Tuesday, November 15, 2016

Sebuah Alasan Kenapa Karakter Kamu Menentukan Keberhasilan Skripsimu

(perhatian, tulisan ini tidak ditulis dari pengalaman orang yang pernah melakukan skripsi, tapi tugas dan pekerjaan secara umum)

Jangan pernah menunda melakukan sesuatu tanpa rencana yang matang. Hal itulah yang sekarang saya pelajari dengan susahnya. Seperti yang kalian tahu bahwa akan sangat sulit untuk mengubah perilaku diri sendiri sebagai pribadi yang sebenarnya "kurang bertanggung jawab" menjadi pribadi yang benar - benar bertanggung jawab. Mengapa hal tersebut akan sangat susah untuk diubah? Seberapa burukkah perilaku menunda - nunda itu?

Mari kita contohkan sedikit saja mengenai ini. Semisal kita ingin mengerjakan sebuah pekerjaan  yang membutuhkan dedikasi yang sebenarnya tidak seberapa berat, contohnya mengerjakan PR perkuliahan. Dan dengan mudahnya kamu akan mengatakan "besok akan saya kerjakan soalnya hari ini kayaknya lebih cocok buat jalan - jalan", Pada kenyataannya menunda pekerjaan membuat kita tenang, Mengapa? Karena saat kita mengatakan hal tersebut, pikiran kita menjadi tenang. Karena kita telah melepas sebuah tanggung jawab, meletakkannya di pundak diri kita yang hidup besok(alias masa depan).

Saya tidak sengaja menemukan sebuah artikel di Medium.com tentang How To Go From Procrastinate Hero To Procrastinate Zero dan menemukan bahwa memang di jaman modern ini menunda - nunda pekerjaan sudah menjadi sebuah hal yang kita lakukan secara tidak sadar. Hal tersebut bisa berasal dari Smartphone kita masing - masing, Mulai dari game online di android, aplikasi social seperti facebook, twitter, path dan dengan adanya teknologi internet berkecepatan tinggi seperti teknologi 4G, kita telah menambah konten - konten hiburan seperti video dari aplikasi seperti youtube sebagai daftar aplikasi yang harus dihindari jika kita tidak ingin membuang waktu kita yang masih berharga di depan layar smartphone kita.


We’re flooded with information, distractions, opportunities, etc. All that stuff causes a lack of clarity. There’s just too much stress on our attention.
And that makes it impossible to get work done.
And if you want to achieve anything in life, there’s only one thing that can make that happen: WORK.
Darius Foroux -medium.com


Terlalu banyak infromasi, dan gangguan. Pada saat yang sama kita melihat banyak peluang untuk berhasil. Dengan adanya orang - orang yang sbanyak memberikan ilmunya secara gratis hanya dengan mencarinya dengan kata kunci yang kita tahu di google dan kita bisa mendapatkan apa yang kita mau. Dan hal tersebut adalah hal yang sebenarnya bagus.

Tapi banyaknya informasi bukannya membuat kita semakin bijaksana dalam menyingkapi suatu masalah. Sebagai contoh mungkin anda yang pernah kuliah atau yang saat ini sedang kuliah pasti akan mendapatkan tugas berupa pembuatan makalah dan pembuatan presentasi. Anehnya, dengan informasi yang bisa didapat di ujung jari dengan mudah, anda mungkin hanya akan menjiplak dan menyalin kata - kata dari sebuah blog dengan mudah dan mungkin tanpa di edit sama sekali untuk diletakkan di dalam makalah masing - masing tanpa proses "mikir". 

Atau mungkin belum lagi anda akan menyalin beberapa buah kalimat dari blog yang anda salin dan meletakkannya pada presentasi anda dan dengan bangga mengatakan, tugasku sudah selesai. Namun saat maju ke depan untuk menjelaskan tentang presentasi anda, anda hanya menoleh kebelakang dan membaca apa yang sudah ada di kerangka presentasi secara utuh seperti anak SD yang disuruh membaca bergantian oleh gurunya.

Iya, memang sekarang kemudahan ada di depan mata anda. Kemudahan yang anda ciptakan sendiri karena mungkin anda sadar akan kemudahannya. Dari menunda - nunda pekerjaan, mengerjakannya dengan kebohongan dan  menggampangkan semua prosesnya karena anda anggap semua hal itu tidak penting.

Saya dulu sudah melakukannya dan saya rasakan dampaknya . Anda pun melakukannya dengan mudahnya dan merasakan dampak "yang baik" untuk saat ini. Tapi bagaimana jika nanti anda dimintai pertanggungjawaban di masa depan. Sekarang, anda mendapatkan nilai A+ di setiap tugas anda. Dosen menyukai anda. Tetapi bagaimana jika di suatu waktu anda mendapat tanggung jawab besar yang tidak pernah kalian inginkan kedatangannya? misalnya skripsi.
 


Skripsi punya tingkat stres yang tinggi. Mungkin penyebabnya tidak lain adalah karena semua hal yang harus dilakukan dengan rencana yang matang sedangkan orang yang menunda - nunda biasanya menunda untuk melakukan rencara sampai besok pagi (dan besok pagi akan mengatakan hal yang sama) terus menerus.

ada beberapa kejadian mahasiswa bunuh dosennya karena salah paham, mahasiswa yang bunuh diri karena stres. Berikut beberapa berita tentang hal tersebut

  1. Cekcok soal Skripsi, Mahasiswa Bunuh Dosennya
  2. Mahasiswa Bunuh Diri, Diduga karena Skripsi Ditolak dan Putus Cinta
Kenapa hal itu terjadi? 

Mudah sekali bagi kita untuk mengatakan "mungkin karena stres" atau "gak kuat menghadapi perkuliahan". Tapi permasalahannya tidak bisa dijawab semudah itu, karena mungkin bukan stres yang bermasalah bagi mereka. Yang menjadi masalah dari mereka adalah karakter mereka.



Karakter atau watak adalah sifat batin yang memengaruhi segenap pikiran, perilaku, budi pekerti, dan tabiat yang dimiliki manusia atau makhluk hidup lainnya.

Karakter - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

https://id.wikipedia.org/wiki/Karakter

Karena karakter adalah penopang akal perilaku manusia. Tugas yang anda kerjakan di setiap mata pelajaran dan setiap presentasi yang anda tunjukkan bukanlah hal yang tidak berguna. Hal itu sedikit demi sedikit membentuk karakter anda, cara anda mengolah waktu, dan keberanian anda untuk mengungkapkan pendapat dengan berproses kreatif menulis dengan cara pandang anda.

Hal itu tidak akan dapat didapat dengan mudah hanya dengan satu malam. Kebiasaan mencontek, dan menunda waktu dan menyalin tulisan/opini orang lain secara mentah - mentah bukannya akan membuat anda rajin dan disegani orang lain. Melainkan membuat anda malas untuk melakukan sesuatu. Dan kemalasan itu akan melekat pada anda terus - menerus sampai anda berani mengubahnya.

Saat kamu malas dan menggampangkan sesuatu dengan mudah, maka seperti itulah karakter kamu. Di dalam benak pikiran anda, saat anda mendapat tugas dari dosen, anda akan membayangkan diri anda adalah seseorang yang dapat melakukan semua hal dengan mudah. Semua tugas makalah, belajar dan tugas kelompok bisa dengan lancar anda selesaikan. Tapi di dalam kehidupan nyata, anda tidak pernah benar - benar melakukannya dan terus menundanya.

Dan pada saat skripsi di mulai, anda tidak siap dengan beban tugas yang terlalu berat. Karena memang sebelumnya anda tidak pernah melakukan tugas - tugas dengan beban yang lebih kecil dulu. Disinilah tekanan dan stres muncul. Anda tertekan karena anda tidak tahu harus melakukan apa. Anda tidak tahu bagaimana berproses dan memulai dari nol, anda tidak tahu susahnya mengerjakan makalah dan presentasi dengan jujur.

Kita terlalu terpaku pada hasil dan budaya pendidikan kita pun seperti itu. Saat sekolah maupun saat kuliah, nilai yang ditanamkan selalu saja sama. Bahkan ada beberapa oknum guru yang saya tahu malah menyuruh muridnya "boleh contekan asal gak berisik".

Kita terpaku pada hasil dan tidak menghargai proses dan kerja keras. Karena itulah kita lebih memilih mencontek dan mencomot tulisan dan hasil kerja orang lain dari pada mengerjakannya sendiri. Kita tidak terbiasa untuk berpikir keras dan merasakan susahnya berusaha. Dan akhirnya saat skripsi dimulai, kepala kita jadi penuh kebingungan dan akhirnya dapat meledak karena tekanan. Seperti 2 berita di atas.


Sebenarnya tidak masalah saat kamu harus gagal dalam mengajukan judul untuk skripsi atau pada prosesnya. Jujur saya sendiri hanya kuliah 2 semester sebelum akhirnya memilih untuk keluar karena alasan tersendiri. Tapi justru karena keluar dari perkuliahan inilah akhirnya saya tahu apa yang harus saya lakukan. Karakter pantang menyerah dan determinasi kita lah yang harus kita pupuk. Kita harus "MIKIR KERAS" dan terbiasa dengan hal itu.

banyak yang mungkin lupa bahwa mereka mungkin terlalu mempermasalahkan kapan lulus kuliah dan menganggap mahasiswa yang telat lulusnya adalah orang - orang yang gagal. Ijazah S1 tidak akan membuat kita menjadi pengusaha sukses, pribadi yang sukses dan pantang menyerah. Karakter kitalah yang menentukan. Jangan harapkan kesuksesan di dalam tanggung jawab besar akan muncul begitu saja tanpa kerja keras dari level terkecil.

Karena mau tidak mau, saat kamu melamar pekerjaan dengan gaji yang tinggi dan mendapatkan pekerjaan dengan title sarjana kamu. Kamu tidak mungkin hanya bekerja tanpa menggunakan otak anda. Anda akan dituntut "MIKIR" karena ijazah kamu dan nilai yang tercantum di dalamnya.


No comments:

Post a Comment

Artikel Pilihan

Inspirasi Membuat Blog dari Nol tanpa Pengetahuan tentang Internet

Anda ingin punya blog yang terkenal? punya adsense banyak? ingin cuma tidur-tiduran di rumah dan dapat penghasilan yang banyak? Tidak s...