Thursday, October 20, 2016

Teknik Menulis Pemula: Bagaimana Sembuh Dari Cara Nulis Yang Aneh Sampai Enggak Nyambung


Pernah gak sih kalian semua yang bau memulai menulis merasakan ketika BLANK gak tahu mau ngapain ditengah jalan? Waktu dibaca lagi ternyata isinya aneh dan gak nyambung

Like Father Like Son, Sebuah peribahsa yang unik jika kalian tahu maksudnya. Seorang anak akan menjadi sedikit banyak seperti orang tuanya. Entah mungkin itu perkerjaan di bidang yang sama, kualitas perndidikan yang hampir sama, cara bicara yang sama, pergaulan yang sama atau bahkan cara berpakaian yang sama. Maksudnya Buah yang tidak jatuh dari pohonnya.

Korelasinya sih dengan menulis itu, yang tulisan kita ini yang diibaratkan sebagai anak, sedangkan kita sebagai orang tua. Perlu diketahui bahwa representasi cara kita menulis itu melambangkan kepribadian loh. udah gak perlu pake menurut penelitian, ini opini gua sendiri, hehe.

Ini mungkin berlaku pada penulis yang baru belajar aja sih. Semua hal yang kita tulis tidak akan jauh - jauh dari bagaimana cara kita memandang hidup, entah dari galau ditolak melulu atau dari pengalaman religi kita.

Hal selanjutnya adalah  yang paling tidak menyenangkan. Pada saat kita selesai menulis, biasanya kita akan merasa lega, dan merasa seperti seorang bos. Dan kadang kala sangat bangga dengan apa yang telah ditulis, entah itu puis, cerpen, maupun opini. Namun saat dibaca kembali, kadang kita merasa seperti "Itu kayaknya bukan Gue yang Nulis,Koq gak nyambung dan loncat - loncat kayak tupai ya?"

Seperti yang dikatakan tadi bahwa menulis itu adalah representasi dari penulis. Maka tidak salah jika penyebab dari tulisan kita yang seperti kutu loncat adalah karena kita tidak bisa fokus. Mungkin saat mengobrol dengan orang lain kita selalu gonta - ganti topik. Mungkin juga karena kita jarang berkomunikasi dengan orang lain, gagap dan sebagainya.

Kabar baiknya adalah menulis dan berbicara adalah satu hal yang berbeda. Kita tidak perlu belajar menjadi public speaker yang handal dulu seperti News Anchor yang ada di TV atau penyiar radio untuk menghilangkan kelemahan kita. Mengapa? Karena kedua hal tersebut adalah skill yang berbeda, antara menulis dan berbicara.

"Loh tadi katanya sama? Koq sekarang berbeda?"

Saya tidak ngomong sama, tapi "representasi", maksudnya antara satu dan lain itu saring terkait dan berhubungan. Contohnya saja otot - otot dalam tubuh manusia. Jika anda tidak bisa mengangkat beban berat berati mungkin anda tidak pernah berolahraga kan? Jika orang yang tidak berolahraga bisa jadi tidak kuat untuk melakukan lari atau squat kan? jika tidak bisa melakukan lari atau squat bisa jadi kakinya juga lemah. Secara keseluruhan tubuhnya lemah. Jadi Tangan yang lemah dan kaki yang lemah itu berhubungan, tapi mengasah tangan saja agar lebih kuat kan sah - sah saja dan bisa dilakukan dengan angkat barbel agar menjadi lebih kuat. Tapi kaki bisa saja masih lemah. Itu representasi antara menulis dengan berbicara di depan umum.

Lanjut,Jadi bagaimana cara kita bisa melatih cara menulis kita agar tulisan kita yang tidak nyambung bisa nyambung kembali? Hal pertama yang harus dilakukan adalah menyusun kerangka paragraf. Tidak perlu ribet karena saya sudah siapkan formula untuk para pemula, klik saja link di bawah ini.

Menyusun Kerangka Ide Kiat Menulis Efektif dan Cerdas

Setelah menyusun kerangka, maka yang paling penting adalah mengembangkan paragraf dengan gaya bahasa kita. Mungkin saat anda menulis, akan ada beberapa momen awkward dan aneh yang akan terjadi, seperti merasa bahwa tidak ada perubahan dalam teknik menulis anda. Tolong jangan di pedulikan dahulu karena akan ada tahap kedua yang berfungsi untuk memoles tulisan kita ini. Just Go with the Flow.

Sekarang adalah momen terpenting dalam perubahan terbesar dalam teknik anda. Teknik ini dinamakan REVIEWING. Apa itu reviewing? 

Yang di maksud dengan Reviewing adalah membaca ulang artikel yang anda miliki. Tekinik ini cukup sederhana karena kita harus membaca ulang artikel yang kita buat. Tapi ada waktu - waktu tertentu dimana anda benar - benar bisa me-review atau membaca ulang artikel anda.

Kita tidak bisa serta merta membaca ulang artikel kita dan mengetahui kesalahan kita pada saat itu juga. Mungkin kesalahan dalam pengetikan kata per kata bisa diketahui, tapi untuk gaya bahasa agaknya akan menjadi sedikit sulit untuk para pemula.

Kenapa?

Karena otak kita masih terbiasa dengan alur dan gaya bercerita kita sendiri. Contohnya saja saat menyanyi sebuah lagu baru yang lagi hits, kita menyanyi dengan suara kita sendiri dengan riang dan senangnya. Kadang juga kita akan berpikir bahwa kita pantas menjadi seorang superstar dan merasa bahwa suara kita paling bagus sedunia. Kita mencoba menyanyikan lagi, maka hal yang kita dapat akan sama pula, suara kita akan terdengar sangat bagus.

Bagaimana jika kita menggunakan metode lain, misalnya merekam suara kita lalu mendengarkan lagu aslinya dan memutar rekaman suara kita sendiri. Maka, akan terlihat kelemahan - kelemahan pada diri kita. Mengapa? karena kita membandingkan suara kita dengan suara lain yang berbeda dan lebih profesional.

Hal tersebut juga berlaku saat kita ingin me-review tulisan kita sendiri.Kita harus membaca tulisan - tulisan lain terlebih dahulu. Dengan bahasan yang sama, maupun dengan gaya bahasa yang ingin kita contoh. Setelah mengambil dan membaca beberapa contoh, setelah itu membaca tulisan pribadi anda sendiri, anda akan tahu kelemahan - kelemahan anda.

Manusia belajar dengan melihat/mendengar, meniru lalu memodifikasi. Maka tidak ada salahnya jika kita mencoba meniru untuk menjadi lebih baik sebelum kita beranjak ke level memodifikasi dan menjadi diri sendiri. Setelah menulis beberapa kali secara konsisten, anda akan menyadari bahwa kelemahan - kelamahan anda datang bukan karena anda lemah, tetapi karena anda kurang berlatih.


No comments:

Post a Comment

Artikel Pilihan

Inspirasi Membuat Blog dari Nol tanpa Pengetahuan tentang Internet

Anda ingin punya blog yang terkenal? punya adsense banyak? ingin cuma tidur-tiduran di rumah dan dapat penghasilan yang banyak? Tidak s...