Thursday, September 29, 2016

Ini Dia Solusi Langkah Pertama Keluar Dari Kebuntuan

Semua manusia hidup dalam hitungan detik yang sama. Sama - sama mendapat 24 jam sehari untuk melakukan berbagai aktifitas yang ingin dilakukannya. Tapi mengapa orang lain jauh lebih sukses ?

Dalam Sebuah perjalanan, ada kalanya seorang musafir berjalan tanpa tujuan yang jelas di gurun yang luas. Dia mengikuti arah matahari membawanya dan tidak tahu kapan dan bagaimana keadaan yang telah menunggunya. Tanpa Sebuah petunjuk arah sederhana seperti kompas dan peta, tersesat bisa menjadi sebuah kepastian karena pesimis akan kekuatan diri sendiri dan mungkin mati karena kelaparan karena tidak bisa melanjutkan perjalanan di saat mendung atau malam hari bila diperlukan. Padahal dia punya segala yang dibutuhkan, seperti unta, air minum dan persediaan makanan.

Sama halnya saat seseorang yang berada di tengah laut buta arah dan tidak bisa membaca peta, atau bahkan tidak tahu bagaimana caranya menentukan arah dengan melihat rasi bintang di langit yang cerah. Cepat atau lambat, kematian akan menjemputnya.


Jika kita memperhatikan dengan seksama, sebenarnya ada banyak sekali cara yang bisa dilakukan oleh mereka yang tengah tersesat di laut atau di darat. Kita tidak tahu apakah kedua orang yang saya umpamakan di atas sebenarnya punya telepon satelit atau belum, ataukah mereka mampu bertahan tidak makan hingga berhari - hari seperti musafir tadi yang bertahan hidup cukup lama untuk menemukan kota dengan memakan bangkai unta tunggangannya selama berhari - hari bilamana persediaan makanannya habis. Yang ingin saya sebutkan adalah pada dasarnya kehidupan masih bisa kita rubah pada hal - hal yang mampu kita rubah dengan kekuatan kita saat ini.

Dan inilah hal yang terjadi pada diri saya saat ini. Saya punya laptop, punya akses ke internet, dan punya waktu luang serta waktu untuk blogging dan belajar hal - hal baru. Dan seketika itu juga saya hanya memikirkan hal - hal yang saya tahu dan lupa bahwa saya bisa bertanya pada "mbah Google" jika saya butuh sesuatu. Tetapi akses terhadap banyaknya informasi yang dimantrakan oleh "mbah Google" ternyata membuat saya muntah karena kekenyangan.

Otak saya tidak sanggup untuk menangkap banyaknya informasi yang ada. Saya klik sebuah website lalu di baca kemudian membuka website lagi lalu dibaca lagi, dan seterusnya seperti itu. Ingin mencatat di buku pun menjadi malas karena sudah bertahun - tahun tidak memegang pen dan buku dan saya menyadari bahwa jika saya mencatat semua hal yang saya temukan di buku journal saya yang "hampir saya buat tetapi gak jadi",maka saya akan kebingungan jika pada suatu waktu buku itu hilang atau basah dan rusak karena air. Menulis ulang juga jadi masalah karena waktu luang yang tidak begitu banyak dan sifat asli saya yang sangat pemalas membuka catatan untuk kedua kalinya. Intinya semua menjadi serba tidak praktis.




Sampai saya menyadari bahwa ternyata bukan cuma laptop saja yang saya punya. Saya punya apkikasi yang bisa memudahkan kita untuk mencatat secara online. Apalagi dengan teknologi jaman sekarang, semua menjadi serba mudah. Setelah di ingat - ingat ternyata selain blogger, google juga punya fitur mirip yang bisa kita gunakan untuk membuat catatan dan alarm yang menurut saya sedikit banyak seperti blog, karena tampilannya yang seperti pinterest.com sekilas pandang. ini adalah tampilan catatan saya minggu ini,






Tidak begitu bagus tapi lebih baik dari pada harus mencatat manual karena waktu yang dihabiskan bakalan terbuang percuma. Saat saya pertama kali ingin mencatat, saya pesimis saya bisa melakukannya, mencatat secara online menjadi hal baru bagi diri saya sendiri.

Tapi semua harus di coba, praktek itu harus dan perubahan tidak terjadi tanpa kerja yang nyata. Singkat cerita, jadilah catatan pribadi milik saya sendiri meskipun tidak karuan.

Salah satu kemudahan google Keep adalah mobilitasnya, kita bisa melihatnya di perangkat mobile dengan aplikasi google keep juga. Dengan pengguna sampai ratusan juta, anda yang malas mencatat tidak akan kecewa setelah tahu bagaimana cara menggunakannya.

Kembali ke masalah otak saya yang gak kuat tadi. Mencatat jadi salah satu metode menyingkat waktu yang paling efektif,karena kita tidak harus membuka buku atau website berulang - ulang dan membaca hal - hal yang tidak perlu. Saat kita mencatat maka kita sudah mengambil intisari dari bacaan tersebut. Singkat-jelas-padat, dan sebagai tambahan mudah diakses dengan perangkat mobile.


Mungkin saya sendiri juga tidak akan pernah tahu ini bilamana saya belum pernah melakukan kesalahan. Ini hanya masalah waktu, bila keberhasilan belum muncul bukan berarti kita tidak punya kesempatan untuk menang. Awali semua dengan semangat bahwa pasti ada jalan yang baru. Dan saat jalan itu muncul walaupun sekilas, maka coba dan coba terus menerus, lagi dan lagi sampai kita menemukan jalan lain yang lebih baik.

Berpikirlah Kreatif,mencoba itu perlu, takut itu juga perlu, tapi sewajarnya aja. Pesan dari tulisan saya kali ini adalah, jangan terlalu terpaku pada satu alat, apalagi jika alat tersebut tidak ada. Selalu ada jalan keluar, dan hal itu bisa jadi sudah ada, sejak saat kamu pertama kali melangkah ke tujuanmu pada awalnya. Hanya saya kita tidak begitu cermat, dan terlalu berharap keajaiban yang besar datang, padahal ada keajaiban kecil yang sudah menemani kita dari dahulu kala. Jadi itulah, sebuah cerita pendek di gurun dan di lautan yang luas.

No comments:

Post a Comment

Artikel Pilihan

Inspirasi Membuat Blog dari Nol tanpa Pengetahuan tentang Internet

Anda ingin punya blog yang terkenal? punya adsense banyak? ingin cuma tidur-tiduran di rumah dan dapat penghasilan yang banyak? Tidak s...