penting dan akan mengubah kehidupan kita selama - lamanya.

 

2.Semangatnya "Anget - Anget Tai Ayam"

Yang lucu dari semangat julukan"Anget - Anget Tai Ayam" adalah memang sepertinya julukan ini hanya diberikan untuk orang - orang yang cuma semangat pada awal - awalnya saja dan sisanya sudah terlihat dengan jelas, malas menghampiri, menunda - nunda untuk memulai dan akhirnya lupa tentang komitmen yang sedang di jalankan.

Membentuk kebiasaan tidak bisa dilakukan dengan mudah, dan untuk membentuk kebiasaan yang solid dibutuhkan komitmen dan semangat juang yang tinggi. Tidak serta merta setelah kita melakukan suatu hal yang berbeda dan bijaksana hari ini, maka kita tidak perlu memikirkannya esok harinya dan hal itu akan terjadi secara otomatis seperti mesin yang sudah diprogramkan sebelumnya.


Dari huffingtonpost.com saya mengetahui bahwa kebiasaan bisa dibentuk setelah kita 21 hari melakukan hal yang sama. Dr. Maxwell Maltz yang merupakan dokter bedah plastik pada tahun 1950-an mulai memperhatikan dan menemukan bahwa dibutuhkan 21 hari oleh pasiennya untuk membiasakan diri melihat wajahnya sendiri. Hal yang sama juga terjadi pada pasien yang mengalami operasi amputasi pada tangan dan pada kaki.

Akhirnya Dr. Maltz mencoba teori yang didapatkannya dan mendapati dirinya juga membutuhkan 21 hari untuk membentuk sebuah kebiasaan baru dan akhirnya pada tahun 1960-an beliau menerbitkan sebuah buku berjudul Psycho-Cybernetics yang akhirnya menjadi hits dan terjual lebih dari 30 juta kopi.


Jadi, semangat "Anget - Anget Tai Ayam" hanya terjadi pada mereka yang tidak siap secara mental untuk melakukan perubahan. Dan pada akhirnya ketidaksiapan mental dalam perubahan tersebut akan menajadi bumerang dan menjatuhkan kita dari belakang saat kita tidak menyadarinya. Biasanya dimulai dari rasa malas untuk melakukannya dan kemudian menundanya untuk beberapa hari dan akhirnya merasa tidak punya waktu yang tidak bisa disisihkan karena terlalu sibuk dengan kehidupan yang dijalaninya.

 

3.Selalu Merasa Tidak Punya Waktu untuk disisihkan

Menyambung dari daftar kedua tentang semangat "Anget - Anget Tai Ayam", sebenarnya merasa tidak punya waktu dan terlalu sibuk dengan kegiatan sehari - hari menjadi dinding penghambat terbesar yang pernah ada. Karena kata - kata ini awalnya berasal dari hati yang tidak mampu menanggung besarnya cobaan yang akan datang saat kita berusaha membentuk kebiasaan baru. Rasa gelisah, bingung dan frustasi menjadi penyebab utama.

Bukan hanya dari diri kita, orang - orang di sekitar kita "biasanya" akan mengatakan hal serupa bila kita bertanya tentang mimpi - mimpi mereka. Ketika kita bertanya tentang mimpi mereka, biasanya mereka akan menjawab dengan nada serupa, "nanti bila ada waktu", atau "nanti saja bila ada uang".


Nanti dan nanti, esok hari mereka akan mengatakan hal yang sama. Besoknya lagi juga akan mengatakan hal yang sama, dan mungkin seminggu kemudian, sebulan kemudian atau bahkan setahun kemudian. Ini adalah sebuah kata yang berbahaya, karena pada dasarnya kita sedang melakukan penundaan. Dan bila kita melakukan hal ini terus - menerus, bukan tidak mungkin perkataan "NANTI"  dan MENUNDA - NUNDA" akan menjadi sebuah kebiasaan baru yang akan sulit dihilangkan. Artikel - artikel saya yang lain akan membahas hal ini lebih jauh, karena banyak sekali referensi yang sangat mendukung dan sumber - sumber yang berkualitas bahkan ada riset yang mendalam berkenaan dengan masalah penundaan ini sendiri.

Satu hal yang harus dimengerti sekarang adalah di saat anda memulai menunda, entah itu selama satu jam, dua jam, atau menunda pekerjaan sehari kemudian entah mungkin sebulan kemudian. Sebenarnya saat hari dimana seharusnya penundaan tersebut berakhir, anda akan memulai menunda lagi. Kenapa? karena anda merasa takut untuk memulai dan merasakan kekecewaan karena kegagalan dan ketakutan yang tidak akan pernah berakhir sebelum anda melakukan "benar - benar" melakukan hal dengan benar.


Jadi jangan mencoba menyalahkan siapapun karena penundaan yng anda lakukan. Anda tahu apa yang anda lakukan dengan pilihan - pilihan yang anda buat hanya membuat situasi memburuk setiap kali anda mengatakan kata "NANTI SAJA".

 

4. Frustasi dan Bingung Ingin mulai Dari Mana

Akhir cerita dari penundaan, akhirnya andapun memulai langkah pertama. Berhenti untuk berpikir dan mencoba. Alasannya klasik, berubah karena kepepet karena ditegur bos dan mendapat surat peringatan agar anda tidak mengulangi kesalahan yang sama. Anda cukup beruntung jika ditegur dan malu lalu akhirnya terpaksa berubah demi kebaikan diri sendiri agar tidak ditegur dan dipecat.
Tapi alasan klasik ini tidak berlaku bagi mereka yang ingin berubah agar berhasil dan bermimpi menjadi sukses. Tidak ada orang yang akan memarahi anda, tidak ada orang yang akan melihat progres anda menuju kesuksesan. Anda ingin berbuat tapi tidak tahu harus dari mana harus memulai karena sederhana saja, anda tidak memiliki atasan yang akan mengomel pada anda. dan bahkan anda mungkin tidak memiliki target yang jelas harus bagaimana kedepannya karena lupa melihat bagaimana hasil akhit yang anda inginkan.

Keinginan untuk memulai perubahan tidak bisa diraih hanya dengan kalimat "ingin berubah". Definisinya harus jelas, terarah dan terukur. Tanpa 3 nilai yang ditanamkan tersebut, mimpi anda hanya akan menjadi imajinasi saja, tidak lebih dari itu.


Jika anda tidak tahu harus memulai darimana, tidak ada salahnya untuk bertanya, mengumpulkan data dan riset. Meraih kesuksesan memang tidak semudah membalikkan tangan, tapi tidak sesulit menghancurkan gunung juga. Kita hidup di abad milenium dimana internet berasal. Bertanya pada Google adalah hal termudah yang bisa dilakukan atau bahkan bertanya pada teman - teman terdekat anda. Intinya Rintangan yang satu ini sangat mudah untuk ditanggulangi jika anda tahu dimana sumber ilmu yang tepat untuk semua pertanyaan yang mungkin jawabannya benar - benar di luar batas pemikiran anda dan bisa lebih dari itu.

 

5.Berhenti dan Frustasi karena Merasa Sudah Berusaha Maksimal

Sesaat setelah anda memutuskan untuk memulai, semangat anda akan benar - benar meluap dan memecahkan segala kebuntuan untuk ke sekian kalinya. Kadang ada perasaan bahwa anda akan benar - benar berhasil di saat pertama kali mencoba. Membayangkan kesuksesan di depan mata dan berimaginasi membuat pikiran menjadi semakin liar dan tidak terkendali. Hal - hal ini akan menuntun anda pada sifat terlalu percaya diri.

Tidak ada salahnya terlalu percya diri, karena dengan begitu keputusan sulit yang sebelumnya tidak bisa anda bayangkan akan bisa dilewati dengan ini. Percaya atau tidak, cerita orang - orang sukses yang tercatat dan ditulis dengan tinta tebal di sejarah membuktikan bahwa mereka yang sukses memiliki rintangan yang menurut kita orang bisa bisa mematahkan semangat dan membuat kita tidak berdaya. Bahkan mungkin saja sesaat anda akan berpikir bahwa tidak ada kesempatan bagi kita orang yang biasa - biasa saja bisa melalui kekecewaan dan kegagalan yang bertubi di luar batas pemahaman kita.




Coba kita lihat pendiri KFC, Kolonel Sanders. Pada saat masa pensiunnya di usia yang sudah senja, beliau berkeliling amerika dengan mobil tuanya, menawarkan resep rahasianya pada restoran dan mendapat penolakan sampai 1009 kali sebelum pada akhirnya mendapatkan kata "Ya" yang akhirnya mengantarkannya menjadi orang super kaya dengan lebih dari 18000 outlet di 120 negara.

 

6.Merendahkan Kemampuan sendiri Karena Hasil yang Tidak Seberapa

Dunia tempat kita berdiri terbentuk dari campuran orang yang gagal dan sukses. Perbedaan dari kedua macam manusia tersebut memiliki dinding pembatas yang tidak bisa dilihat keduanya. Orang yang sukses selalu saja bertanya - tanya,

"Kenapa mereka yang gagal tidak pernah belajar dari kesalahan yang pernah diperbuatnya?" atau


"Kenapa mereka tidak sadar bahwa mereka itu memiliki potensi yang lebih?"


Di lain pihak dari sisi orang yang selalu gagal yang berkata sebaliknya,


"Mengapa mereka yang kaya bisa menjadi seperti seperti itu?" atau "apa rahasia kesuksesan mereka? tidak mungkin mereka tidak punya rahasia yang belum dibagikan kepada kita."


Dinding ini menjadi pembatas yang sulit untuk di tembus, karena sekali karena pola pikir kedua belah pihak  akan berbeda. Kesadaran dalam diri sendiri menjadi kunci utama karena meskipun si Sukses mengatakan "Tidak ada rahasia, hanya kerja keras", si Gagal akan selalu mengatakan "si Sukses pasti punya rahasia."

Rendahnya kesadaran si Gagal adalah akibat dari rendahnya pengakuan diri mereka tentang diri mereka sendiri. Mereka tidak mau mengakui kemampuan mereka, mereka tidak mau belajar dan mereka tidak mau mengakui bahwa waktu yang diberikan oleh Sang Pencipta adalah sama. Selalu saja mereka menunda dan bahkan menyalakan keadaan bahkan orang lain.




 Tidak peduli seburuk apapun anda melakukan kesalahan, saya menyadari bahwa tidak mungkin keadaan berubah dengan menangisi dan menyalahkan orang lain. Tak sepatutnya kita begitu. Jika kita berusaha mengubah keadaan, saya hanya bisa maju dan mencoba lagi, karena hanya itu kesempatan saya untuk berubah. Mungkin dengan cara yang berbeda bila cara yang sama sudah tidak mungkin untuk dilakukan. Manusia itu akan selalu gagal, dan orang yang sudah bisa berjalanpun pasti pernah tersandung dan jatuh, maka kita sebenarnya memang tidak unya pilihan lain selain bangun lagi dan meneruskan perjalanan.

 

7.Gagal Melakukan Perubahan Dengan Konsisten

Jadi anda telah mengetahui dan belajar bahwa jika anda jatuh, anda harus bangun lagi. Tetapi hal itu masih belum cukup. Coba bayangkan ketika anda jatuh untuk pertama kalinya, anda pasti tahu bahwa anda mungkin tidak melihat rintangan di depan anda. Tetapi bagaimana jika anda sudah jatuh ribuan kali? apa mungkin dengan bangkit saja akan menjadikan diri kita menjadi lebih baik lagi?

Dalam hal pantang menyerah, anda sudah menjadi prajurit pilihan yang sangat kuat. Untuk menjadi Panglima Perang dibutuhkan otak dan mulai untuk bermain taktik, bertanya dan berpikir jauh lebih dalam dari seharusnya agar anda bisa mengambil keputusan dengan lebih bijaksana. begitu juga dengan jatuh bangun hidup kita.

 " Mungkinkah kita jatuh karena kita memang seharusnya jatuh? ataukah kita jatuh karena kesalahan yang kita perbuat sendiri? atau karena kesalahan yang sama yang selalu berulang - ulang kita lakukan?"

Di sinilah kita mulai bermain serius, bukan hanya dengan semangat pantang menyerah dan pantang mundur. Kita harus pintar - pintar mengidentifikasi masalah dan kemudian berusaha agar tidak mengulanginya untuk kedua kalinya. Tapi tidak berarti bahwa jika anda gagal untuk kedua kalinya, anda telah gagal untuk berusaha. Semangat untuk pantang menyerah tetap harus ditanamkan sampai menancap dalam di hati dan pikiran kita.


meskipun kita telah gagal untuk kesekian kalinya, bukan berarti kita tidak mungkin untuk menggapai mimpi kita. Saya lebih memilih gagal mencoba dan berusaha lagi daripada harus menyesal di usia tua karena saat muda saya berhenti untuk berusaha. Jadi, bagaimana dengan anda?

 

8.Tidak Mau Berkorban

Pengorbanan menjadi hal yang mungkin tabu bagi orang - orang yang tidak pernah mengorbankan apapun dalam hidupnya. Karena pada saat kita berkorban, kita akan rela kehilangan atau menyerahkan, bahkan membuang dan merelakan sesuatu yang mungkin berharga bagi kita demi hal yang lebih berharga lainnya.

Pengorbanan itu sangat menyakitkan. Saking sakitnya, bahkan anda bisa menyesali hal tersebut setelah anda membuangnya karena ada keraguan pada diri anda yang mengatakan bahwa seharusnya ini lebih berharga dan harus dipertahankan dibanding hal yang kita pertahankan sekarang. Itulah pengorbanan. Penyesalan mungkin akan muncul jika keraguan datang, tapi bukan berarti anda harus menyesal selama - lamanya sebab semua hal memiliki nilai yang setara. Apa yang kita tinggalkan mungkin akan mempunya nilai yang sama berharganya dengan apa yang kita dapatkan.


Satu - satunya alasan kenapa anda mungkin malah tidak mendapatkan apa - apa dan malah merugi adalah keraguan itu sendiri. Saat ragu, kita hanya diam membeku tanpa melakukan apa - apa. Energi yang kita tempatkan di tempat itu seharusnya kita gunakan untuk kemajuan kita, bukan dihambur - hamburkan dengan berpikir dan melamun. Kenapa? karena saat kita berdiam diri, kita membuang waktu kita yang seharusnya kita gunakan. Hal yang seharusnya dapat diselesaikan dalam waktu sehari, bisa - bisa selesai dalam waktu seminggu.


Terlalu banyak waktu yang terbuang jika kita menjadi stres dan menyesal, tidak ada gunanya melihat ke belakang karena tidak mungkin juga kita kembali ke masa lalu. Hal yang bisa kita lakukan di hari ini hanya akan mempengaruhi masa depan kita, bukan masa lalu. Karena itu jika anda benar - benar ingin mengambi sebuah langkah menuju kesuksesan, pikirkan terlebih dahulu hal apa yang benar - benar ingin anda korbankan dan pastikan anda tidak menyesali pilihan anda setelah semua keputusan diambil.

 

9.Selalu Melihat Ke masa Lalu

Pada Akhirnya masa lalu hanya akan menjadi kenangan. Jika anda punya foto anda pada saat anda masih kecil, anda akan tahu bahwa ketika melihatnya anda akan teringat momen - momen bahagia, sedih, bahkan lucu. Tak ada salahnya mengenang masa lalu, yang jadi masalah adalah jika kita tenggelam dalam masa lalu atau bahkan pada sebagian orang, mereka mengenang kegagalan mereka sampai berlarut - larut.

Saya sendiri mengalami hal tersebut, mengenang kegagalan sampai berlarut - larut. 5 tahun saya jalani hidup saya dengan mengenang masa - masa kegagalan mulai dari saya masuk SMP sampai lulus dari SMK. Tapi sekarang yang saya sadari adalah saya tidak mendapatkan apa - apa. Meskipun saya menyesal dan ingin berubah, saya menghabiskan masa - masa saya mengenang masa lalu, mencari alasan kenapa saya bisa jadi seperti ini.


Hidup memang tidak mudah, jangan hanya melihat dan meratapi masa lalu, mencari alasan kenapa kejadian buruk bisa terjadi dengan menggali citra ingatan yan masih tersisa tidak cukup bijak untuk dilakukan. Selayaknya kita sebagai orang yang pernah gagal seharusnya mencari hikmah dari masa - masa tersebut dan meyiapkan langkah - langkah pencegahan yang bisa kita siapkan hari ini dan saat ini juga bila hal serupa di masa lalu datang lagi di masa depan dengan permasalahan yang lebih rumit daripada sebelumnya.

Artikel Pilihan

Inspirasi Membuat Blog dari Nol tanpa Pengetahuan tentang Internet

Anda ingin punya blog yang terkenal? punya adsense banyak? ingin cuma tidur-tiduran di rumah dan dapat penghasilan yang banyak? Tidak s...