Wednesday, September 28, 2016

Sulitnya Mempertahankan Daripada Menggapai Kesuksesan

jadi, sebenarnya beberapa hari ini menjadi hal berat bagi saya sendiri karena belum lama saya merasa senang karena memecah mimpi - mimpi saya dari hal yang besar dan tidak mungkin untuk digapai menjadi mimpi - mimpi yang sangat kecil dan dan menjadi mudah digapai. Intinya saya memecah mimpi ini menjadi daftar yang dapat saya cerna dengan mudah.


Contohnya adalah dari pada saya bermimpi menjadi seorang yang tiba - tiba menulis sebuah karya jurnalistik yang menggemparkan dunia atau menunggu lomba karya tulis terpapang di aplikasi sosial media dan menunggu momen tersebut untuk memulai menulis yang saya rasa memiliki sedikit presentasi untuk menang, saya mencoba memecahnya dengan memulai menulis apa yang saya tahu dan saya kenali dari hal - hal yang kecil dan konsisten dan berharap akan ada banyak orang yang akan melihat potensi diri saya dan mempercayakan saya dengan hal yang lebih besar.


Jadi dasar daripada menggapai mimpi sebenarnya tidak sesulit kelihatannya. Karenanya bukannya tidak mungkin bagi kita untuk maju meskipun kita terlambat melangkah jauh beberapa bulan atau tahun atau puluhan tahun dari teman seangkatan kita. Sama halnya ketika kita memulai untuk melatih diri kita untuk berlari marathon sejauh 40 kilometer. Tidak mungkin kita pada saat ini disaat kita mendapatkan sebuah ide dan mimpi untuk memulai berlari akan berhasil untuk melakukan marathon pada kali pertama mencoba.


Kita butuh peregangan, latihan secara rutin dari berjalan sejauh 2 atau 3 kilometer, jogging dengan jarak sedemikian rupa setiap hari, dan kemudian secara bertahap meningkat secara terus menerus. Ini yang kita sebut kerja keras. Sebuah pengalaman yang secara nyata menyatakan "No Pain No Gain" , bersakit - sakit dahulu bersenang - senang kemudian, yang artinya tidak lain dan tidak bukan sebenarnya adalah "No Pain No Glory", tidak ada rasa sakit, tidak akan ada kejayaan.


Sakit pada kalimat diatas jangan diartikan nelongso yang artinya tidak bisa berbuat apa - apa dan menerima keadaan serta pasrah jika keadaan menjadi buruk dan berharap setelah merasakan sakit lahir batin maka kesenangan akan datang. Tidak akan sesederhana itu hidup di dunia ini, karena kita ditakdirkan sebagai manusia yang punya otak dan harus mau berpikir. jadi tidak salah jika ada yang mungkin dengan sengaja menghina kita "mikir pake otak!! jangan pake dengkul!!".


Coba kita bayangkan orang yang berdiri dan tiba - tiba meletakkan dengkulnya di tanah, bisa di bayangkan bahwa pose seperti itu hanya akan ada pada karakter atau tokoh dalam sebuah film yang melihat kesulitan yang diluar kemampuannya dan menyerah pada keadaan alias tidak bisa berbuat apa - apa. Atau bisa juga diartikan sebagai seseorang yang telah tertangkap, diborgol, diikat dan dipaksa untuk tunduk dan menyatakan kekalahannya secara simbolis di hadapan pemenang.


Jadi jangan jadikan bersakit - sakit sebagai ajang untuk pasrah, mikir itu perlu jika kita menganggap diri kita sebagai manusia dan bukannya orang gila yang tidak punya akal dan malu, karena wajar saja kan karena mereka gila?


Jadi mari kita kembali ke marathon. Saat kita melakukan latihan menuju tahap "DAPAT BERLARI SEJAUH 40 KILOMETER", kita akan memecahkan mimpi yang muluk - muluk ini menjadi latihan harian yang lebih ringan dan mudah untuk dicapai. Jadikan mimpi untuk sukses yang terlampau besar ini menjadi sukses - sukses kecil yang akan kita lakukan dan masih bisa kita lihat ujungnya. Sukses - sukses harian seperti saat pertama kali mencoba berlari beberapa kilometer di hari pertama. Meskipun terlihat mudah, bukan berarti tanpa lelah, kita akan mengalami sesak nafas, kaki yang mungkin kram, bahkan pusing dan mata yang berkunang - kunang pada saat melakukannya. Lelah pasti akan menghampiri, tapi jika kita melakukan hal ini setiap hari selama 1 bulan, maka pada tanggal yang sama di bulan selanjutnya, dipastikan kita akan melihat hasilnya.


Jadi, ini yang sedang saya lakukan sekarang, meskipun belum bisa menulis setiap hari, saya berkomitmen akan menulis setiap ada ide yang muncul di benak saya sambil belajar coding. Pencapaian yang kecil setiap kali menulis, perasaan lega saat selesai melakukannya. Itu yang saya rasakan saat ini. Karena saya tahu saya telah sukses menuliskan apa yang saya ingin orang dengar tentang diri saya. Hal inilah yang akan membuat kita maju sedikit demi sedikit dengan membentuk sebuah hobi yang akan dipoles sedikit demi sedikit membentuk diri kita menjadi pribadi yang mempunyai kemampuan yang mumpuni kelak.


Hal inilah yang sebenarnya saya sebut di di judul artikel saya, bahwa barisan kesuksesan kecil inilah yang akan sulit dicapai. Saat kita lupa untuk mempertahankan kesuksesan kita yang kecil setiap harinya, maka kita akan kehilangan langkah kita pada mimpi yang kita tuju di depan. Mungkin anda yang menyangkal dan menolak keras bahwa mimpi anda tidak hilang dan masih di tempatnya. Di dalam "Otak yang masih bisa mikir". Akan tetapi anda keliru, karena anda akan tersesesat selama anda tidak menyadari hal ini dan mimpi yang anda sebutkan tadi hanya akan bertengger di lamunan anda, datang seperti fatamorgana di gurun pasir saat kita sedang kehausan dan pergi saat bantuan yang datang. Tidak lebih dari itu.

No comments:

Post a Comment

Artikel Pilihan

Inspirasi Membuat Blog dari Nol tanpa Pengetahuan tentang Internet

Anda ingin punya blog yang terkenal? punya adsense banyak? ingin cuma tidur-tiduran di rumah dan dapat penghasilan yang banyak? Tidak s...