Saturday, November 12, 2016

Segera Lakukan Yang Kamu Inginkan Dan Berhenti Untuk Jadi Sempurna Dan Menunggu Waktu Yang Tepat

Seberapa cepat sih perubahan itu? Mungkin kita bakalan beroikir terus menerus tentang cara "gimana sih agar Hidup Gue bisa berubah?". Jawabannya adalah tidak ada jalan pintas yang mudah. Beberapa dari kita mungkin terlalu memikirkan konsekuensi yang akan terjadi di saat kita terjun dan memilih untuk melakukan perubahan, Namun akhirnya malah hanya berhenti di tahap yang kita sebut "MIKIR KERAS". 

Boleh - boleh saja memikirkan semua konsekuensi yang akan menimpa kita, tapi apakah hanya dengan berpikir maka semua konsekuensi negatif yang akan terjadi saat kita membuat pilihan akan hilang begitu saja. Dunia ini bukan game atau film yang akan memberikan sebuah klimaks, permasalahan dan penyelesaian dengan begitu indahnya hanya dengan berpikir. Masalah - masalah yang muncul dan keberhasilan setelahnya tidak datang sendiri dengan indahnya. Jadi segera lupakan hal ini sekarang juga. Ini adalah kehidupan yang sebenarnya.

Dari kecil pribadi gue yang rapuh dan suka mengkhayal ternyata terbayar sudah. Hidup di sekitar gue mudah, yang dalam arti sebenarnya adalah tidak ada masa - masa yang benar - benar sulit yang membuat hidup gua berubah karena keadaan sulit yang terjadi. Terlalu banyak berpikir tentang konsekuensi yang terjadi dan lupa untuk segera bertindak.

Dari kesempatan untuk ikut dalam lomba, diperhatikan guru karena mereka merasa gue ini pintar (yang sebenarnya enggak) dan mengetahui berbagai macam hal beberapa tahun terakhir setelah kelulusan gue dari Sekolah Menengah Kejuruan.

Hidup tidak akan berubah dengan sendirinya jika kita tidak bertindak untuk berubah. Rasa percaya kita terhadap rasa minder dan kekurangan kita menyebabkan hal itu terjadi. Boleh jadi meskipun pada saat ini seorang pengusaha sukses memberikan kekayaaannya padamu dengan alasan yang tidak masuk akal seperti "aku udah bosen hidup seperti ini" atau "kayaknya Loe orang asing yang pantas menerima ini semua" tidak akan merubah keadaan kita jika pola pikir dan mindset kita masih tetap sama.

Apa daya uang yang menggunung di depan rumah saat ini jika kita tetap pada rutinitas kita sehari - hari dan tidak mau keluar dari zona nyaman. Perubahan itu akan menyakitkan setiap otot, sendi dan pikiran kita. membuat stres dan bahkan kita akan merasa harus berhenti saat ini juga. Kenapa gue katakan ini? karena gue merasakannya setiap waktu. Dari kesempatan untuk jadi terbaik di kelas di waktu SMP dan SMK sampai kesempatan emas untuk berubah di saat mendapatkan karir yang lebih baik saat berkerja dulu, semua aku tolak secara tidak sadar.

Kenapa hal itu bisa terjadi?

Jawabannya adalah karena kita belum siap dan itu bersumber dari kedewasaan mental kita masing - masing. Kita tidak siap karena tidak ada yang mengajarkan kita tentang kesiapan. Kedewasaan tidak bisa di ukur dari seberapa tua diri kita. Mereka datang saat kita sudah merasakan berbagai masalah yang muncul dan kita siap saat menghadapinya. Di sisi lain saat kita menghindar dan merasa tidak siap atau takut, maka semua kesempatan yang ada hanya menjadi hujan yang jatuh dari langit ke tanah di gurun pasir dan kita tidak mempunyai wadah untuk meletakkan air - air tersebut untuk kita simpan dan minum.

Tapi itu tidak bisa menjadikan alasan bagi diri kita untuk berkembang kan?

Coba kita lihat perumpamaan di atas. Coba bayangkan stiap orang di dunia ini hanya butuh beberapa tetes air minum untuk hidup tapi merasakan rasa haus yang luar biasa yang hanya bisa di hilangkan dengan meminum beberapa gelas air. Bayangkan jika sebagian orang di dunia ini adalah orang yang tersesat di gurun pasir yang luas tanpa air kecuali yang turun dari langit. Tanpa sungai, sumur dan semua sumber air seperti oase. Lalu kita umpamakan keadaan kita saat lahir adalah dari jumlah barang yang kita miliki. Orang yang hidupnya punya banyak kesempatan kita umpamakan sebagai orang yang berada di gurun pasir dengan semua perlengkapan untuk hidup, dari rumah, tenda,kamar tidur, gelas, atau bahkan bak untuk menampung air. Sedangkan orang yang miskin hanya mempunyai pakaian yang mereka kenakan untuk menutupi tubuh mereka dari sinar matahari.

lalu, bagaimana kita bisa keluar dari permasalahan kemarau, lahan tandus dan ketiadaan air ini?

bagaimana kita akan keluar dari permasalahan ini?

Hujan yang tidak tahu kapan akan datang dan satu - satunya hal yang membuat kita hidup adalah barang - barang yang kita miliki. bagaimana kita akan merubah hidup kita jika kita tidak tahu harus melakukan apa untuk bertahan di dunia yang keras ini?

Untuk orang kaya yang mempunyai bak untuk menampung air, mereka punya kesempatan untuk bertahan hidup lebih baik. Tinggal menunggu hujan untuk turun dan menyediakan bak yang ada untuk menampung semua air yang jatuh. Semakin banyak yang ditampung akan semakin bagus dan dia tidak akan punya masalah dengan hal itu.

Bagaimana dengan orang miskin yang hanya mempunyai baju untuk dikenakannya? bagaimana dia bisa hidup?  Dia akan menampung semua air yang jatuh dengan pakaiannya. Berani untuk telanjang agar dapat menyediakan tempat bagi banyaknya air hujan yang jatuh ke tanah untuk jatuh tepat di atas pakaiannya yang dapat menyerap air tersebut. Sedemikian jauhnya perbedaan si kaya dan si miskin.

Tapi Hujan tidak datang setiap hari. Pasti akan datang dimana akan ada waktu dimana kemarau panjang akan datang dan sekaya apapun kita, kita pasti akan jatuh dan menangis, merintih karena rasa haus dan dahaga yang bergitu besar. Dan hal itu bukan hal yang baik.

Kaya atau miskin. Maka tidak ada jalan lain selain berusaha keluar dari gurun pasir. Si miskin dengan pakaian lusuhnya akan terus berjalan ke tempat yang baru terus - menerus. berjalan ke arah yang dia percayai akan ada perubahan. Menemukan oase atau bahkan sebuah sungai yang sangat besar yang dapat membuatnya hidup untuk waktu yang lama. Tapi itu mungkin tidak akan pernah terjadi jika dia hanya berada di tempat yang sama karena merasa air hujan yang turun di tempat yang lain tidak akan sebanyak yang diterimanya saat ini.

Saat kemarau datang, Si Kaya pun akan kesusahan dan semua barang yang dimilikinya tidak akan pernah membantunya jika dia tidak mau keluar dari zona nyaman miliknya. Ketika air tidak akan pernah turun, maka kematian hanya menunggu waktu. Jalan satu - satunya adalah keluar dan mencari tempat baru, merasakan sakit dan pahitnya kehidupan di luar zona nyamannya.

Lihat saja krisis tahun '98 yang dialami indonesia, sebuah kemarau yang tidak bisa ditangani sebagian besar orang, baik yang kaya maupun yang miskin.Pengangguran, inflasi, dan perekonomian yang jatuh. banyak orang mengalami kenestapaan dan kebangkrutan. Akankah kita menunggu hal paling buruk mendatangi kita? Jalan satu - satunya adalah keluar dari zona nyaman kita masing - masing dan berusaha untuk melakukan perubahan dan perbaikan di hidup kita.

kali ini bisa kita simpulkan bahwa meskipun kita kaya atau miskin, hidup akan susah pada waktunya. Bukan karena keadaan kita, tapi karena kita tidak mau untuk keluar dari zona nyaman yang ada. Gue berkata sedemikian rupa karena gue merasakan hal ini, bukan dalam skala global seperti krisis yang di alami indonesia, tetapi krisis dalam diri gue yang menuntut gue untuk bertindak. Bosan dan jenuh akan segala hal yang ada dan merasa tidak hidup dengan bebas seperti manusia selayaknya. Terkekang oleh keterbatasan dan ingin untuk bebas.

Jika kita menunggu waktu yang tepat, maka waktu yang tepat itu adalah saat kita merasakan penyesalan. Dan pada saat itu, akan sulit untuk bangkit. bahkan untuk bertahan dalam keadaan termotivasi dan positif juga butuh perjuangan ekstra.  Jadi jangan tunggu waktu yang tepat, karena keadaan bisa lebih buruk dari keburukan yang kita terima sekarang.

lakukan yang kamu inginkan sekarang dan hal itu adalah Motivasi paling baik. Pikirkan akan jadi apa kita nantinya jika menunggu tua dan menyesal tidak pernah melakukan apa yang kita inginkan. Pikirkan seberapa menyesal kita jika kita menunggu orang yang kita suka dan cinta sepenuh hati meninggalkan kita dan memilih orang lain hanya untuk tahu apakah kita benar benar mencintai dia (yang terakhir ini kelihatannya agak terlalu dalam :P  ).

Kita bakal merasakan kegagalan, selalu ingin berhenti dan bahkan merasa malas. Hal itu tidak bisa dihindari. Tapi ketelatenan kita dan disiplin kita dalam berbuat pasti akan terbayar. Hal itu tidak bisa didapatkan hanya dengan bekerja keras semalaman seperti saat kita belajar satu buku penuh karena besok akan ada ulangan karena sebelumnya belum pernah belajar. Yang ada adalah nilai jelek dan jawaban penuh contekan. Hal apa yang bisa dibanggakan dari itu semua?

Jadi begitulah kehidupan. Jika kita ingin sesuatu, maka lakukan. Jika kita ingin berhasil, maka lakukan semua hal yang dibutuhkan sekarang. Rencanakan dan gali ide - ide baru. Dan yang terpenting lakukan. Hal itu yang membuat kita si miskin berada tepat sejajar dengan si kaya, seberapa kaya pun mereka. Karakter dan semangat untuk maju. Dan mungkin kita akan mendapat lebih banyak dari kerja keras kita, suatu saat nanti.


 "DROPOUT WILL BEAT GENIUS THROUGH HARDWORK"


Orang yang putus sekolah ( atau bagaimanapun buruk keadaannya) akan dapat mengalahkan seorang yang jenius jika dia berkerja keras. Itu adalah hal yang gue tangkap dari kata-kata  ini. Tidak perlu menunggu waktu yang tepat kan? Karena bagi pekerja keras, setiap detik itu sangat berharga.

No comments:

Post a Comment

Artikel Pilihan

Inspirasi Membuat Blog dari Nol tanpa Pengetahuan tentang Internet

Anda ingin punya blog yang terkenal? punya adsense banyak? ingin cuma tidur-tiduran di rumah dan dapat penghasilan yang banyak? Tidak s...