Sunday, February 19, 2017

Jangan Pernah Menyerah dengan Kegagalan

Untuk seseorang yang sering melihat berbagai blog dan artikel di internet, dan mencari apakah menulis di blog itu bisa membantu meningkatkan skill dan karir, mungkin bagi kalian yang mengunjungi blog milik saya ini akan menganggap bahwa yang punya blogger ini adalah pembual besar yang tidak bisa melakukan hal sederhana dengan benar.

Aku bicara tentang memotivasi diri sendiri, tapi terkadang aku sendiri tidak begitu termotivasi. Aku mengatakan ide - ide tentang bagiamana menjadi blogger yang baik, dan bagaimana menjadi penulis yang baik, dan bagaimana menjadi penulis yang konten artikelnya terkenal seperti hipwee, tapi kalian melihat sendiri bahwa aku sendiri tidak konsisten dalam meng-update konten. Seorang Pembual, itu mungkin yang sedang kalian pikirkan.

 Menyerah sama saja dengan Mati atau Bunuh Diri
Menyerah sama saja dengan Mati atau Bunuh Diri


Coba lihat artikel yang dulu pernah aku buat ini, 5 Kesalahan Blogger Pemula , dan pada dasarnya penulisnya sendiri tidak bisa melakukan apa yang dia katakan. Betapa memalukannya. Tapi perlu digarisbawahi adalah bahwa semua hal yang aku tulis itu memang benar merupakan sebuah pondasi untuk proses yang aku jalani untuk membuat tulisanku yang selanjutnya jadi lebih baik, yaitu konsistensi dan rasa ingin tahu.

Aku tidak mempermasalahkan media, atau betapa buruknya tulisan yang mungkin aku buat. Tapi aku lupa untuk mencantumkan satu hal yaitu adalah adanya waktu yang terbatas bagi masing - masing bagi kita. "I DON'T GIVE UP", tapi kata - kata itu tidak cukup. Poin nomor tiga dari tulisanku sendiri yang memang aku pegang teguh.  Belum juga 10.000 judul ada di blog ini, sebuah angka yang aku ingin sandingkan dengan Thomas Alpha Eddison. Akan butuh waktu sekitar 30 tahun jika aku menulis artikel setiap hari tapi aku sadar aku tidak konsisten. Mungkin jika aku berhasil menulis 10.000 judul artikel dengan 5000 kata di setiap artikel tidak akan membuatku seperti Ilmuan besar itu, tetapi setidaknya aku bisa mencoba untuk menyamai dia dari segi angka dan dedikasi.

Sebenarnya aku juga baru menyadari bahwa setelah kita beranjak dewasa, kehidupan akan lebih "complicated". Komplex dan tidak terduga. Banyak hal yang baru aku tahu, terutama saat aku berhenti menulis di bulan Januari. Banyak hal yang bisa kita gali untuk ditulis, tetapi banyak juga batasan yang tidak boleh dilanggar. I will talk about it in later article.



Seberapa seringkah kalian mengacaukan rencana hidup kalian? 

Yang aku pelajari sebulan ini sangatlah berharga. Baru saja aku tahu bahwa iman dan keyakinan itu harus diperjuangkan dengan berbuat hal - hal baik dan baru saya aku tahu bahwa iman bisa hancur dengan mudah, terkoyak tanpa sisa hanya dalam beberapa hari jika kita berhenti melakukan hal baik, dan memulai kebiasaan lama kita.

Kehidupan yang kita lalui adalah sebuah tes, dan kita tidak boleh menurunkan perhatian kita dan bersikap santai yang mana selalu saja terjadi pada penulis sendiri.

jangan biarkan kekalahan melahap diri kita di saat kita lemah. Karena memang untuk beberapa orang, sebenarnya tidak ada banyak alasan untuk berjuang. Jika kalian punya seseorang yang sangat kalian cintai dan ingin kalian lindungi, 
selamat karena anda tidak akan mudah menyerah. Tapi untuk orang - orang yang hanya mengejar kehidupan yang mudah dan banyak uang, sebaiknya kalian memeriksa opsi lain.

Pernahkah kalian terpikir tentang kematian? 

Terus terang bahwa jika kita ingat ini baik - baik mungkin kita tidak akan begitu mudah untuk lengah atau bahkan akan berpikir ulang untuk kedua atau ketiga kalinya untuk berbuat jahat. Berbohong, meninggalkan Ibadah, lupa sholat dan lain sebagainya.

Pernahkah kalian berpikir, cukupkah amal kita jika kita mati dalam keadaan seperti ini? Mati dalam keadaan meninggalkan sholat, mabuk, seks bebas, pacaran, atau bekerja dan kaya raya sampai lupa bahwa Allah itu ada.

Mungkin kalian berpikir bahwa dengan sholat wajib saja sebagai penggugur kewajiban selama 2 menit di setiap waktunya itu sudah cukup, tapi apa kita pernah berpikir berapa banyak dosa yang telah kita lakukan baik sengaja maupun tidak sengaja. Bergosip alias mengunjing, menjelek - jelekkan orang lain, mungkin dosen, melihat aurot orang lain secara sengaja ataupun tidak sengaja karena kecantikan mereka.

Jika kita mencoba menilai dengan angka - angka sederhana sebagai perumpamaan dan menganggap dengan sholat 5 waktu kita mendapat 10 pahala(ini cuma perumpamaan) dan melihat 1 aurot wanita/pria sebagai minus 1 terhadap pahala. Berapa kali kita melihat manusia yang aurotnya terbuka dalam sehari? apalagi jika berada di pasar atau mall ataupun di jalan raya. 10? 20? 30/ 100? 300? atau mungkin lebih. Maka kita akan mendapatkan minus disetiap hari - hari kita.

Belum lagi kelalaian kita untuk bersedekah terhadap orang lain karena kita cuma memikirkan diri sendiri dengan menghabiskan waktu untuk membeli hape hanya "demi mendapat foto selfie yang gambarnya bagus", atau jalan - jalan di gunung dan hutan, basah - basahan di sungai dan pantai? nonton film di bioskop atau nonton film bajakan di laptop.

Demi apa kalian melakukan hal itu? kesenangan?

Sungguh aku tahu rasanya kesenangan sesaat itu. Setiap hal di dunia ini mempunyai kenikmatan dan kelezatan masing - masing. Ini sesuatu yang aneh. Dan tanpa kita sadari hal itu adalah candu. Saat kita beribadah, maka hal itu akan mempunyai kenikmatan tersendiri plus dapat pahala dan cinta dari Allah, Tapi saat kita bermaksiat dan melakukan hal yang tidak ada nilai ibadahnya(meskipun hal itu tidak haram), apa yang kita dapat? tidak ada. Hanya kesenangan dalam saat - saat itu saja dengan beberapa kenangan dan foto. Tidak ada nilai pahala, mungkin aurot terbuka, mungkin jadi lupa dengan sholat, pegal dan menghabiskan banyak uang.

Siapkah kita mati saat ini? hari ini?

Siapkah kita jika harus dicambuk dengan besi yang bahkan jika seluruh manusia dan jin bersatu untuk mengangkatnya mereka tidak akan sanggup? dicambuk dan dihimpit di kuburan di alam barzah sampai kiamat datang.

Kenapa harus memilih siksaan seperti itu? kenapa harus menyerah? kenapa harus depresi?
Mungkin aku hanya mengatakan ini untuk diriku sendiri, tapi kita tidak perlu takut bila kita gagal, terlambat belajar atau karena memang kita bodoh dan tidak bisa melakukan hal dengan benar. Karena Allah melihat kita dengan usaha kita. Dan Bahkan jika kita meniatkan semua perbuatan kita untuk taat kepadanya, maka jika kita mati dan kalah, Allah tetap akan memberi pahala dan hadiah dari perbuatan kita.

Ada sebuah kalimat yang dulu sering aku dengar, tapi aku lupa itu berasal dari mana. Intinya 

LEBIH BAIK MENJADI MANTAN PREMAN YANG RAJIN IBADAH, DARI PADA MENJADI MANTAN KYAI.
Atau secaa sederhananya adalah lebih baik jadi mantan penjahat yang bertobat dari pada menjadi mantan orang baik yang menjadi penjahat. Tapi tidak ada ata terlambat sebelum kita mati. Karena pada dasarnya waktu kita habis pada saat kita mati, bukan saat kita hidup dan menyerah karena keadaan.

Hal terburuk adalah jika kita melakukan bunuh diri karena putus asa. Don't ever do it karena kalian akan menyesal jika harus berada di neraka dosa besar dan disiksa karena berdosa dan berputus asa di dunia. Jika kalian punya masalah, lebih baik ceritakan pada orang lain jika memang tidak kuat untuk menanggungnya. 


No comments:

Post a Comment

Artikel Pilihan

Inspirasi Membuat Blog dari Nol tanpa Pengetahuan tentang Internet

Anda ingin punya blog yang terkenal? punya adsense banyak? ingin cuma tidur-tiduran di rumah dan dapat penghasilan yang banyak? Tidak s...